29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 1:39 AM WIB

Pakan Hijau Melimpah, Eks Galian C Jadi Arena Pelihara Sapi

SEMARAPURA – Bekas galian C, Klungkung di sekitar Jalan Bypass Ida Bagus Mantra tidak hanya menjadi tempat tinggal sementara bagi sebagian pendatang, namun juga sebagai tempat untuk menggembala sapi.

Dan, itu cukup dimaklumi.  Pasalnya, rumput yang tumbuh liar di tempat itu mempermudah para peternak memberi makan ternak sapinya.

Seperti yang dilakukan Putu Semara Dana, salah seorang warga Desa Tangkas, Klungkung. Semara Dana mengaku, lebih dari 15 tahun lamanya ia dan ayahnya, Wayan Candra beternak sapi.

Dan selama itu pula dia tidak pernah menyabit rumput untuk pakan ternak sapinya yang jumlahnya sampai puluhan ekor.

Itu lantaran sapi-sapinya dibiarkan mencari makan sendiri di bekas galian C. “Tidak pernah sekali pun saya menyabit rumput,” ungkapnya.

Karena itu, meski memiliki puluhan ekor sapi, dirinya tidak pernah mengeluarkan biaya sepeser pun untuk membuat kandang.

Jadi sapi-sapi itu hanya diikat di pohon-pohon yang ada di sekitar bekas galian C. Saat pagi atau siang, ikatan sapi itu dilepas agar bisa mencari makan sendiri.

“Selama ini tidak pernah hilang dan sampai ke jalan. Karena sapi saya tidak pernah pergi jauh-jauh dan tidak pernah mau pisah

dengan sapi-sapi yang lain. Selain itu juga karena diawasi terus. Kalau saya kerja, ibu atau bapak saya yang jaga,” kata Dana.

Sapi-sapi itu, kata dia, sudah seperti tabungan bagi keluarganya. Ketika ada kesulitan uang, sapi-sapi itu bisa dijualnya.

“Karena banyak, kadang-kadang saya juga suruh orang untuk pelihara. Jadi keuntungannya kami bagi,” paparnya.

Meski begitu, dia harus tetap awas. Pasalnya, areal galian C berdekatan dengan aliran Tukad Unda.

“Beberapa minggu lalu sempat banjir. Jadi saya harus bawa sapi-sapi saya ke tempat lebih jauh. Tapi sampai saat ini tidak sampai mati karena banjir ini,” tandasnya. 

SEMARAPURA – Bekas galian C, Klungkung di sekitar Jalan Bypass Ida Bagus Mantra tidak hanya menjadi tempat tinggal sementara bagi sebagian pendatang, namun juga sebagai tempat untuk menggembala sapi.

Dan, itu cukup dimaklumi.  Pasalnya, rumput yang tumbuh liar di tempat itu mempermudah para peternak memberi makan ternak sapinya.

Seperti yang dilakukan Putu Semara Dana, salah seorang warga Desa Tangkas, Klungkung. Semara Dana mengaku, lebih dari 15 tahun lamanya ia dan ayahnya, Wayan Candra beternak sapi.

Dan selama itu pula dia tidak pernah menyabit rumput untuk pakan ternak sapinya yang jumlahnya sampai puluhan ekor.

Itu lantaran sapi-sapinya dibiarkan mencari makan sendiri di bekas galian C. “Tidak pernah sekali pun saya menyabit rumput,” ungkapnya.

Karena itu, meski memiliki puluhan ekor sapi, dirinya tidak pernah mengeluarkan biaya sepeser pun untuk membuat kandang.

Jadi sapi-sapi itu hanya diikat di pohon-pohon yang ada di sekitar bekas galian C. Saat pagi atau siang, ikatan sapi itu dilepas agar bisa mencari makan sendiri.

“Selama ini tidak pernah hilang dan sampai ke jalan. Karena sapi saya tidak pernah pergi jauh-jauh dan tidak pernah mau pisah

dengan sapi-sapi yang lain. Selain itu juga karena diawasi terus. Kalau saya kerja, ibu atau bapak saya yang jaga,” kata Dana.

Sapi-sapi itu, kata dia, sudah seperti tabungan bagi keluarganya. Ketika ada kesulitan uang, sapi-sapi itu bisa dijualnya.

“Karena banyak, kadang-kadang saya juga suruh orang untuk pelihara. Jadi keuntungannya kami bagi,” paparnya.

Meski begitu, dia harus tetap awas. Pasalnya, areal galian C berdekatan dengan aliran Tukad Unda.

“Beberapa minggu lalu sempat banjir. Jadi saya harus bawa sapi-sapi saya ke tempat lebih jauh. Tapi sampai saat ini tidak sampai mati karena banjir ini,” tandasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/