27.1 C
Jakarta
22 November 2024, 2:32 AM WIB

Indonesia-Singapura Sepakati Kerjasama USD 10 Juta, Ini yang Dibidik..

MANGUPURA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, bertempat di Hotel Laguna, Nusa Dua, Kamis (11/10) kemarin.

Keduanya melakukan pembicaraan untuk penguatan kerja sama ekonomi. Pada pertemuan tersebut Presiden Jokowi didampingi beberapa menterinya.

Presiden Jokowi juga menyampaikan terima kasihnya kepada Singapura yang telah memberikan dukungan kepada Indonesia sebagai anggota Dewan Keamanan tidak tetap PBB 2019-2020.

“Saya menyambut baik kerja sama antara Bank Indonesia dengan Monetary Authority of Singapore senilai 10 juta US dolar.

Selain itu, kamj tadi menyaksikan penandatanganan tiga MoU, dan dua dari tiga MoU tersebut adalah upaya untuk mendorong kerja sama ekonomi dan keuangan

yaitu promosi dan perlindungan penamaman modal atau P4M dan nota kesepahaman bidang teknologi finansial,” ucap Presiden Jokowi.

Presiden juga menyampaikan bahwa promosi dan perlindungan penanaman modal merupakan yang pertama ditandatangani oleh Indonesia, sejak pemerintah melakukan revisi terhadap perjanjian investasi tahun 2014 lalu.

Diharapkan, perjanjian ini akan meningkatkan kepercayaan investor Singapura dan akan menjadi model perjanjian investasi di masa mendatang.

“Pada pertemuan tadi saya dan PM Lee juga sepakat untuk mendorong ekonomi digital. Long side ekonomi digital di Batam yang diluncurkan awal tahun 2018 terus berkembang.

Telah ada 56 perusahaan teknologi, kerja sama ini akan menjadikan Batam sebagai digital bridge. Pelatihan digital dan e-commerce akan terus diintesifkan untuk pengembangan teknologi financial dan industry 4.0,” kata Presiden Jokowi.

Sementara itu Perdana Menteri Lee menyampaikan, ini merupakan pertemuan ketiganya dengan Presiden Jokowi pada momen pertemuan pemimpin ASEAN dan Annual Meetings IMF-World Bank Group.

Perdana Menteri Lee juga menyampaikan bahwa dia berberdiskusi tentang ekonomi global, pasar finansial global, termasuk tentang memperkuat fondasi ekonomi kedua negara dan juga negara ASEAN lainnya.

“Singapura terus menjadi investor terbesar Indonesia dan kami merupakan salah satu mitra dagang utama Indonesia.

Jadi ada momentum bagus melangkah ke depan berdasarkan rasa saling mempercayai dan tahun lalu kita baru merayakan 50 tahun kerja sama,” ungkapnya.

Perdana Menteri Lee juga mengatakan, pembicaraannya dengan Presiden Jokowi adalah tentang hal yang spesifik.

Soal investasi dan ekonomi digital, Singapura sangat senang dengan hal ini sebab akan bisa mendorong lebih banyak lagi dana investasi yang masuk ke Indonesia.

“Kami juga merampungkan MoU tentang Industri 4.0 yang bisa menciptakan banyak peluang untuk saling belajar satu sama lainnya untuk menghadapi revolusi industri ke-4,” bebernya.

“Kawasan industri Kendal yang disinggung tadi oleh Presiden terus menunjukkan kemajuan di mana terdapat 43 perusahaan yang berkomitmen dengan nilai investasi mencapai setengah miliar dolar.

Hal ini akan dapat menciptakan lebih dari 5 ribu lapangan pekerjaan dan akan ada politeknik baru di kawasan tersebut untuk menyambut angkatan pertama mahasiswanya bulan ini,” sebutnya.

MANGUPURA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, bertempat di Hotel Laguna, Nusa Dua, Kamis (11/10) kemarin.

Keduanya melakukan pembicaraan untuk penguatan kerja sama ekonomi. Pada pertemuan tersebut Presiden Jokowi didampingi beberapa menterinya.

Presiden Jokowi juga menyampaikan terima kasihnya kepada Singapura yang telah memberikan dukungan kepada Indonesia sebagai anggota Dewan Keamanan tidak tetap PBB 2019-2020.

“Saya menyambut baik kerja sama antara Bank Indonesia dengan Monetary Authority of Singapore senilai 10 juta US dolar.

Selain itu, kamj tadi menyaksikan penandatanganan tiga MoU, dan dua dari tiga MoU tersebut adalah upaya untuk mendorong kerja sama ekonomi dan keuangan

yaitu promosi dan perlindungan penamaman modal atau P4M dan nota kesepahaman bidang teknologi finansial,” ucap Presiden Jokowi.

Presiden juga menyampaikan bahwa promosi dan perlindungan penanaman modal merupakan yang pertama ditandatangani oleh Indonesia, sejak pemerintah melakukan revisi terhadap perjanjian investasi tahun 2014 lalu.

Diharapkan, perjanjian ini akan meningkatkan kepercayaan investor Singapura dan akan menjadi model perjanjian investasi di masa mendatang.

“Pada pertemuan tadi saya dan PM Lee juga sepakat untuk mendorong ekonomi digital. Long side ekonomi digital di Batam yang diluncurkan awal tahun 2018 terus berkembang.

Telah ada 56 perusahaan teknologi, kerja sama ini akan menjadikan Batam sebagai digital bridge. Pelatihan digital dan e-commerce akan terus diintesifkan untuk pengembangan teknologi financial dan industry 4.0,” kata Presiden Jokowi.

Sementara itu Perdana Menteri Lee menyampaikan, ini merupakan pertemuan ketiganya dengan Presiden Jokowi pada momen pertemuan pemimpin ASEAN dan Annual Meetings IMF-World Bank Group.

Perdana Menteri Lee juga menyampaikan bahwa dia berberdiskusi tentang ekonomi global, pasar finansial global, termasuk tentang memperkuat fondasi ekonomi kedua negara dan juga negara ASEAN lainnya.

“Singapura terus menjadi investor terbesar Indonesia dan kami merupakan salah satu mitra dagang utama Indonesia.

Jadi ada momentum bagus melangkah ke depan berdasarkan rasa saling mempercayai dan tahun lalu kita baru merayakan 50 tahun kerja sama,” ungkapnya.

Perdana Menteri Lee juga mengatakan, pembicaraannya dengan Presiden Jokowi adalah tentang hal yang spesifik.

Soal investasi dan ekonomi digital, Singapura sangat senang dengan hal ini sebab akan bisa mendorong lebih banyak lagi dana investasi yang masuk ke Indonesia.

“Kami juga merampungkan MoU tentang Industri 4.0 yang bisa menciptakan banyak peluang untuk saling belajar satu sama lainnya untuk menghadapi revolusi industri ke-4,” bebernya.

“Kawasan industri Kendal yang disinggung tadi oleh Presiden terus menunjukkan kemajuan di mana terdapat 43 perusahaan yang berkomitmen dengan nilai investasi mencapai setengah miliar dolar.

Hal ini akan dapat menciptakan lebih dari 5 ribu lapangan pekerjaan dan akan ada politeknik baru di kawasan tersebut untuk menyambut angkatan pertama mahasiswanya bulan ini,” sebutnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/