SEMARAPURA – Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Klungkung akhirnya menggelar Pasar Murah di seluruh desa di Kecamatan Nusa Penida mulai 9-26 November.
Itu dilakukan untuk meringankan beban masyarakat Nusa Penida yang sejak beberapa tahun terakhir mengandalkan sektor pariwisata sebagai penopang hidup.
Mengingat sejak adanya wabah virus corona, denyut industri pariwisata Nusa Penida seolah terhenti.
Kepala Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam Setda Klungkung, I Nyoman Susanta, menuturkan, pandemi Covid-19 hingga saat ini masih berlangsung.
Hal itu menyebabkan penurunan transaksi hotel di Kecamatan Nusa Penida yang cukup signifikan.
“Sehingga berdampak pada penurunan tarif hotel dan dirumahkannya karyawan. Berdasar data yang ada,
jumlah pekerja yang dirumahkan dan di PHK selama masa Pandemi Covid-19 di Kecamatan Nusa Penida sebanyak 5.370 jiwa,” ungkapnya.
Kondisi itu tentu berdampak terhadap perekonomian masyarakat Nusa Penida. Untuk meringankan beban masyarakat, terutamanya dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, TPID Klungkung akhirnya menggelar Pasar Murah.
Kegiatan ini menyasar 16 desa atau seluruh desa yang ada di Kecamatan Nusa Penida. Komoditas yang dijual meliputi, beras , minyak goreng, gula pasir dan telur ayam ras.
“Beras medium per sak atau sekitar 10 kg, kami jual dengan harga Rp 97 ribu, telur ayam ras Rp 37.500 per kerat, gula pasir Rp 12.250 per kg, dan minyak goreng Rp 11.250 per kg,” bebernya.
Selama gelaran Pasar Murah mulai 9-18 November, kegiatan itu telah berlangsung di 14 desa, yaitu, Desa Pejukutan, Desa Tanglad, Desa Sekartaji, Desa Batukandik, Desa Batumadeg,
Desa Bunga Mekar, Desa Klumpu, Desa Sakti, Kampung Toya Pakeh, Desa Kutampi,Desa Kutampi Kaler, Desa Ped, Desa Batununggul dan Desa Suana.
Kegiatan Pasar Murah di Desa Lembongan dan Jungutbatu akan dilaksanakan tanggal 26 November 2020.
“Masyarakat sangat antusias terhadap pelaksanaan kegiatan pasar murah karena harga yang cukup terjangkau jika dibandingkan dengan harga di pasaran,” tandasnya.
