28.2 C
Jakarta
17 September 2024, 2:48 AM WIB

Terdampak Covid-19, Petani Buleleng Dijatah Bantuan Bibit Pertanian

SINGARAJA – Segala sektor memang sangat terdampak dengan pandemi Covid-19. Bukan pengusaha pariwisata, perusahaan swasta hingga pengusaha ikut terkena dampak.

Petani-petani lokal pun kini juga terkena imbasnya. Bagaimana tidak, hasil-hasil produksi pertanian mereka berupa beras,

sayur yang biasa dipasarkan ke sejumlah toko maupun hotel dan restaurant harus terhenti karena penyebaran virus Corona.

Kondisi ini pun berimbas pada penghasilan para petani yang menurun drastis, termasuk para petani di Buleleng.

Menyiasati hal tersebut Dinas Ketahapan Pangan dan Perikanan Buleleng akan memberikan jalan keluar dengan memberdayakan petani lokal ditengah situasi pandemi Covid-19.

Yakni, dengan menyerap atau membeli hasil pertanian (produk) lokal untuk didistribusikan kepada masyarakat.

Mengingat saat ini para donatur dan pemerintah memberikan bantuan berupa paket sembako kepada masyarakat.

Kepala Dinas Ketahapan Pangan dan Perikanan Buleleng, Gede Melandrat mengatakan, selain memberdayakan para petani untuk keperluan

paket sembako yang dibagikan kepada warga terdampak Covid-19, pihaknya tengah melakukan

terobosan program inovatif, dengan optimalisasi lahan pekarangan rumah melaluin penumbuhan Rumah Pangan Lestari (RPL).

“Kami usahakan mandiri, tanam di pekarangan rumah. Ini untuk penyiapan cadangan pangan yang menjadi kebutuhan seperti sayur, cabai dan terong.

Kami berikan bibit dan kami distribusikan, sehingga semua ada di masyarakat,” kata Melandrat.

Menurutnya, cara ini yang lebih tepat sasaran karena masyarakat secara langsung akan memproduksi pangan yang menjadi kebutuhan sehari-hari mereka.

Misalnya saat ini wilayah Desa Bondalem sedang diisolasi selama 15 hari kedepan. Tentunya sebagian besar masyarakat disana tidak bisa beraktivitas.

Ini juga sebagai alternatif bagus untuk menjaga ketahanan pangan disana. Bibit yang disalurkan tentu memiliki kualitas baik. Disamping sembako harus disertakan hasil pertanian lokal.

“Kami akan sasar Desa Bondalem dengan distribusikan bibit kesana. Jadi dalam artian kegiatatan masyarakat selama karantina

bisa dengan bercocok tanam pada pekarangan rumah mereka. Sehingga kebutuhan pangan disana terpenuhi,” pungkasnya. 

Sementara itu Kepala Dinas Pertanian (Distan) Buleleng, Made Sumiarta tak menampik, banyak petani di Buleleng terdampak Covid-19.

Sejauh ini pihaknya sudah mendata jumlah petani yang terdampak Covid-19 untuk diberikan bantuan dari Kementrian Pertanian RI.

Termasuk juga membuat pemberdayaan kelompok masyarakat melalui program RPL bekerjasama dengan

Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Buleleng. Yakni mendistribusikan ribuan bibit ke masing-masing desa di Buleleng.

“Di Buleleng sendiri kami akan distribusikan pada petani yang benar-benar terdampak. Dengan memberikan mereka bibit sayuran atau bibit pertanian lainnya,” tandasnya. 

SINGARAJA – Segala sektor memang sangat terdampak dengan pandemi Covid-19. Bukan pengusaha pariwisata, perusahaan swasta hingga pengusaha ikut terkena dampak.

Petani-petani lokal pun kini juga terkena imbasnya. Bagaimana tidak, hasil-hasil produksi pertanian mereka berupa beras,

sayur yang biasa dipasarkan ke sejumlah toko maupun hotel dan restaurant harus terhenti karena penyebaran virus Corona.

Kondisi ini pun berimbas pada penghasilan para petani yang menurun drastis, termasuk para petani di Buleleng.

Menyiasati hal tersebut Dinas Ketahapan Pangan dan Perikanan Buleleng akan memberikan jalan keluar dengan memberdayakan petani lokal ditengah situasi pandemi Covid-19.

Yakni, dengan menyerap atau membeli hasil pertanian (produk) lokal untuk didistribusikan kepada masyarakat.

Mengingat saat ini para donatur dan pemerintah memberikan bantuan berupa paket sembako kepada masyarakat.

Kepala Dinas Ketahapan Pangan dan Perikanan Buleleng, Gede Melandrat mengatakan, selain memberdayakan para petani untuk keperluan

paket sembako yang dibagikan kepada warga terdampak Covid-19, pihaknya tengah melakukan

terobosan program inovatif, dengan optimalisasi lahan pekarangan rumah melaluin penumbuhan Rumah Pangan Lestari (RPL).

“Kami usahakan mandiri, tanam di pekarangan rumah. Ini untuk penyiapan cadangan pangan yang menjadi kebutuhan seperti sayur, cabai dan terong.

Kami berikan bibit dan kami distribusikan, sehingga semua ada di masyarakat,” kata Melandrat.

Menurutnya, cara ini yang lebih tepat sasaran karena masyarakat secara langsung akan memproduksi pangan yang menjadi kebutuhan sehari-hari mereka.

Misalnya saat ini wilayah Desa Bondalem sedang diisolasi selama 15 hari kedepan. Tentunya sebagian besar masyarakat disana tidak bisa beraktivitas.

Ini juga sebagai alternatif bagus untuk menjaga ketahanan pangan disana. Bibit yang disalurkan tentu memiliki kualitas baik. Disamping sembako harus disertakan hasil pertanian lokal.

“Kami akan sasar Desa Bondalem dengan distribusikan bibit kesana. Jadi dalam artian kegiatatan masyarakat selama karantina

bisa dengan bercocok tanam pada pekarangan rumah mereka. Sehingga kebutuhan pangan disana terpenuhi,” pungkasnya. 

Sementara itu Kepala Dinas Pertanian (Distan) Buleleng, Made Sumiarta tak menampik, banyak petani di Buleleng terdampak Covid-19.

Sejauh ini pihaknya sudah mendata jumlah petani yang terdampak Covid-19 untuk diberikan bantuan dari Kementrian Pertanian RI.

Termasuk juga membuat pemberdayaan kelompok masyarakat melalui program RPL bekerjasama dengan

Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Buleleng. Yakni mendistribusikan ribuan bibit ke masing-masing desa di Buleleng.

“Di Buleleng sendiri kami akan distribusikan pada petani yang benar-benar terdampak. Dengan memberikan mereka bibit sayuran atau bibit pertanian lainnya,” tandasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/