26.3 C
Jakarta
25 April 2024, 4:14 AM WIB

Sumbang 21,35 Persen PDRB, 2022 Buleleng Fokus Kembangkan Pertanian

SINGARAJA – Pemerintah Kabupaten Buleleng masih menekankan upaya pembangunan pada sektor pertanian, pada tahun 2022 mendatang. Pemerintah enggan berpaling pada sektor lain.

Sebab sektor ini memberi kontribusi cukup besar pada Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) daerah. Sehingga menjadi motor penggerak ekonomi di Buleleng.

Mengacu pada data yang dirilis Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Bappeda) Buleleng, sektor pertanian berkontribusi sebanyak 21,35 persen pada PDRB daerah.

Sektor ini juga menyerap 37 persen dari total tenaga kerja yang ada di Buleleng. Berkaca pada data tersebut, pemerintah memutuskan tetap menggarap sektor pertanian sebagai fokus utama pembangunan pada tahun 2022 mendatang.

Pemerintah pun mulai menyerap aspirasi dari masyarakat, terkait rencana pembangunan pada tahun 2022 mendatang.

Penyerapan aspirasi itu dilakukan melalui Forum Konsultasi Publik Rancangan Awal Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2022.

Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana mengatakan, sektor pertanian secara nyata memberikan kontribusi besar pada perekonomian Buleleng.

Sehingga sektor ini harus mendapat perhatian yang besar. Pemerintah pun berupaya melakukan pembangunan sektor pertanian pada bagian hulu hingga hilir.

Sehingga petani tak perlu khawatir bila komoditas pertanian mereka tak terserap. “Sektor pertanian ini tentu akan dikolaborasikan dengan berbagai sektor sebagai hilir.

Seperti industri jasa, perdagangan, dan pariwisata. Dengan demikian masyarakat kita dapat keluar dari keterpurukan ekonomi pasca pandemi covid-19,” kata Agus.

Sementara itu, Kepala Bappeda Buleleng Gede Gunawan mengatakan, hingga kemarin pihaknya menerima tak kurang dari 1.500 usulan program dari masyarakat.

Program itu akan diselaraskan dengan prioritas program pembangunan yang dicanangkan pemerintah pada tahun 2022 mendatang.

Selain itu usulan dari publik juga akan disandingkan dengan program-program yang diusulkan oleh desa dan kelurahan.

 “Kami juga tidak ingin ada program yang tumpang tindih. Jadi usulan yang sudah masuk akan diserasikan dan disesuaikan dengan prioritas program yang akan dilaksanakan tahun depan,” demikian Gunawan. 

SINGARAJA – Pemerintah Kabupaten Buleleng masih menekankan upaya pembangunan pada sektor pertanian, pada tahun 2022 mendatang. Pemerintah enggan berpaling pada sektor lain.

Sebab sektor ini memberi kontribusi cukup besar pada Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) daerah. Sehingga menjadi motor penggerak ekonomi di Buleleng.

Mengacu pada data yang dirilis Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Bappeda) Buleleng, sektor pertanian berkontribusi sebanyak 21,35 persen pada PDRB daerah.

Sektor ini juga menyerap 37 persen dari total tenaga kerja yang ada di Buleleng. Berkaca pada data tersebut, pemerintah memutuskan tetap menggarap sektor pertanian sebagai fokus utama pembangunan pada tahun 2022 mendatang.

Pemerintah pun mulai menyerap aspirasi dari masyarakat, terkait rencana pembangunan pada tahun 2022 mendatang.

Penyerapan aspirasi itu dilakukan melalui Forum Konsultasi Publik Rancangan Awal Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2022.

Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana mengatakan, sektor pertanian secara nyata memberikan kontribusi besar pada perekonomian Buleleng.

Sehingga sektor ini harus mendapat perhatian yang besar. Pemerintah pun berupaya melakukan pembangunan sektor pertanian pada bagian hulu hingga hilir.

Sehingga petani tak perlu khawatir bila komoditas pertanian mereka tak terserap. “Sektor pertanian ini tentu akan dikolaborasikan dengan berbagai sektor sebagai hilir.

Seperti industri jasa, perdagangan, dan pariwisata. Dengan demikian masyarakat kita dapat keluar dari keterpurukan ekonomi pasca pandemi covid-19,” kata Agus.

Sementara itu, Kepala Bappeda Buleleng Gede Gunawan mengatakan, hingga kemarin pihaknya menerima tak kurang dari 1.500 usulan program dari masyarakat.

Program itu akan diselaraskan dengan prioritas program pembangunan yang dicanangkan pemerintah pada tahun 2022 mendatang.

Selain itu usulan dari publik juga akan disandingkan dengan program-program yang diusulkan oleh desa dan kelurahan.

 “Kami juga tidak ingin ada program yang tumpang tindih. Jadi usulan yang sudah masuk akan diserasikan dan disesuaikan dengan prioritas program yang akan dilaksanakan tahun depan,” demikian Gunawan. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/