29.3 C
Jakarta
22 November 2024, 8:56 AM WIB

Genjot PAD dari Pariwisata, Koster Tak Tertarik Dulang Pajak Kendaraan

DENPASAR – Ada yang menarik, saat rapat bersama DPRD Bali pada awal pekan ini. Gubernur Bali Wayan Koster secara terang-terangan menyatakan

lebih tertarik menggenjot sektor pariwisata ketimbang pajak kendaraan untuk meningkatkan PAD Provinsi Bali.

Cara ini juga sekaligus langkah untuk meningkatkan kualitas pariwisata di Bali.  Dalam rapat Gubernur Koster menilai pendapatan asli daerah Bali relatif stagnan, sementara selama ini masih ditopang oleh pajak kendaraan.

Menurutnya, dampak sosial seperti macet dan polusi kendaraan bisa jadi justru merugikan dan bukan menguntungkan Bali.

“Saya terus terang tidak tertarik mendorong PKB dan BBNKB, karena itu sama artinya kita mendorong masyarakat membeli kendaraan,” ucap Koster.

Sebagai gantinya, salah satu cara untuk meningkatkan PAD Bali adalah dengan menerapkan kontribusi pariwisata kepada wisatawan.

Baik wisatawan domestik maupun manca negara. Kontribusi ini nantinya sebagai kompensasi terhadap upaya pelestarian budaya dan lingkungan di Bali.

Dikatakan Koster, wisatawan memerlukan pelayanan yang baik, situasi yang aman, jaminan kesehatan dan perlindungan.

Jika skenario ini berjalan, Koster memprediksi Bali bisa mengumpulkan hampir Rp 1 triliun dari kontribusi pariwisata ini.

Dana ini nantinya akan masuk ke dalam PAD dan dikelola untuk peningkatan kualitas kepariwisataan di Bali. “Itu (kontribusi pariwisata kepada wisatawan) ada di berbagai negara,” jelasnya.

DENPASAR – Ada yang menarik, saat rapat bersama DPRD Bali pada awal pekan ini. Gubernur Bali Wayan Koster secara terang-terangan menyatakan

lebih tertarik menggenjot sektor pariwisata ketimbang pajak kendaraan untuk meningkatkan PAD Provinsi Bali.

Cara ini juga sekaligus langkah untuk meningkatkan kualitas pariwisata di Bali.  Dalam rapat Gubernur Koster menilai pendapatan asli daerah Bali relatif stagnan, sementara selama ini masih ditopang oleh pajak kendaraan.

Menurutnya, dampak sosial seperti macet dan polusi kendaraan bisa jadi justru merugikan dan bukan menguntungkan Bali.

“Saya terus terang tidak tertarik mendorong PKB dan BBNKB, karena itu sama artinya kita mendorong masyarakat membeli kendaraan,” ucap Koster.

Sebagai gantinya, salah satu cara untuk meningkatkan PAD Bali adalah dengan menerapkan kontribusi pariwisata kepada wisatawan.

Baik wisatawan domestik maupun manca negara. Kontribusi ini nantinya sebagai kompensasi terhadap upaya pelestarian budaya dan lingkungan di Bali.

Dikatakan Koster, wisatawan memerlukan pelayanan yang baik, situasi yang aman, jaminan kesehatan dan perlindungan.

Jika skenario ini berjalan, Koster memprediksi Bali bisa mengumpulkan hampir Rp 1 triliun dari kontribusi pariwisata ini.

Dana ini nantinya akan masuk ke dalam PAD dan dikelola untuk peningkatan kualitas kepariwisataan di Bali. “Itu (kontribusi pariwisata kepada wisatawan) ada di berbagai negara,” jelasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/