26.7 C
Jakarta
27 April 2024, 8:33 AM WIB

Harga Jutaan, Taman Kota Singaraja Bakal Ditata Sepert Bonsai

SINGARAJA – Sebanyak 50 buah tanaman bonsai, dipamerkan di Taman Yowana Asri, Kelurahan Banyuasri, Singaraja, kemarin.

Bonsai-bonsai itu sengaja dipamerkan, untuk menarik minat masyarakat terhadap tanaman tersebut.

Bonsai-bonsai itu diboyong oleh Komunitas Rumah Bonsai Indonesia (Rubi) yang bermarkas di Singaraja. Selama ini bonsai kerap identik dengan hobi yang mahal dan eksklusif.

Hal itu sebenarnya tak sepenuhnya benar. Lantaran bonsai sebenarnya bisa dirawat dari nol. Hanya saja butuh kesabaran dan ketelitian ekstra dalam hal perawatan.

Pada pameran kemarin, bonsai-bonsai yang diboyong kebanyakan berupa tanaman lokal. Seperti asem dan sentigi. Ada pula beberapa bonsai hokiantea yang notabene tanaman impor.

Ketua Rubi, Gede Sukrawan mengatakan, bonsai sebenarnya seni memelihara dan merawat tanaman. Untuk membuat sebuah tanaman bonsai yang benar-benar siap dipamerkan, terkadang butuh waktu hingga belasan tahun.

Rata-rata hingga 15 tahun. Hal itu yang menyebabkan harga bonsai menjadi mahal. Kisaran harganya bisa mencapai ratusan juta rupiah, bahkan ada yang bisa dijual seharga Rp 1 miliar.

“Sebaiknya memang memelihara dari nol, sampai jadi. Kalau sudah jadi, kepuasannya itu luar biasa. Seninya di sana.

Terkadang kan orang itu tidak sabar. Setelah tiga tahun mulai tidak terawat, rusak, akhirnya ulangi dari nol,” kata Sukrawan.

Ia pun berharap komunitas bonsai di Singaraja, dilibatkan dalam proses penataan tanaman di taman-taman yang ada di Kota Singaraja.

Tanaman yang kini ditanam pemerintah pun sebenarnya bisa dijadikan bonsai. Dengan catatan dilakukan perawatan yang telaten dan optimal.

Sementara itu Sekretaris Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Pertanahan (Perkimta) Buleleng Gede Melandrat mengatakan, bonsai bisa dibilang hobi yang akan makin digandrungi di masa mendatang.

Seiring dengan ruang-ruang pemukiman yang makin minimalis, maka tanaman hijau yang akan dilirik adalah tanaman dalam pot. Salah satunya bonsai.

Menurut Melandrat, para pecinta bonsai di Singaraja sudah sempat bertemu membicarakan rencana penataan taman di Kota Singaraja.

“Kami sudah diskusi, beberapa tanaman akan ditanam dan ditata seperti bonsai. Jadi nanti taman di Kota Singaraja itu bukan hanya bicara hijau, tapi lebih tertata rapi dan cantik.

Partisipasi dari penghobi dan profesional seperti ini, memang sangat kita harapkan,” kata Melandrat

SINGARAJA – Sebanyak 50 buah tanaman bonsai, dipamerkan di Taman Yowana Asri, Kelurahan Banyuasri, Singaraja, kemarin.

Bonsai-bonsai itu sengaja dipamerkan, untuk menarik minat masyarakat terhadap tanaman tersebut.

Bonsai-bonsai itu diboyong oleh Komunitas Rumah Bonsai Indonesia (Rubi) yang bermarkas di Singaraja. Selama ini bonsai kerap identik dengan hobi yang mahal dan eksklusif.

Hal itu sebenarnya tak sepenuhnya benar. Lantaran bonsai sebenarnya bisa dirawat dari nol. Hanya saja butuh kesabaran dan ketelitian ekstra dalam hal perawatan.

Pada pameran kemarin, bonsai-bonsai yang diboyong kebanyakan berupa tanaman lokal. Seperti asem dan sentigi. Ada pula beberapa bonsai hokiantea yang notabene tanaman impor.

Ketua Rubi, Gede Sukrawan mengatakan, bonsai sebenarnya seni memelihara dan merawat tanaman. Untuk membuat sebuah tanaman bonsai yang benar-benar siap dipamerkan, terkadang butuh waktu hingga belasan tahun.

Rata-rata hingga 15 tahun. Hal itu yang menyebabkan harga bonsai menjadi mahal. Kisaran harganya bisa mencapai ratusan juta rupiah, bahkan ada yang bisa dijual seharga Rp 1 miliar.

“Sebaiknya memang memelihara dari nol, sampai jadi. Kalau sudah jadi, kepuasannya itu luar biasa. Seninya di sana.

Terkadang kan orang itu tidak sabar. Setelah tiga tahun mulai tidak terawat, rusak, akhirnya ulangi dari nol,” kata Sukrawan.

Ia pun berharap komunitas bonsai di Singaraja, dilibatkan dalam proses penataan tanaman di taman-taman yang ada di Kota Singaraja.

Tanaman yang kini ditanam pemerintah pun sebenarnya bisa dijadikan bonsai. Dengan catatan dilakukan perawatan yang telaten dan optimal.

Sementara itu Sekretaris Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Pertanahan (Perkimta) Buleleng Gede Melandrat mengatakan, bonsai bisa dibilang hobi yang akan makin digandrungi di masa mendatang.

Seiring dengan ruang-ruang pemukiman yang makin minimalis, maka tanaman hijau yang akan dilirik adalah tanaman dalam pot. Salah satunya bonsai.

Menurut Melandrat, para pecinta bonsai di Singaraja sudah sempat bertemu membicarakan rencana penataan taman di Kota Singaraja.

“Kami sudah diskusi, beberapa tanaman akan ditanam dan ditata seperti bonsai. Jadi nanti taman di Kota Singaraja itu bukan hanya bicara hijau, tapi lebih tertata rapi dan cantik.

Partisipasi dari penghobi dan profesional seperti ini, memang sangat kita harapkan,” kata Melandrat

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/