SINGARAJA – Bencana longsor melanda Desa Ringdikit, Kecamatan Seririt. Dampaknya rumah warga dan saluran subak rusak akibat insiden tersebut. Belasan hektare sawah juga tak bisa mendapatkan akses air.
Longsor terjadi pada Senin (11/10/2022) lalu. Tebing di Banjar Dinas Rawa, Desa Ringdikit mendadak longsor. Material longsor menyumbat saluran irigasi. Tak hanya itu material juga menimbun rumah Ketut Mastra. Kebetulan posisi rumah lebih rendah dari saluran subak.
Dampaknya tembok kamar yang dihuni Mastra jebol. Beruntung tak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.
“Peristiwa longsornya sudah kami laporkan. Dari PMI Buleleng dan BPBD sudah datang membawa paket bantuan,” kata Perbekel Ringdikit, I Made Sumadi.
Longsor tersebut akhirnya berdampak sistemik. Sebab saluran tersebut menyuplai air ke Balai Benih Ikan (BBI) Ringdikit dan sawah-sawah yang ada di Subak Rawa. Total luas lahan yang terdampak mencapai 15 hektare.
Sumadi mengungkapkan, sawah-sawah yang terdampak itu baru ditanami padi beberapa pekan lalu. “Ada juga beberapa petak yang masih berbentuk abian (kebun, Red). Karena di sini kebiasaannya setelah panen padi, berubah jadi tanaman abian dulu,” jelasnya.
Lebih lanjut Sumadi mengungkapkan para petani masih membutuhkan air. Ia berharap perbaikan saluran subak dapat segera dilakukan. Bila dibiarkan, dikhawatirkan ada belasan hektare lahan yang berpotensi gagal panen.
“Kami segera bersurat ke BPBD dan kami tembuskan ke Bupati Buleleng. Karena di sana kan ada yang terkait dengan kewenangan Dinas PU dan Dinas Sosial. Harapan kami sih bisa dilakukan perbaikan. Karena saluran itu jadi suplai utama ke subak dan pemandian umum,” ujarnya.
Sementara itu Kepala Pelaksana BPBD Buleleng Putu Ariadi Pribadi mengatakan pihaknya telah menerima laporan lisan dari desa. Ia mengakui material longsor menimbun saluran irigasi, sehingga menyumbat aliran air.
“Saluran itu bukan hanya ke sawah, tapi juga ke BBI Ringdikit. Jadi di sana juga tidak dapat air. Rencananya besok (hari ini, Red) akan gotong royong. Mudah-mudahan bisa selesai sehari, biar aliran airnya lancar lagi,” kata Ariadi. (eps/rid)