GIANYAR- Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Kadisperindag) Provinsi Bali, I Putu Astawa berharap, inovasi dari hasil karya kain tenun dan songket motif “Bali Magis” mampu diandalkan sebagai strategi pemasaran produk UMKM di Bali yang mengalami kelesuan.
Harapan kadisperindag Bali, itu seperti disampaikan disela penandatanganan kerjasama atau memorandum of understandin antara tokoh tenun Nusantara Anna Mariana dengan Plt Gubernur Sulawesi Selatan, Soni Sumarsono di Pertenunan Putri Ayu, Blahbatuh, Gianyar, Sabtu (11/8).
“Konsumen harus diberikan inovasi, dengan barang-barang yang baru, segar, limited, bukan produksi masal.
Dan inovasi ini pastinya akan menjadi strategi untuk Bali meningkatkan jumlah pemasaran,” ujar Astawa.
Kata Astawa, MoU ini merupakan bukti pertahanan bangsa melalui budaya yang memiliki hak cipta, dengan refleksi segala eknis yang disatukan dalam kerjasama yakni salah satunya dengan pengembangan kain songket ini.
Sementara, Plt Gubernur Sulsel, Soni Sumarsono mengatakan melalui tenun dan songket hasil paduan dua budaya (Bali, Makassar, dan Bugis (Bali Magis) akan ada tiga hal yang menjadi pokok dan dukungan.
“Pertama ikatan hubungan budaya. Kedua memacu skill, kapasitas, kemampuan membuat tenun songket dengan motiv baru, dan ketiga nilai tataniaga persongketan dan aspek bisnisnya untuk mendukung perekonomian UMKM,’ ujarnya.
Sementara Anna Mariana menjelaskan saat ini beberapa produk yang ditekuni yakni jenis Katun, katun sutra, sutra, dan sutra murni.
Namun lebih dikembangkan pada produk jenis sutra dan katun dengan lebih inovatif.