31.1 C
Jakarta
30 April 2024, 9:59 AM WIB

Duh, Harga Kebutuhan Pokok Pun Mulai Naik

 

NEGARA- Selain terjadi kelangkaan minyak goreng, harga sejumlah kebutuhan pokok di kabupaten Jembrana mulai merangkak naik. Kenaikan harga paling tinggi seperti cabai dan bawang. Naiknya hingga di atas Rp 10 ribu setiap kilogramnya.

 

Kenaikan harga kebutuhan pokok ini diduga karena cuaca yang membuat petani gagal panen.

 

Informasi yang dihimpun, kenaikan harga terjadi sebelum Hari Raya Nyepi. Namun, kenaikan tidak drastis. Pun setelah Hari Raya Nyepi, kenaikan harga mulai melambung tinggi. Seperti di Pasar Umum Negara, sejumlah kebutuhan masyarakat mengalami kenaikan drastis.

 

Harga cabai sebelum Hari Raya Nyepi Rp 40 ribu per kilogram, naik hingga Rp 60 ribu. Selain cabai, harga bawang merah dari harga Rp 23 ribu, setelah hari Raya Nyepi naik menjadi Rp 32 ribu.

 

Menurut sejumlah pedagang, kenaikan harga cabai ini diduga karena cuaca buruk yang membuat petani gagal panen. Dampaknya cabai dari Buleleng, Bima, NTB dan Jawa, pasokan berkurang drastic. Sedangkan permintaan tinggi. Otomatis harga cabai melambung tinggi.

 

Sedangkan minyak goreng, hingga Minggu petang  masih kekurangan stok. Pedagang tidak ada lagi menjual minyak goreng, padahal warga saat ini sudah mulai mencari minyak goreng. “Lebih baik harga tinggi, tetapi stok banyak. Daripada sekarang, harga murah tapi tidak ada minyak yang dijual,” ujar Syafi’i, pedagang pasar umum Negara, Minggu (6/3).

 

Dampak kelangkaan minyak goreng ini, pedagang yang mengandalkan minyak goreng seperti pedagang lalapan dan pedagang gorengan mengalami kesulitan.

 

Sejumlah pedagang menanggapi sinis dengan pemerintah. Bahkan pedagang menyebut, pemerintah kabupaten dari dinas terkait sudah rutin datang dan hanya mengecek harga, tetapi dinilai tidak memberikan solusi dengan kenaikan harga yang melambung tinggi. Lebih-lebih kelangkaan minyak goreng. “Setiap hari didata terus, tapi harga tidak turun,” ujar sejumlah pedagang.

 

Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Jembrana I Komang Agus Adinata mengakui bahwa memang ada kenaikan sejumlah kebutuhan masyarakat. Menurutnya kenaikan harga ini biasa terjadi setiap jelang hari raya. Belum lagi, dalam waktu dekat sudah menyambut bulan puasa dan Hari Raya Idul Fitri.

 

 

NEGARA- Selain terjadi kelangkaan minyak goreng, harga sejumlah kebutuhan pokok di kabupaten Jembrana mulai merangkak naik. Kenaikan harga paling tinggi seperti cabai dan bawang. Naiknya hingga di atas Rp 10 ribu setiap kilogramnya.

 

Kenaikan harga kebutuhan pokok ini diduga karena cuaca yang membuat petani gagal panen.

 

Informasi yang dihimpun, kenaikan harga terjadi sebelum Hari Raya Nyepi. Namun, kenaikan tidak drastis. Pun setelah Hari Raya Nyepi, kenaikan harga mulai melambung tinggi. Seperti di Pasar Umum Negara, sejumlah kebutuhan masyarakat mengalami kenaikan drastis.

 

Harga cabai sebelum Hari Raya Nyepi Rp 40 ribu per kilogram, naik hingga Rp 60 ribu. Selain cabai, harga bawang merah dari harga Rp 23 ribu, setelah hari Raya Nyepi naik menjadi Rp 32 ribu.

 

Menurut sejumlah pedagang, kenaikan harga cabai ini diduga karena cuaca buruk yang membuat petani gagal panen. Dampaknya cabai dari Buleleng, Bima, NTB dan Jawa, pasokan berkurang drastic. Sedangkan permintaan tinggi. Otomatis harga cabai melambung tinggi.

 

Sedangkan minyak goreng, hingga Minggu petang  masih kekurangan stok. Pedagang tidak ada lagi menjual minyak goreng, padahal warga saat ini sudah mulai mencari minyak goreng. “Lebih baik harga tinggi, tetapi stok banyak. Daripada sekarang, harga murah tapi tidak ada minyak yang dijual,” ujar Syafi’i, pedagang pasar umum Negara, Minggu (6/3).

 

Dampak kelangkaan minyak goreng ini, pedagang yang mengandalkan minyak goreng seperti pedagang lalapan dan pedagang gorengan mengalami kesulitan.

 

Sejumlah pedagang menanggapi sinis dengan pemerintah. Bahkan pedagang menyebut, pemerintah kabupaten dari dinas terkait sudah rutin datang dan hanya mengecek harga, tetapi dinilai tidak memberikan solusi dengan kenaikan harga yang melambung tinggi. Lebih-lebih kelangkaan minyak goreng. “Setiap hari didata terus, tapi harga tidak turun,” ujar sejumlah pedagang.

 

Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Jembrana I Komang Agus Adinata mengakui bahwa memang ada kenaikan sejumlah kebutuhan masyarakat. Menurutnya kenaikan harga ini biasa terjadi setiap jelang hari raya. Belum lagi, dalam waktu dekat sudah menyambut bulan puasa dan Hari Raya Idul Fitri.

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/