33.3 C
Jakarta
25 November 2024, 14:17 PM WIB

Pasar Tumpah Meluber ke Jalan, Pembangunan Pasar Darurat Dikebut

SINGARAJA – Pedagang Pasar Tumpah Banyuasri, mulai menempati lokasi berjualan yang baru. Mereka kini berjualan di Lambung Timur Terminal Banyuasri.

Para pedagang resmi menempati lokasi baru, setelah dilakukan pengundian pembagian lapak yang dilakukan Sabtu (18/5) lalu.

Pantauan Jawa Pos Radar Bali sore kemarin, para pedagang sudah menempati lokasi masing-masing. Perusahaan Daerah (PD) Pasar Buleleng mengatur lokasi lapak sedemikian rupa.

Setiap pedagang diberikan lokasi yang ditandai dengan nomor. Lokasi pedagang pasar tumpah kali ini memang jauh lebih sempit ketimbang lokasi di lambung barat terminal.

Para pembeli bahkan harus berdesak-desakan saat berjalan. Apabila berpapasan, salah seorang pembeli harus mengalah.

Selain itu lambung timur juga tak mampu menampung seluruh penjual yang tadinya berjualan di pasar tumpah. Akibatnya para pedagang ada yang berjualan di tepi Jalan Ahmad Yani.

Sejumlah pedagang bermobil yang tadinya berjualan di lambung timur terminal, memilih menggelar lapak mereka di tepi jalan raya.

Tak pelak arus lalu lintas di sekitar Pasar Banyuasri menjadi semrawut. Belum lagi dengan pembeli yang memarkir sepeda motor begitu saja di tepi jalan raya.

“Baru mulai hari ini pindah. Kalau memang begini keadaannya, ya pasrah saja. Nanti juga kalau pasarnya selesai, dapat tempat yang lebih bagus. Mudah-mudahan pasarnya cepat selesai,” kata salah seorang pedagang di pasar tumpah.

Di sisi lain, sejumlah pekerja juga terlihat mulai mengerjakan pembangunan kios dan lapak pasar darurat.

Rencananya kios akan dibangun di sepanjang Jalan Samudera, sementara lapak bagi pedagang di Pasar Banyuasri akan dibangun di lambung barat terminal.

Dirut PD Pasar Buleleng Made Agus Yudiarsana mengaku pihaknya sudah berupaya menampung aspirasi pedagang.

Salah satunya mempertahankan ukuran lapak 1×2 meter, seperti yang diterima saat berjualan di lambung barat. Hanya saja, lokasi di lambung timur terminal memang lebih sempit ketimbang di lambung barat.

Menurutnya ada 318 orang pedagang yang harus mendapatkan lapak. Apabila ukuran 1×2 meter dipertahankan, otomatis ada pedagang yang tak kebagian lapak.

“Ini sebenarnya sudah berulangkali kami setting, karena kami harus memikirkan juga akses pembeli. Termasuk akses kendaraan juga kami harus pikirkan,” kata Agus Yudi. 

SINGARAJA – Pedagang Pasar Tumpah Banyuasri, mulai menempati lokasi berjualan yang baru. Mereka kini berjualan di Lambung Timur Terminal Banyuasri.

Para pedagang resmi menempati lokasi baru, setelah dilakukan pengundian pembagian lapak yang dilakukan Sabtu (18/5) lalu.

Pantauan Jawa Pos Radar Bali sore kemarin, para pedagang sudah menempati lokasi masing-masing. Perusahaan Daerah (PD) Pasar Buleleng mengatur lokasi lapak sedemikian rupa.

Setiap pedagang diberikan lokasi yang ditandai dengan nomor. Lokasi pedagang pasar tumpah kali ini memang jauh lebih sempit ketimbang lokasi di lambung barat terminal.

Para pembeli bahkan harus berdesak-desakan saat berjalan. Apabila berpapasan, salah seorang pembeli harus mengalah.

Selain itu lambung timur juga tak mampu menampung seluruh penjual yang tadinya berjualan di pasar tumpah. Akibatnya para pedagang ada yang berjualan di tepi Jalan Ahmad Yani.

Sejumlah pedagang bermobil yang tadinya berjualan di lambung timur terminal, memilih menggelar lapak mereka di tepi jalan raya.

Tak pelak arus lalu lintas di sekitar Pasar Banyuasri menjadi semrawut. Belum lagi dengan pembeli yang memarkir sepeda motor begitu saja di tepi jalan raya.

“Baru mulai hari ini pindah. Kalau memang begini keadaannya, ya pasrah saja. Nanti juga kalau pasarnya selesai, dapat tempat yang lebih bagus. Mudah-mudahan pasarnya cepat selesai,” kata salah seorang pedagang di pasar tumpah.

Di sisi lain, sejumlah pekerja juga terlihat mulai mengerjakan pembangunan kios dan lapak pasar darurat.

Rencananya kios akan dibangun di sepanjang Jalan Samudera, sementara lapak bagi pedagang di Pasar Banyuasri akan dibangun di lambung barat terminal.

Dirut PD Pasar Buleleng Made Agus Yudiarsana mengaku pihaknya sudah berupaya menampung aspirasi pedagang.

Salah satunya mempertahankan ukuran lapak 1×2 meter, seperti yang diterima saat berjualan di lambung barat. Hanya saja, lokasi di lambung timur terminal memang lebih sempit ketimbang di lambung barat.

Menurutnya ada 318 orang pedagang yang harus mendapatkan lapak. Apabila ukuran 1×2 meter dipertahankan, otomatis ada pedagang yang tak kebagian lapak.

“Ini sebenarnya sudah berulangkali kami setting, karena kami harus memikirkan juga akses pembeli. Termasuk akses kendaraan juga kami harus pikirkan,” kata Agus Yudi. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/