GIANYAR – Duta Besar India untuk Indonesia, Manoj Kumar Bharti datang ke beberapa Industri Kecil Menengah (IKM) di Gianyar, Kamis kemarin (18/3).
Salah satu lokasi yang dikunjungi adalah Pertenunan Putri Ayu. Kunjungan Dubes India itu disambut Sekda Gianyar Made Gde Wisnu Wijaya dan Kadis Perindustrian dan Perdagangan (Perindag), Luh Gede Eka Suary.
Dubes Manoj Kumar Bharti sempat mengecek cara menenun hingga koleksi yang dimiliki. “Kondisi pandemi menyebabkan sektor IKM terpukul.
Dengan kedatangan Dubes India ke perajin di Gianyar tentu akan memberi manfaat yang luar biasa,” ujar Sekda Wisnu Wijaya, kemarin.
Pihaknya berharap, kedatangan tamu penting itu bisa memotifasi para perajin di Gianyar. “Agar lebih percaya diri untuk melanjutkan produksinya,” pintanya.
Pihaknya sempat berkomunikasi dengan Kedutaan Besar India. Hasilnya, Kedutaan India siap melaksanakan kerjasama dan membantu dari sektor pemasaran.
Karena jika dilihat dari proses pengerjaan kain endek khas Bali, hasilnya hampir sama dengan kain Sari yang ada di India.
Guna memuluskan harapan kedua belah pihak, pertenunan Putri Ayu dituntut untuk lebih kreatif. Setidaknya bisa mengkolaborasikan design India-Bali.
“Terlebih lagi jika dilihat dari sejarahnya, India dan Bali memiliki ikatan yang sangat kuat terutama dari keyakinan beragamanya,” jelasnya.
Sementara itu, Kadis Perindag, Luh Eka Suary menambahkan, kunjungan Dubes India juga menengok sentra kerajinan perak di Desa Celuk, Kecamatan Sukawati.
Kunjungan Dubes India diharapkan bisa menambah peluang promosi produk IKM Gianyar India.
“Apalagi ada kemiripan design kain endek untuk kain ke pura atau kain adat umat Hindu. Ini bisa juga dipakai kain likit seperti kain sari yang digunakan oleh warga India,” terangnya.
Diakui, kunjungan Dubes India ini memberikan pengaruh positif dalam situasi pandemi. “Jadi dengan dikunjunginya oleh Dubes India
membuka angin segar juga utk IKM kami kedepannya karena akan dibantu dipromosikan di India,” jelasnya.
Disamping kain, mengingat masyarakat India juga sangat gemar menggunakan perhiasan seperti kalung, dan sebagainya. Sehingga, kata dia, Dubes India juga mengunjungi perajin perak Celuk di Sansri Celuk.
Jadi hasil kerajianan perak celuk juga wajib dipromosikan dan dipasarkan kepada masyarakat India. “Dengan demikian kita bisa membuka pangsa pasar baru untuk ekspor ke India,” ungkapnya.
Sementara itu, pemilik Pertenunan Putri Ayu, Ida Bagus Surya Bhuana mengaku akan terus berinovasi dan meningkatkan kualitas benang. Sehingga mampu menghasilkan kain berkualitas baik dengan design menarik.