DENPASAR – Perubahan cuaca yang terjadi membuat pemerintah daerah harus waspada. Salah satu yang menjadi atensi di Kota Denpasar adalah Pasar Badung dan Kumbasari yang rawan kebanjiran.
Pèrusahaan Daerah (PD) Pasar Kota Denpasar sendri menyebut, selain Pasar Badung dan Kumbasari, yang rawan banjir adalah Pasar Anyar Sari, dan Pasar Sanglah.
Direktur Umum PD Pasar Kota Denpasar, AA Yuliartha menyatakan, Pasar Badung dan Kumbasari berpotensi kebanjiran jika intensitas hujan meningkat dari hulu.
Selain itu, bisa terjadi banjir jika keterlambatan membuka DAM. Yang paling rentan banjir adalah di basement pasar.
“Kami sudah berkoordinasi baik penjajakan dan sebagainya. Bila terjadi bencana, prioritasnya adalah mengamankan lokasi,” ucapnya.
Terutama mengamankan pedagang supaya tidak terjadi korban jiwa. Mengimbau pedagang tidak terlalu banyak menaruh barang di lapaknya. Dan juga memisahkan barang yang basah.
“Jangan terlalu penuh barang-barang khususnya Kumbasari lantai satu. Kami terus berkoordinasi untuk Pasar Badung karena masih masa pemeliharaan dari kontraktor,” ucapnya.
Yuliartha juga mengakui, mesin penyedot air sempat rusak dan menjadi kendala. Namun, setelah masuk musim hujan sudah diperbaiki sehingga saat hujan lebat 31 Desember 2019 tidak membuat pasar terbesar di Bali itu kebanjiran.
“Mesin penyedot air sempat tidak berfungsi, tapi sudah diperbaiki dan bisa digunakan lagi,” pungkasnya.