29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 0:42 AM WIB

Keuntungan Berlipat, Durian Bangkok Kani Ramai Diburu Petani Bali

SAWAN – Di Buleleng Bali ada tiga sentra penjual bibit tanaman. Yakni Desa Sinabun, Desa Suwug, dan Desa Sudaji.

Ketiga desa tersebut menjual berbagai jenis bibit untuk tanaman holtikultura. Mulai dari bibit durian, klengkeng, mangga, jeruk, manggis, jambu Jamaica, hingga sawo. 

Namun dari sekian banyak bibit tanaman holtikultura yang di jual, bibit durian bangkok kani yang paling banyak diburu petani. 

Menurut penjual bibit tanaman holtikultura Mangku Gede Budarasa, lima bulan terakhir penjualan bibit tanaman meningkat drastis.

Khususnya untuk bibit durian bangkok kani yang banyak diburu petani. Ini karena nama durian bangkok kani yang mulai dikenal banyak orang.

Disamping itu petani beranggapan menanam durian bangkok kani hasilnya lumayan menggiurkan. Di mana durian bangkok kani sudah menembus pasar luar Bali.

Dikirim ke daerah Surabaya dan wilayah Indonesia Timur. Kemudian durian jika ditanam tidak mudah terserang hama penyakit. 

“Bibit durian bangkok kani atau orang menyebut durian montong, pembelinya tidak hanya warga lokal saja, tapi sampai luar Bali. Seperti Kalimantan,

Jawa Barat dan Lombok,” ungkap pria berusia 58 tahun yang tinggal di Banjar Dinas Suwug Kelodan, Desa Suwug, Sawan, ini.

Dia menjelaskan penjualan bibit durian mulai ramai tidak hanya pada usaha penjualan bibit tanaman miliknya. Tetapi juga penjualan bibit tanaman lainnya di tiga desa di Kecamatan Sawan, Buleleng. 

Bibit durian kani bangkok dijual tergantung usia bibit, penampilan dan faktor kematangan batang. Harga bibit berkisar mulai Rp 15 ribu untuk ukuran kecil hingga Rp 100 ribu lebih untuk ukuran besar.

Kalau ukuran besar bibit durian usianya 5 bulan sampai 6 bulan.  “Rata-rata penjualan bibit durian bangkok kani mencapai 500 bibit lebih terjual setiap harinya,” ucapnya.

Banyak jenis bibit durian yang dirinya jual. Di antaranya durian lokal Bali, durian merah, bokor dan jenis durian lainnya.

Namun ada durian terbaru yang juga mulai ramai peminatnya. Di antaranya durian durian kaki ganda. Durian ini tumbuh dengan satu batang, namun kakinya banyak ketika tumbuh lebih dari dua kali. 

“Itu yang juga banyak mulai diburu,” tandas pria yang juga menjual tanaman hias ini. Meski mulai ramai durian bangkok kani diburu kualitas bibit tetap pihaknya jaga.

Yakni perbanyak bibit setiap tahun dengan bibit langsung dari biji buah durian. Kini usahanya penjualan bibit tanaman tak hanya mampu memberikan keuntungan bagi dirinya saja.

Tetapi membuka peluang kerja bagi masyarakat desa. Hampir 15 orang tenaga kerja terserap dari bisnis jual beli bibit holtikultura. 

SAWAN – Di Buleleng Bali ada tiga sentra penjual bibit tanaman. Yakni Desa Sinabun, Desa Suwug, dan Desa Sudaji.

Ketiga desa tersebut menjual berbagai jenis bibit untuk tanaman holtikultura. Mulai dari bibit durian, klengkeng, mangga, jeruk, manggis, jambu Jamaica, hingga sawo. 

Namun dari sekian banyak bibit tanaman holtikultura yang di jual, bibit durian bangkok kani yang paling banyak diburu petani. 

Menurut penjual bibit tanaman holtikultura Mangku Gede Budarasa, lima bulan terakhir penjualan bibit tanaman meningkat drastis.

Khususnya untuk bibit durian bangkok kani yang banyak diburu petani. Ini karena nama durian bangkok kani yang mulai dikenal banyak orang.

Disamping itu petani beranggapan menanam durian bangkok kani hasilnya lumayan menggiurkan. Di mana durian bangkok kani sudah menembus pasar luar Bali.

Dikirim ke daerah Surabaya dan wilayah Indonesia Timur. Kemudian durian jika ditanam tidak mudah terserang hama penyakit. 

“Bibit durian bangkok kani atau orang menyebut durian montong, pembelinya tidak hanya warga lokal saja, tapi sampai luar Bali. Seperti Kalimantan,

Jawa Barat dan Lombok,” ungkap pria berusia 58 tahun yang tinggal di Banjar Dinas Suwug Kelodan, Desa Suwug, Sawan, ini.

Dia menjelaskan penjualan bibit durian mulai ramai tidak hanya pada usaha penjualan bibit tanaman miliknya. Tetapi juga penjualan bibit tanaman lainnya di tiga desa di Kecamatan Sawan, Buleleng. 

Bibit durian kani bangkok dijual tergantung usia bibit, penampilan dan faktor kematangan batang. Harga bibit berkisar mulai Rp 15 ribu untuk ukuran kecil hingga Rp 100 ribu lebih untuk ukuran besar.

Kalau ukuran besar bibit durian usianya 5 bulan sampai 6 bulan.  “Rata-rata penjualan bibit durian bangkok kani mencapai 500 bibit lebih terjual setiap harinya,” ucapnya.

Banyak jenis bibit durian yang dirinya jual. Di antaranya durian lokal Bali, durian merah, bokor dan jenis durian lainnya.

Namun ada durian terbaru yang juga mulai ramai peminatnya. Di antaranya durian durian kaki ganda. Durian ini tumbuh dengan satu batang, namun kakinya banyak ketika tumbuh lebih dari dua kali. 

“Itu yang juga banyak mulai diburu,” tandas pria yang juga menjual tanaman hias ini. Meski mulai ramai durian bangkok kani diburu kualitas bibit tetap pihaknya jaga.

Yakni perbanyak bibit setiap tahun dengan bibit langsung dari biji buah durian. Kini usahanya penjualan bibit tanaman tak hanya mampu memberikan keuntungan bagi dirinya saja.

Tetapi membuka peluang kerja bagi masyarakat desa. Hampir 15 orang tenaga kerja terserap dari bisnis jual beli bibit holtikultura. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/