SINGARAJA – Pemerintah berjanji akan menyerap gabah hasil panen petani. Penyerapan hasil panen itu akan dilakukan Dinas Pertanian Buleleng dan Perusahaan Daerah (PD) Swatantra.
Hal itu dilakukan, untuk memastikan kecukupan pasokan pangan berupa beras di dalam daerah.
Kepala Dinas Pertanian Buleleng I Made Sumiarta mengatakan, produksi gabah di Kabupaten Buleleng pada bulan Mei ini diperkirakan mencapai 10.534 ton.
Selain itu, pada bulan ini, Sumiarta menyebut ada 35 hektare lahan persawahan yang baru mulai memasuki masa tanam.
Menurutnya, pemerintah akan melakukan kerjasama dengan Lumbung Pangan Masyarakat (LPM). Kini tercatat ada 17 LPM yang tersebar di 8 kecamatan, minus Kecamatan Tejakula.
Nantinya seluruh LPM akan mendapat stimulus, agar menyerap gabah hasil panen para petani.
“Nanti LPM ini yang menyerap gabah petani. Kemudian melakukan penggilingan gabah menjadi padi. Dari panen gabah 10.534 ton, kami perkirakan produksi berasnya sekitar 6.500-7.000 ton,” kata Sumiarta kemarin.
Nantinya beras hasil penggilingan akan segera diserap pihak ketiga, sebagai penyalur ke masyarakat. Pihak ketiga yang saat ini menyatakan
siap menyerap beras baru PD Swatantra. “Kami masih koordinasi dengan BUMDes dan koperasi juga sebagai penyalur,” imbuhnya
Sementara itu, Dirut PD Swatantra I Gede Bobi Suryanto mengatakan, pemerintah telah menyiapkan modal sebesar Rp 1 miliar untuk menyerap beras lokal.
Untuk tahap awal, rencananya perusahaan akan menyerap 20-30 ton beras. “Proposal dan skemanya sudah kami siapkan. Dengan modal Rp 1 miliar untuk menyerap (beras lokal) ini masih
aman untuk (cash flow keuangan) perusahaan. Kami segera sampaikan proposalnya pada kepala daerah selaku pemilik perusahaan. Begitu ada persetujuan, kami langsung siap jalankan,” papar Bobi.