SINGARAJA– Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Buleleng sejak tahun 2020 lalu punya tugas baru. Mereka tak lagi fokus melakukan pemadaman kebakaran semata. Tapi juga melakukan tugas penyelamatan orang. Termasuk melakukan evakuasi terhadap hewan liar.
Pada musim penghujan tahun ini, tugas evakuasi hewan liar cukup mendominasi. Hewan liar yang dievakuasi pun beragam. Mulai dari ular, lebah, biawak, hingga anjing liar.
Mengacu data Dinas Pemadam Kebakaran Buleleng, hingga Jumat (25/3), tugas evakuasi hewan liar yang dilakukan personel damkar telah mencapai 55 lokasi. Sementara sepanjang 2021 lalu, hanya ada 70 tugas evakuasi hewan liar.
“Memang tahun ini signifikan sekali peningkatannya. Kalau tahun lalu itu hanya 70 kali. Sekarang baru 3 bulan, sudah mendekati angka seperti tahun lalu,” kata Ketut Cantyana, Kabid Pemadaman Penyelamatan dan Sarana Prasarana Dinas Damkar Buleleng.
Cantyana menduga, peningkatan itu terjadi karena masyarakat mulai memahami tugas baru dari Dinas Damkar. Masyarakat yang menghubungi hotline Dinas Damkar, tak lagi semata-mata melaporkan perihal kebakaran. Mereka juga melaporkan ular yang masuk ke dalam rumah. Ada pula yang mengajukan permintaan evakuasi sarang lebah.
“Musim penghujan ini yang paling sering itu evakuasi ular. Biasanya ular sanca yang masuk ke pemukiman. Kalau ada ular yang dievakuasi, biasanya kami amankan dulu di kantor. Kemudian kami serahkan ke BKSDA (Balai Konservasi Sumber Daya Alam, Red),” kata Cantyana.
Menurutnya pada musim penghujan, tugas non kebakaran memang mendominasi. Biasanya rasio tugas yang dilakukan adalah 70 persen non kebakaran, sedangkan 30 persen lainnya adalah kebakaran. Sementara pada musim kemarau, rasio itu akan berbalik. Tugas pemadaman kebakaran bahkan bisa mencapai 80 persen, dan 20 persen lainnya adalah tugas non kebakaran.