25.2 C
Jakarta
20 November 2024, 6:03 AM WIB

Soal Batalnya Pembangunan Bandara Bali Utara, Bupati: Bisa Diperjuangkan Lagi

SINGARAJA– Pembangunan bandara baru di Bali Utara dikabarkan gagal. Kabar itu mencuat lantaran Kementerian Koordinator Perekonomian berencana mencoret beberapa proyek dari Proyek Strategis Nasional (PSN). Salah satu yang dibatalkan adalah pembangunan bandara baru di Pulau Bali.

 

Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana mengatakan, pembangunan bandara baru di Bali Utara harus dilihat dari kebutuhan pariwisata Bali yang lebih luas. Bila melihat proyeksi daya tampung Bandara Ngurah Rai, dalam beberapa tahun mendatang kapasitas bandara akan overload. Terbatasnya daya tampung bandara, akan berdampak langsung terhadap kedatangan wisatawan. Baik domestik maupun mancanegara.

 

Agus sendiri tak tahu pasti bila pembangunan bandara akan dikeluarkan dari PSN. “Saya sebagai kepala daerah sebenarnya terkejut juga. Sekarang kembali ke Pemprov berjuang kembali biar terwujud,” ujar Agus saat ditemui di Rumah Jabatan Bupati Buleleng, Rabu (27/7) siang kemarin.

 

Menurutnya Pemprov sebenarnya telah berusaha memperjuangkan realisasi bandara baru di Bali Utara. Salah satunya menggenjot proses pembebasan lahan untuk pembangunan jalur tol Gilimanuk-Mengwitani. Jalur ini menjadi infrastruktur pendukung keberadaan bandara baru di Desa Sumberklampok.

 

Agus juga mengklaim pemprov berkomitmen menyelesaikan masalah konflik agraria di Desa Sumberklampok, guna memastikan ketersediaan lahan bandara. “ Pak gubernur sudah berupaya sekuat tenaga agar bandara ini terealisasi. Upayanya sangat signifikan. Saya kira ini karena pandemi, sehingga pusat harus mendahulukan yang lain. Ini kan bukan kartu mati, bisa diperjuangkan lagi,” tegasnya. (eps)

 

SINGARAJA– Pembangunan bandara baru di Bali Utara dikabarkan gagal. Kabar itu mencuat lantaran Kementerian Koordinator Perekonomian berencana mencoret beberapa proyek dari Proyek Strategis Nasional (PSN). Salah satu yang dibatalkan adalah pembangunan bandara baru di Pulau Bali.

 

Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana mengatakan, pembangunan bandara baru di Bali Utara harus dilihat dari kebutuhan pariwisata Bali yang lebih luas. Bila melihat proyeksi daya tampung Bandara Ngurah Rai, dalam beberapa tahun mendatang kapasitas bandara akan overload. Terbatasnya daya tampung bandara, akan berdampak langsung terhadap kedatangan wisatawan. Baik domestik maupun mancanegara.

 

Agus sendiri tak tahu pasti bila pembangunan bandara akan dikeluarkan dari PSN. “Saya sebagai kepala daerah sebenarnya terkejut juga. Sekarang kembali ke Pemprov berjuang kembali biar terwujud,” ujar Agus saat ditemui di Rumah Jabatan Bupati Buleleng, Rabu (27/7) siang kemarin.

 

Menurutnya Pemprov sebenarnya telah berusaha memperjuangkan realisasi bandara baru di Bali Utara. Salah satunya menggenjot proses pembebasan lahan untuk pembangunan jalur tol Gilimanuk-Mengwitani. Jalur ini menjadi infrastruktur pendukung keberadaan bandara baru di Desa Sumberklampok.

 

Agus juga mengklaim pemprov berkomitmen menyelesaikan masalah konflik agraria di Desa Sumberklampok, guna memastikan ketersediaan lahan bandara. “ Pak gubernur sudah berupaya sekuat tenaga agar bandara ini terealisasi. Upayanya sangat signifikan. Saya kira ini karena pandemi, sehingga pusat harus mendahulukan yang lain. Ini kan bukan kartu mati, bisa diperjuangkan lagi,” tegasnya. (eps)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/