26.6 C
Jakarta
25 April 2024, 0:27 AM WIB

Banjir Bandang Terjang Rumah Penduduk di Mendoyo, Jembatan Hanyut, Jalur Lalu Lintas Lumpuh Total

Sejumlah personil Polda Bali dikerahkan membantu evakuasi warga korban banjir di Mendoyo, Jembrana, Senin pagi (17/10). (ist)

JEMBRANA – Banjir bandang menyebabkan Jembatan Penyaringan-Bilukpoh di Kecamatan Mendoyo, Jembrana, Bali, tertutup material kayu. Rumah-rumah warga juga terdampak. Hingga kini petugas masih mendata warga yang terdampak banjir bandang.

Bencana alam ini membuat Polda Bali ikut turun tangan. Hingga saat ini petugas gabungaan dari Polda Bali sedang berada di lokasi untuk mencoba lakukan evakuasi. Sebab, selain melumpuhkan akses jalan utama, juga menerjang puluhan rumah warga di sekitarnya.

Kepasatian ini disampaikan Kabid Humas Polda Bali Kombespol Stefanus Satake Bayu Setianto, Senin (17/10).

Kepada Jawa Pos Radar Bali, Kombespol Satake Bayu mengatakan, personel Polda Bali telah dikerahkan untuk membantu membersihkan kayu-kayu besar yang nyangkut di atas jembatan. “Ya, sekitar 120 petugas gabungan mulai dari Polri, TNI, BPBD Jembarana, dan SAR Bali diterjunkan untuk membersihkan sampah kayu di jalur tersebut,” bebernya sembari mengatakan, evakuasi telah dilakukan warga sejak kemarin malam.

“Puluhan personel baik dari Brimob, Samapta maupun dari Polres Jembrana berupaya membantu sejumlah warga yang rumahnya terdampak,” kata Kombes Pol Satake Bayu, sembari mengatakan banjir bandang terjadi pada Minggu (16/10) kemarin hingga pukul 22.00. Jalur utama tersebut ditutup lantaran banyaknya sampah kayu yang terbawa saat banjir bandang melanda.

“Akses Gilimanuk-Denpasar tertutup di Mendoyo. Tadi malam air meluap dan tertutup sampai sekarang, karena sekarang material-material dibawa oleh banjir masih menutupi jembatan,” ujar Kabid Humas.

Ia menghimbau masyarakat yang akan melewati jalur tersebut agar mencari jalur alternatif yaitu melewati jalur Singaraja, Kabupaten Buleleng.

“Kami sudah menerjunkan personel baik Brimob maupun Samapta untuk membantu membersihkan sisa material yang di akibatkan banjir,” sebutnya. Jalan sementara masih ditutup. Untuk menuju ke Denpasar atau ke Gilimanuk agar mencari jalur alternatif.

Berdasarkan data sementara, ada beberapa rumah penduduk yang terdampak dan fasilitas umum yang rusak. Kerugian belum diketahui. (dre)

Sejumlah personil Polda Bali dikerahkan membantu evakuasi warga korban banjir di Mendoyo, Jembrana, Senin pagi (17/10). (ist)

JEMBRANA – Banjir bandang menyebabkan Jembatan Penyaringan-Bilukpoh di Kecamatan Mendoyo, Jembrana, Bali, tertutup material kayu. Rumah-rumah warga juga terdampak. Hingga kini petugas masih mendata warga yang terdampak banjir bandang.

Bencana alam ini membuat Polda Bali ikut turun tangan. Hingga saat ini petugas gabungaan dari Polda Bali sedang berada di lokasi untuk mencoba lakukan evakuasi. Sebab, selain melumpuhkan akses jalan utama, juga menerjang puluhan rumah warga di sekitarnya.

Kepasatian ini disampaikan Kabid Humas Polda Bali Kombespol Stefanus Satake Bayu Setianto, Senin (17/10).

Kepada Jawa Pos Radar Bali, Kombespol Satake Bayu mengatakan, personel Polda Bali telah dikerahkan untuk membantu membersihkan kayu-kayu besar yang nyangkut di atas jembatan. “Ya, sekitar 120 petugas gabungan mulai dari Polri, TNI, BPBD Jembarana, dan SAR Bali diterjunkan untuk membersihkan sampah kayu di jalur tersebut,” bebernya sembari mengatakan, evakuasi telah dilakukan warga sejak kemarin malam.

“Puluhan personel baik dari Brimob, Samapta maupun dari Polres Jembrana berupaya membantu sejumlah warga yang rumahnya terdampak,” kata Kombes Pol Satake Bayu, sembari mengatakan banjir bandang terjadi pada Minggu (16/10) kemarin hingga pukul 22.00. Jalur utama tersebut ditutup lantaran banyaknya sampah kayu yang terbawa saat banjir bandang melanda.

“Akses Gilimanuk-Denpasar tertutup di Mendoyo. Tadi malam air meluap dan tertutup sampai sekarang, karena sekarang material-material dibawa oleh banjir masih menutupi jembatan,” ujar Kabid Humas.

Ia menghimbau masyarakat yang akan melewati jalur tersebut agar mencari jalur alternatif yaitu melewati jalur Singaraja, Kabupaten Buleleng.

“Kami sudah menerjunkan personel baik Brimob maupun Samapta untuk membantu membersihkan sisa material yang di akibatkan banjir,” sebutnya. Jalan sementara masih ditutup. Untuk menuju ke Denpasar atau ke Gilimanuk agar mencari jalur alternatif.

Berdasarkan data sementara, ada beberapa rumah penduduk yang terdampak dan fasilitas umum yang rusak. Kerugian belum diketahui. (dre)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/