LOVINA – Pemerintah pusat melalui Kementerian Pariwisata (Kemenpar) RI mulai melirik potensi pariwisata Kabupaten Buleleng.
Kemenpar menilai potensi yang dimiliki kawasan Bali Utara sangat besar khususnya dalam hal sejarah, tradisi, dan budaya.
Seperti disampaikan Kabid Pengembangan Sejarah dan Warisan Budaya Kemenpar Ana Sunarti di sela Focus Group Discussion (FGD) yang digelar Kemenpar RI dan bertajuk “Uji Petik Pedoman Pengembangan Wisata Sejarah dan Warisan Budaya”, Kamis (14/2).
Pada kesempatan itu, Ana Sunarti mengatakan, jika Kemenpar berencana menyusun pedoman untuk pengembangan wisata yang berhulu pada sejarah dan budaya. Selama ini belum ada pedoman khusus terkait hal itu.
“Kami ingin ada standar yang dijadikan pegangan oleh pemerintah daerah. Sehingga pengembangannya itu menjadi lebih terarah. Apalagi potensi di bidang ini cukup besar, tapi belum diharap maksimal,” kata Ana.
Selanjutnya, khusus untuk Kabupaten Buleleng, Ana menyebut Buleleng punya sejumlah keunikan tersendiri di bidang seni budaya. Termasuk dalam hal atraksi kesenian.
Pemerintah pun diharapkan bisa mendorong munculnya paket-paket wisata yang mengarah pada sejarah dan budaya.
Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata Buleleng Nyoman Sutrisna mengatakan, langkah itu sejalan dengan wacana pemerintah mengembangkan pariwisata berkelanjutan.
Sutrisna pun berharap pedoman pengembangan pariwisata sejarah dan budaya segera terbit, sehingga pihaknya dapat mengambil langkah strategis dalam pengembangan pariwisata.
Dalam waktu dekat ini, pihaknya akan mengidentifikasi potensi-potensi wisata sejarah dan budaya yang ada di Buleleng. “Supaya pengembangannya terarah. Jadi tidak mengganggu arah pelestarian juga,” kata Sutrisna.