29.3 C
Jakarta
22 November 2024, 10:54 AM WIB

Undiksha Siapkan Laboratorium Kesehatan Terintegrasi

SINGARAJA, Radar Bali – Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) terus meningkatkan sarana prasana di lingkungan kampus. Peningkatan sarana itu diharapkan dapat mewujudkan pembelajaran yang makin efektif. 

Sarana itu adalah laboratorium kesehatan terintegrasi. Proses pembangunan telah dimulai sejak pertengahan Januari 2021. Proyek ini didanai pemerintah pusat melalui program proyek Surat Berharga Syariah Negara (SBSN). 

Proses pembangunan ini mendapat pemantauan langsung dari Direktur Sarana dan Prasarana pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Dr. Mohammad Sofwan Effendi, M.Ed, Senin (15/3/2021). Kehadiran Sofwan Effendi disambut Rektor Undiksha, Prof. Dr. I Nyoman Jampel, M.Pd. Turut mendampingi para Wakil Rektor, Kepala Biro, Direktur Pascasarjana, Dekan, serta Wakil Dekan di lingkup Undiksha. 

Sofwan Effendi menekankan adanya manajemen yang baik dalam pengerjaan proyek. Ketepatan waktu, pengadaan bahan, dan kualitas harus menjadi perhatian serius. Hal tersebut menjadi tuntutan pihaknya kepada pelaksana proyek. 

“Ini sangat menentukan. Ini kan katanya ngambil barang dari Surabaya. Kalau pengiriman bahannya tidak tepat, nanti pekerjaan sudah siap, tapi barangnya nggak ada kan terhambat juga. Oleh karena itu manajemennya harus tertata. Tapi sejauh ini alhamdulillah baik progress-nya,” katanya.

Ia juga mengingatkan bahwa kualitas pekerjaan fisik tahun ini akan menjadi acuan dalam memberikan bantuan pada perguruan tinggi untuk tahun berikutnya. “Kalau prestasi kerja tahun ini baik dan berdampak pada pembelajaran juga baik, bisa jadi kita akan tambah lagi gedung yang baru supaya semakin meningkat. Itu konsep  kementerian,” tegasnya.  

Lebih lanjut dijelaskan, Kemendikbud konsen mengembangkan setiap perguruan tinggi, khususnya yang berstatus negeri. Baik itu dalam bidang non fisik maupun konstruksi. Hal tersebut untuk mendukung terwujudnya pembelajaran yang efektif. 

“Karena kontruksi itu, maksudnya gedung dan laboratorium dan alat-alatnya adalah salah satu alat pendukung pembelajaran yang efektif. Jadi nanti kita memikirkan sampai kesana,” ujar Sofwan. 

Target yang paling penting menurutnya adalah menyelesaikan pembangunan gedung mangkrak. Di Undiksha, hal demikian sudah mampu terselesaikan seperti Gelanggang Olah Raga (GOR) di Kampus Jinengdalem. 

Semenetara itu Rektor Undiksha, Prof. I Nyoman Jampel mengatakan sebagai universitas yang termasuk berusia muda, Undiksha masih memerlukan peningkatan sarana prasana. Seperti ruang kuliah, perkantoran, laboratorium, dan sebagainya. Hanya saja karena anggaran yang terbatas, pembangunan tidak bisa dilakukan dengan cepat. Sehingga bantuan dari pemerintah pusat sangat diapresiasi.

“Astungkara atas berkenannya Kemendikbud dan Kemenristekdikti, sejak dulu memberikan bantuan yang luar biasa. Sehingga Undiksha ini bisa memenuhi kebutuhan sarana prasana, terutama bangunan fisik,” katanya.  

Dijelaskan pula, Undiksha juga akan mengusulkan pembangunan gedung untuk kampus Denpasar dan rumah sakit pendidikan untuk mendukung Fakultas Kedokteran. Realisasi usulan tersebut sangat tergantung dengan progress pembangunan yang diberikan pada tahun 2021 ini. 

“Oleh karena itulah saya menekankan kepada PPK, kepada pelaksana, harus betul-betul bisa menyelesaikan tepat waktu,” tandasnya. 

Usai pemantauan proyek, dilanjutkan dengan kunjungan ke Kampus Jinengdalem. Kunjungan tersebut sekaligus memastikan kondisi GOR yang pembangunannya telah rampung pada akhir tahun 2019.

Untuk diketahui, proses pembangunan Laboratorium Kesehatan Terintegrasi telah memasuki pekan ketujuh. Hingga kini realisasi pembangunan telah mencapai angka 7,9 persen dari target sebesar 5,8 persen. Rencananya bangunan akan terdiri dari tiga lantai dan sebuah basement. Proses pengerjaan diharapkan rampung pada 15 Desember 2021 mendatang. 

SINGARAJA, Radar Bali – Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) terus meningkatkan sarana prasana di lingkungan kampus. Peningkatan sarana itu diharapkan dapat mewujudkan pembelajaran yang makin efektif. 

Sarana itu adalah laboratorium kesehatan terintegrasi. Proses pembangunan telah dimulai sejak pertengahan Januari 2021. Proyek ini didanai pemerintah pusat melalui program proyek Surat Berharga Syariah Negara (SBSN). 

Proses pembangunan ini mendapat pemantauan langsung dari Direktur Sarana dan Prasarana pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Dr. Mohammad Sofwan Effendi, M.Ed, Senin (15/3/2021). Kehadiran Sofwan Effendi disambut Rektor Undiksha, Prof. Dr. I Nyoman Jampel, M.Pd. Turut mendampingi para Wakil Rektor, Kepala Biro, Direktur Pascasarjana, Dekan, serta Wakil Dekan di lingkup Undiksha. 

Sofwan Effendi menekankan adanya manajemen yang baik dalam pengerjaan proyek. Ketepatan waktu, pengadaan bahan, dan kualitas harus menjadi perhatian serius. Hal tersebut menjadi tuntutan pihaknya kepada pelaksana proyek. 

“Ini sangat menentukan. Ini kan katanya ngambil barang dari Surabaya. Kalau pengiriman bahannya tidak tepat, nanti pekerjaan sudah siap, tapi barangnya nggak ada kan terhambat juga. Oleh karena itu manajemennya harus tertata. Tapi sejauh ini alhamdulillah baik progress-nya,” katanya.

Ia juga mengingatkan bahwa kualitas pekerjaan fisik tahun ini akan menjadi acuan dalam memberikan bantuan pada perguruan tinggi untuk tahun berikutnya. “Kalau prestasi kerja tahun ini baik dan berdampak pada pembelajaran juga baik, bisa jadi kita akan tambah lagi gedung yang baru supaya semakin meningkat. Itu konsep  kementerian,” tegasnya.  

Lebih lanjut dijelaskan, Kemendikbud konsen mengembangkan setiap perguruan tinggi, khususnya yang berstatus negeri. Baik itu dalam bidang non fisik maupun konstruksi. Hal tersebut untuk mendukung terwujudnya pembelajaran yang efektif. 

“Karena kontruksi itu, maksudnya gedung dan laboratorium dan alat-alatnya adalah salah satu alat pendukung pembelajaran yang efektif. Jadi nanti kita memikirkan sampai kesana,” ujar Sofwan. 

Target yang paling penting menurutnya adalah menyelesaikan pembangunan gedung mangkrak. Di Undiksha, hal demikian sudah mampu terselesaikan seperti Gelanggang Olah Raga (GOR) di Kampus Jinengdalem. 

Semenetara itu Rektor Undiksha, Prof. I Nyoman Jampel mengatakan sebagai universitas yang termasuk berusia muda, Undiksha masih memerlukan peningkatan sarana prasana. Seperti ruang kuliah, perkantoran, laboratorium, dan sebagainya. Hanya saja karena anggaran yang terbatas, pembangunan tidak bisa dilakukan dengan cepat. Sehingga bantuan dari pemerintah pusat sangat diapresiasi.

“Astungkara atas berkenannya Kemendikbud dan Kemenristekdikti, sejak dulu memberikan bantuan yang luar biasa. Sehingga Undiksha ini bisa memenuhi kebutuhan sarana prasana, terutama bangunan fisik,” katanya.  

Dijelaskan pula, Undiksha juga akan mengusulkan pembangunan gedung untuk kampus Denpasar dan rumah sakit pendidikan untuk mendukung Fakultas Kedokteran. Realisasi usulan tersebut sangat tergantung dengan progress pembangunan yang diberikan pada tahun 2021 ini. 

“Oleh karena itulah saya menekankan kepada PPK, kepada pelaksana, harus betul-betul bisa menyelesaikan tepat waktu,” tandasnya. 

Usai pemantauan proyek, dilanjutkan dengan kunjungan ke Kampus Jinengdalem. Kunjungan tersebut sekaligus memastikan kondisi GOR yang pembangunannya telah rampung pada akhir tahun 2019.

Untuk diketahui, proses pembangunan Laboratorium Kesehatan Terintegrasi telah memasuki pekan ketujuh. Hingga kini realisasi pembangunan telah mencapai angka 7,9 persen dari target sebesar 5,8 persen. Rencananya bangunan akan terdiri dari tiga lantai dan sebuah basement. Proses pengerjaan diharapkan rampung pada 15 Desember 2021 mendatang. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/