24.1 C
Jakarta
18 September 2024, 6:44 AM WIB

Bantu Masyarakat Miskin, Siapkan 10 e-Warong, Kucurkan Rp 30 Juta

RadarBali.com – Sebagai upaya pemberdayaan masyarakat kurang mampu, Dinas Sosial Kabupaten Gianyar sedang menyiapkan 10 unit e-Warong (Warung gotong royong elektronik).

Sepuluh unit e-Warong ini menyebar di Desa Sukawati, Kemenuh, Tegallinggah, Keramas, Mas, Gianyar, Babakan, Siyut, Puhu, dan Desa Tegallalang.

Menurut Kepala Dinas Sosial Gianyar, Made Watha, pengelola e-Warong ini merupakan kelompok masyarakat yang masuk dalam Program Keluarga Harapan (PKH) yang jumlahnya di Gianyar per tahun 2017 ini mencapai 5.758 orang.

“Sebelumnya PKH ini menerima bantuan secara tunai yang besarannya Rp 1.890.000 per tahun. Saat ini, sesuai arahan presiden, supaya bantuan diberikan secara non tunai maka dibentuklah e-Warong ini,” jelas Made Watha kemarin.

Dijelaskan Watha, program e-Warong yang digagas Kementerian Sosial ini dalam upaya pemberdayaan masyarakat  miskin agar melek teknologi dan paham informasi.

“Kami sudah meninjau kesepuluh lokasi e-Warong ini. Mudah-mudahan tahun ini atau tahun 2018 nanti Kementerian Sosial bisa datang untuk meresmikan,” jelasnya.

Setiap e-Warong, kata Watha, sudah mendapatkan kucuran dana masing-masing Rp 30 juta. Dana itu, dipergunakan untuk pengadaan sarana prasarana dan software di luar produk.

Sementara untuk produknya, akan digelontor oleh pemerintah pusat melalui Bulog seperti beras, gula, minyak goring dan tepung.

Adapun cara kerja e-Warong ini, kartu KKS akan diberikan saldo langsung oleh pemerintah. Kartu itulah kemudian bisa digunakan untuk berbelanja.

Contohnya, untuk membeli beras sejahtera (rastra). Untuk setiap penerima rastra, dapat membelanjakan kartu keluarga sejahtera (KKS) dengan top up Rp 110 ribu dari pemerintah.

“Secara otomatis mereka sudah diregistrasikan ke e-Warong,” katanya. Karena ini masih program baru, para pendamping PKH yang nanti bertugas menginformasikan kepada para penerima manfaat.

Pemilik KKS bisa menggunakan kartunya untuk belanja seperti beras, gula, minyak. “Nanti mereka pakai kartu, KKS digesek untuk belanja beras. Dia bisa lihat saldonya. Kalau masih ada sisanya, tidak akan hangus, karena bisa diakumulasikan,” tukasnya.

RadarBali.com – Sebagai upaya pemberdayaan masyarakat kurang mampu, Dinas Sosial Kabupaten Gianyar sedang menyiapkan 10 unit e-Warong (Warung gotong royong elektronik).

Sepuluh unit e-Warong ini menyebar di Desa Sukawati, Kemenuh, Tegallinggah, Keramas, Mas, Gianyar, Babakan, Siyut, Puhu, dan Desa Tegallalang.

Menurut Kepala Dinas Sosial Gianyar, Made Watha, pengelola e-Warong ini merupakan kelompok masyarakat yang masuk dalam Program Keluarga Harapan (PKH) yang jumlahnya di Gianyar per tahun 2017 ini mencapai 5.758 orang.

“Sebelumnya PKH ini menerima bantuan secara tunai yang besarannya Rp 1.890.000 per tahun. Saat ini, sesuai arahan presiden, supaya bantuan diberikan secara non tunai maka dibentuklah e-Warong ini,” jelas Made Watha kemarin.

Dijelaskan Watha, program e-Warong yang digagas Kementerian Sosial ini dalam upaya pemberdayaan masyarakat  miskin agar melek teknologi dan paham informasi.

“Kami sudah meninjau kesepuluh lokasi e-Warong ini. Mudah-mudahan tahun ini atau tahun 2018 nanti Kementerian Sosial bisa datang untuk meresmikan,” jelasnya.

Setiap e-Warong, kata Watha, sudah mendapatkan kucuran dana masing-masing Rp 30 juta. Dana itu, dipergunakan untuk pengadaan sarana prasarana dan software di luar produk.

Sementara untuk produknya, akan digelontor oleh pemerintah pusat melalui Bulog seperti beras, gula, minyak goring dan tepung.

Adapun cara kerja e-Warong ini, kartu KKS akan diberikan saldo langsung oleh pemerintah. Kartu itulah kemudian bisa digunakan untuk berbelanja.

Contohnya, untuk membeli beras sejahtera (rastra). Untuk setiap penerima rastra, dapat membelanjakan kartu keluarga sejahtera (KKS) dengan top up Rp 110 ribu dari pemerintah.

“Secara otomatis mereka sudah diregistrasikan ke e-Warong,” katanya. Karena ini masih program baru, para pendamping PKH yang nanti bertugas menginformasikan kepada para penerima manfaat.

Pemilik KKS bisa menggunakan kartunya untuk belanja seperti beras, gula, minyak. “Nanti mereka pakai kartu, KKS digesek untuk belanja beras. Dia bisa lihat saldonya. Kalau masih ada sisanya, tidak akan hangus, karena bisa diakumulasikan,” tukasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/