29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 1:57 AM WIB

Wika Beton Kantongi Kontrak Rp 6,99 Triliun

RadarBali.com – Hingga semester I 2017 PT Wijaya Karya Beton Tbk (WIKA Beton) sukses mengantongi nilai kontrak yang cukup signifikan.

Total nilai kontrak mencapai Rp 6,99 triliun, jauh lebih tinggi 98 persen dibandingkan perolehan semester I tahun sebelumnya yang hanya Rp 3,5 triliun.

Direktur Finance PT Wika Beton Tbk Mohammad Syafii mengungkapkan, dengan perolehan yang positif di semester satu ini menjadi modal optimis untuk mencapai hasil yang maksimal hingga akhir tahun mendatang.

Hingga bulan Juni realisasi kontrak baru Rp 2,99 miliar dengan carry over (pembangunan yang tertunda) di tahun 2018 hampir mencapai Rp 4 triliun.

“Untuk penjualan sampai bulan Juni mencapai Rp 2 triliun,” ujar Syafii di Universitas Udayana, Jumat (8/9) kemarin.

Syafii menjelaskan, untuk angka perolehan kontrak baru ini berasal dari pembangunan sistem transportasi transit masal kereta api ringan di Jakarta pada koridor 1.

Melalui proyek ini, Wika Beton mengantongi kontrak senilai Rp 1 triliun. “Pengaruh terhadap laba rugi tahun ini belum berpengaruh sangat besar,” bebernya.

Perdagangan saham Wika Beton di Bursa Efek Indonesia (BEI) sendiri masih rendah. Masih di kisaran Rp 2 sampai 4 juta lembar saham.

Jumlah saham yang beredar yakni mencapai 27 persen dari total Rp 8,7 miliar. “Volume masih rendah, karena turun naik. Tapi, dulu kami pernah sampai tembus 50 ribu. Saat itu, karena waktu kami masuk saat pemain sepi, selain itu analisisnya cukup bagus,” pungkasnya.

RadarBali.com – Hingga semester I 2017 PT Wijaya Karya Beton Tbk (WIKA Beton) sukses mengantongi nilai kontrak yang cukup signifikan.

Total nilai kontrak mencapai Rp 6,99 triliun, jauh lebih tinggi 98 persen dibandingkan perolehan semester I tahun sebelumnya yang hanya Rp 3,5 triliun.

Direktur Finance PT Wika Beton Tbk Mohammad Syafii mengungkapkan, dengan perolehan yang positif di semester satu ini menjadi modal optimis untuk mencapai hasil yang maksimal hingga akhir tahun mendatang.

Hingga bulan Juni realisasi kontrak baru Rp 2,99 miliar dengan carry over (pembangunan yang tertunda) di tahun 2018 hampir mencapai Rp 4 triliun.

“Untuk penjualan sampai bulan Juni mencapai Rp 2 triliun,” ujar Syafii di Universitas Udayana, Jumat (8/9) kemarin.

Syafii menjelaskan, untuk angka perolehan kontrak baru ini berasal dari pembangunan sistem transportasi transit masal kereta api ringan di Jakarta pada koridor 1.

Melalui proyek ini, Wika Beton mengantongi kontrak senilai Rp 1 triliun. “Pengaruh terhadap laba rugi tahun ini belum berpengaruh sangat besar,” bebernya.

Perdagangan saham Wika Beton di Bursa Efek Indonesia (BEI) sendiri masih rendah. Masih di kisaran Rp 2 sampai 4 juta lembar saham.

Jumlah saham yang beredar yakni mencapai 27 persen dari total Rp 8,7 miliar. “Volume masih rendah, karena turun naik. Tapi, dulu kami pernah sampai tembus 50 ribu. Saat itu, karena waktu kami masuk saat pemain sepi, selain itu analisisnya cukup bagus,” pungkasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/