AMLAPURA-Usaha Kecil Menengah (UKM) seperti usaha kerajinan dan usaha rumahan di Karangasem masih terkendala.
Meski secara umum produk UKM di Kabupaten paling ujung timur Bali mulai menggeliat, namun produk-produk UKM khususnya kerajinan Karangasem belum mampu menembus pasar ekspor.
Seperti dibenarkan Kadis Koprasi dan UMKM Karangasem Gede Ngurah Yudiantara alias Dodek.
Menurutut Dodek, meski usaha kecil di Karangasem sudah mulai berjalan, namun ia menyatakan bahwa hasil atau produk kerajinan hasil pengrajin Karangasem masih belum mampu menembus pasar eksport.
Kendalanya? Menurut Dodek, hal ini lebih disebabkan karena hasil karya pengrajin belum mampu memenuhi standar ekspor.
“Kalau jenisnya sudah cukup banyak, hanya memang belum memenuhi standar karena pengrajin masih terkendala di finishing. Sehingga produk-produk yang dihasilkan masih belum bisa diterima di pasar ekspor,”terangnya.
Lebih lanjut, Dodek juga menjelaskan bahwa, hingga saat ini, para perajin Karangasem masih bergantung proses finishing di Gianyar.
“Jadi karena proses finishing di Gianyar, maka labelnya bukan kerajinan Karangasem, tetapi label Gianyar dan pasarnya juga hanya sebatas sampai pasar Gianyar,”imbuhnya.
Selain itu, minim atau keterbatasan koneksi atau jaringan juga menjadi penyebab produk-produk UKM di Karangasem juga belum bisa masuk di pasar luar negeri.