26.7 C
Jakarta
27 April 2024, 6:28 AM WIB

Pedagang Bermobil Marak di Pinggir Jalan, Satpol PP Gianyar Maklum

GIANYAR – Sejak Pandemi Covid-19, pedagang bermobil marak di pinggir Jalan Dharmagiri dan Jalan IB Mantra Gianyar.

Berdasar pantauan Jawa Pos Radar Bali, ada puluhan pedagang mobil dengan beragam dagangan. Ada yang menjual telur ayam, lukisan, tisu, sandal, helm, hingga menjual cermin.

Mobil yang digunakan berjualan mulai dari Avanza hingga Rush. Pedagang menjajakan jualannya dengan membuka bagasi belakang mobil.

Ada juga pedagang yang menggelar dagangannya di tepi jalan. Tak lupa, pedagang itu mencantumkan harga dagangan mereka.

Salah satu pedagang mengaku terpaksa jualan di pinggir jalan karena hotel tempatnya bekerja tutup. “Ini untuk biaya makan. Sama sekali tidak pemasukan,” ujarnya.

Dia mengaku pernah dicari petugas karena jualan di pinggir jalan. “Saya meminta permakluman,” ujarnya.

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Gianyar, I Made Watha, sudah tahu mengenai keberadaan pedagang bermobil di pinggir jalan itu.

Karena situasi Covid-19 dan keadaan ekonomi sekarang ini susah sehingga pedagang kaki lima (PKL) dan pedagang bermobil masih ditoleransi.

“Petugas Satpol PP Gianyar rutin melakukan patroli dan menemukan pedagang bermobil. Namun karena situasi Covid-19, situasi ekonomi serba susah sehingga ada toleransi,” ujarnya.

Namun, ada lokasi yang memang harus bersih dari pedagang acung. Yakni Alun-alun Kota Gianyar.

“Sementara bila ada pedagang di taman dan di Alun-alun Gianyar pasti ditertibkan petugas,” tegas I Made Watha.

Kata Watha, toleransi terhadap pedagang bermobil sampai situasi perekonomian membaik dan pariwisata menggeliat.

“Kalau Covid-19 sudah hilang, dan keadaan ekonomi sudah membaik pedagang-pedagang bermobil yang berjualan dipinggir jalan akan ditertibkan,” pungkasnya. 

GIANYAR – Sejak Pandemi Covid-19, pedagang bermobil marak di pinggir Jalan Dharmagiri dan Jalan IB Mantra Gianyar.

Berdasar pantauan Jawa Pos Radar Bali, ada puluhan pedagang mobil dengan beragam dagangan. Ada yang menjual telur ayam, lukisan, tisu, sandal, helm, hingga menjual cermin.

Mobil yang digunakan berjualan mulai dari Avanza hingga Rush. Pedagang menjajakan jualannya dengan membuka bagasi belakang mobil.

Ada juga pedagang yang menggelar dagangannya di tepi jalan. Tak lupa, pedagang itu mencantumkan harga dagangan mereka.

Salah satu pedagang mengaku terpaksa jualan di pinggir jalan karena hotel tempatnya bekerja tutup. “Ini untuk biaya makan. Sama sekali tidak pemasukan,” ujarnya.

Dia mengaku pernah dicari petugas karena jualan di pinggir jalan. “Saya meminta permakluman,” ujarnya.

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Gianyar, I Made Watha, sudah tahu mengenai keberadaan pedagang bermobil di pinggir jalan itu.

Karena situasi Covid-19 dan keadaan ekonomi sekarang ini susah sehingga pedagang kaki lima (PKL) dan pedagang bermobil masih ditoleransi.

“Petugas Satpol PP Gianyar rutin melakukan patroli dan menemukan pedagang bermobil. Namun karena situasi Covid-19, situasi ekonomi serba susah sehingga ada toleransi,” ujarnya.

Namun, ada lokasi yang memang harus bersih dari pedagang acung. Yakni Alun-alun Kota Gianyar.

“Sementara bila ada pedagang di taman dan di Alun-alun Gianyar pasti ditertibkan petugas,” tegas I Made Watha.

Kata Watha, toleransi terhadap pedagang bermobil sampai situasi perekonomian membaik dan pariwisata menggeliat.

“Kalau Covid-19 sudah hilang, dan keadaan ekonomi sudah membaik pedagang-pedagang bermobil yang berjualan dipinggir jalan akan ditertibkan,” pungkasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/