29.3 C
Jakarta
31 Mei 2025, 10:13 AM WIB

Work From Home Tak Berpengaruh, Pendapatan PDAM Gianyar Anjlok

GIANYAR โ€“ Rutinitas Ngoyong Jumah alias Work From Home (bekerja di rumah) selama pandemi Covid-19, malah membuat pendapatan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Gianyar anjlok.

Dari hitungan PDAM, sebelum pandemi, rata-rata memperoleh pemasukan miliaran. Kini anjlok menjadi ratusan juta rupiah.

Direktur Utama (Dirut) PDAM Gianyar, Made Sastra Kencana, menyatakan pendapatan kini di kisaran Rp 500-700 juta per bulan.

Itu berlangsung sejak pandemi, sekitar bulan April 2020 lalu. โ€œKwartal pertama, dari tiga bulan, mulai April sampai dengan saat ini,โ€ ujar Sastra Kencana.

Diakui, saat pandemi ini, banyak masyarakat diam di rumah. Bahkan, sebagian besar menghabiskan aktivitas di rumah. Meski begitu, pendapatan anjlok sangat jauh dibanding hari biasanya.

โ€œKonsumsi juga turun. Karena pelanggan hemat air,โ€ tegasnya. Disamping itu, pemakaian air yang paling banyak ada di niaga.

Perdagangan dan hotel kini banyak tutup akibat pandemi. โ€œNiaga turun pemakaian, hotel-hotel juga tidak pakai air,โ€ jelasnya.

Selama pandemi ini, pendapatan dikisaran Rp 500-700 juta. Angka itu jauh dibanding sebelum pandemi.

โ€œNormal rata-rata Rp 7,2 M (miliar, red) per bulan,โ€ ungkapnya. Penurunan pendapatan kurang lebih 80 persen.

Dia menegaskan, anjloknya pendapatan ini bukan merupakan sebuah kerugian. Karena, PDAM masih menerima pendapatan.

โ€œBukan rugi. Beda dengan pendapatan turun, dengan rugi,โ€ bebernya. Sastra menambahkan, dikatakan rugi ketika biaya yang dikeluarkan lebih besar dari pendapatan.

โ€œDalam anggaran saat ini, biaya (operasional, red) masih di bawah atau lebih kecil dari pendapatan,โ€ ungkapnya.

Sastra menambahkan, selama pandemi ini, mengambil kebijakan bebas denda bagi pelanggan. โ€œEstimasi pendapatan yang harus diterima dari denda dan saat ini pelanggan tetap tidak dikenakan denda,โ€ jelasnya.

Namun, PDAM berharap, pelanggan disiplin membayar tagihan air setiap bulan. โ€œDiharapkan tetap displin bayar rekening untuk biaya operasional. Dan jika lewat dua bulan, maka, bulan ketiga akan di segel,โ€ pungkasnya. 

GIANYAR โ€“ Rutinitas Ngoyong Jumah alias Work From Home (bekerja di rumah) selama pandemi Covid-19, malah membuat pendapatan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Gianyar anjlok.

Dari hitungan PDAM, sebelum pandemi, rata-rata memperoleh pemasukan miliaran. Kini anjlok menjadi ratusan juta rupiah.

Direktur Utama (Dirut) PDAM Gianyar, Made Sastra Kencana, menyatakan pendapatan kini di kisaran Rp 500-700 juta per bulan.

Itu berlangsung sejak pandemi, sekitar bulan April 2020 lalu. โ€œKwartal pertama, dari tiga bulan, mulai April sampai dengan saat ini,โ€ ujar Sastra Kencana.

Diakui, saat pandemi ini, banyak masyarakat diam di rumah. Bahkan, sebagian besar menghabiskan aktivitas di rumah. Meski begitu, pendapatan anjlok sangat jauh dibanding hari biasanya.

โ€œKonsumsi juga turun. Karena pelanggan hemat air,โ€ tegasnya. Disamping itu, pemakaian air yang paling banyak ada di niaga.

Perdagangan dan hotel kini banyak tutup akibat pandemi. โ€œNiaga turun pemakaian, hotel-hotel juga tidak pakai air,โ€ jelasnya.

Selama pandemi ini, pendapatan dikisaran Rp 500-700 juta. Angka itu jauh dibanding sebelum pandemi.

โ€œNormal rata-rata Rp 7,2 M (miliar, red) per bulan,โ€ ungkapnya. Penurunan pendapatan kurang lebih 80 persen.

Dia menegaskan, anjloknya pendapatan ini bukan merupakan sebuah kerugian. Karena, PDAM masih menerima pendapatan.

โ€œBukan rugi. Beda dengan pendapatan turun, dengan rugi,โ€ bebernya. Sastra menambahkan, dikatakan rugi ketika biaya yang dikeluarkan lebih besar dari pendapatan.

โ€œDalam anggaran saat ini, biaya (operasional, red) masih di bawah atau lebih kecil dari pendapatan,โ€ ungkapnya.

Sastra menambahkan, selama pandemi ini, mengambil kebijakan bebas denda bagi pelanggan. โ€œEstimasi pendapatan yang harus diterima dari denda dan saat ini pelanggan tetap tidak dikenakan denda,โ€ jelasnya.

Namun, PDAM berharap, pelanggan disiplin membayar tagihan air setiap bulan. โ€œDiharapkan tetap displin bayar rekening untuk biaya operasional. Dan jika lewat dua bulan, maka, bulan ketiga akan di segel,โ€ pungkasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/