26.7 C
Jakarta
27 April 2024, 9:25 AM WIB

Terkena Dampak Corona, Pemintaan Dodol Toko Oleh-Oleh Turun Drastis

SEMARAPURA – Penurunan kunjungan wisatawan Tiongkok akibat wabah virus korona tidak hanya berdampak pada pelaku penyedia akomodasi pariwisata, namun juga pada produsen produk oleh-oleh. 

Seperti produsen dodol di Desa Besan, Kecamatan Dawan, Klungkung. Di tengah menurunnya permintaan dari toko oleh-oleh, produsen dodol di Desa Besan masih bisa tersenyum bahagia.

Ini berkat meningkatnya permintaan dodol dari pasar lokal berkaitan dengan Hari Raya Galungan. 

Satu-satunya produsen dodol di Desa Besan, Kecamatan Dawan, Nengah Yuliati, 54 saat ditemui di rumahnya menuturkan, dirinya sudah mulai memproduksi dodol sekitar tahun 2005. 

Saat ini, dodol yang masih diproduksi secara tradisional itu sudah merambah sejumlah toko oleh-oleh terkenal di Bali. 

Untuk satu toko oleh-oleh, dia mengaku bisa mengirim sekitar 4 ribu -6 ribu buah dodol per empat hari. 

“Ada berbagai macam dodol yang saya produksi. Seperti dodol nangka, salak, mangga, dan yang terbaru adalah injin. Nangka yang paling laris,” bebernya.

Hanya saja sejak menurunnya jumlah wisatawan Tiongkok akibat wabah virus corona, menurutnya, terjadi penurunan permintaan dodol dari toko oleh-oleh. 

Sejak beberapa minggu terakhir ini, permintaan dodol hanya sekitar 2 ribu buah per 10 hari untuk satu toko oleh-oleh. 

“Biasanya saat Imlek permintaan sampai 6 ribu buah per 4 hari. Tapi, Imlek tahun ini sepi,” ungkapnya.

Namun, dia mengaku penurunan permintaan dodol dari toko oleh-oleh tersebut tidak terasa. Itu lantaran terjadi peningkatan permintaan dodol dari pasar lokal berkaitan dengan Hari Raya Galungan. 

Peningkatan terjadi sejak dua minggu lalu. Dan, diperkirakan penurunan permintaan dari pasar lokal berkaitan dengan hari raya akan terjadi setelah perayaan Hari Raya Kuningan. 

“Bahkan, sekarang saya kewalahan memenuhi permintaan pasar lokal. Pemesanan dilakukan melalui online shop. 

Untuk pembelian dalam jumlah banyak, itu harganya Rp 800 per buah. Kalau satu kilogram, itu harganya Rp 70 ribu,” tandasnya. 

SEMARAPURA – Penurunan kunjungan wisatawan Tiongkok akibat wabah virus korona tidak hanya berdampak pada pelaku penyedia akomodasi pariwisata, namun juga pada produsen produk oleh-oleh. 

Seperti produsen dodol di Desa Besan, Kecamatan Dawan, Klungkung. Di tengah menurunnya permintaan dari toko oleh-oleh, produsen dodol di Desa Besan masih bisa tersenyum bahagia.

Ini berkat meningkatnya permintaan dodol dari pasar lokal berkaitan dengan Hari Raya Galungan. 

Satu-satunya produsen dodol di Desa Besan, Kecamatan Dawan, Nengah Yuliati, 54 saat ditemui di rumahnya menuturkan, dirinya sudah mulai memproduksi dodol sekitar tahun 2005. 

Saat ini, dodol yang masih diproduksi secara tradisional itu sudah merambah sejumlah toko oleh-oleh terkenal di Bali. 

Untuk satu toko oleh-oleh, dia mengaku bisa mengirim sekitar 4 ribu -6 ribu buah dodol per empat hari. 

“Ada berbagai macam dodol yang saya produksi. Seperti dodol nangka, salak, mangga, dan yang terbaru adalah injin. Nangka yang paling laris,” bebernya.

Hanya saja sejak menurunnya jumlah wisatawan Tiongkok akibat wabah virus corona, menurutnya, terjadi penurunan permintaan dodol dari toko oleh-oleh. 

Sejak beberapa minggu terakhir ini, permintaan dodol hanya sekitar 2 ribu buah per 10 hari untuk satu toko oleh-oleh. 

“Biasanya saat Imlek permintaan sampai 6 ribu buah per 4 hari. Tapi, Imlek tahun ini sepi,” ungkapnya.

Namun, dia mengaku penurunan permintaan dodol dari toko oleh-oleh tersebut tidak terasa. Itu lantaran terjadi peningkatan permintaan dodol dari pasar lokal berkaitan dengan Hari Raya Galungan. 

Peningkatan terjadi sejak dua minggu lalu. Dan, diperkirakan penurunan permintaan dari pasar lokal berkaitan dengan hari raya akan terjadi setelah perayaan Hari Raya Kuningan. 

“Bahkan, sekarang saya kewalahan memenuhi permintaan pasar lokal. Pemesanan dilakukan melalui online shop. 

Untuk pembelian dalam jumlah banyak, itu harganya Rp 800 per buah. Kalau satu kilogram, itu harganya Rp 70 ribu,” tandasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/