Warning: Undefined variable $reporternya in /var/www/devwpradar/wp-content/themes/Newspaper/functions.php on line 229
28.3 C
Jakarta
22 Juli 2024, 9:12 AM WIB

Petani Bunga Pacar Ketiban Berkah Sesaat di Galungan dan Kuningan

MANGUPURA — Momen Hari Raya Galungan dan Kuningan selalu membuat petani bunga pacar tersenyum lebar. Maklum, harga bunga melonjak. Seperti Kuningan ini harga bunga pacar mencapai Rp 40 ribu/ kg dari harga normal Rp 25 ribu/ kg.

Kebahagiaan itu diungkapkan Ni Made Murdani, 40, petani bunga asal Banjar Bantas, Desa Sibang Gede, Abiansemal, Badung. Dikatakan Murdani, sebelum Kuningan ini harga bunga pacar perkilonya Rp 35 ribu.

“Bunga yang saya petik ini saya jual langsung ke Pasar Mengwi dan Pasar Sibang Gede,” tutur Murdani sembari memetik bunga, Jumat (25/9).

Murdani mengaku mempunyai lahan seluas 3 are yang ditanami bunga. Luas lahan tersebut menurutnya bisa menghasilkan 15 kg bunga per hari. Bunga yang ia tanam bunga pacar dengan warna merah, ungu dan putih.
Perempuan yang akrab disapa Men Lala itu mengakui di tengah pandemi Covid-19 ini, di wilayah Desa Sibang Gede banyak masyarakat yang menanam bunga pacar. Banyak manfaat yang bisa didapatkan. Bunga selain bisa dipetik setiap hari untuk kebutuhan sendiri, juga bisa dijual sehingga bisa menjadi pemasukan.

Dulu, terang Murdani, sebelum Covid-10 hanya beberapa yang menanam bunga pacar. Dengan adanya pandemik, banyak lahan pertanian di tanami bunga pacar, karena bisa panen setiap hari.

“Tiga bulan dari menanam sudah bisa panen langsung,” jelasnya.

Pihaknya sendiri juga mengakui, banyak petani bunga termasuk dirinya berhitung terkait hari raya di Bali. Petani bunga akan menanam bunga tiga bulan sebelum jatuhnya hari raya besar di Bali. Seperti Galungan dan Kuningan kali ini.

Tiga bulan sebelumnya ia dan warga lain sudah menanan bunga pacar. Ketika hari raya tiba sudah bisa dipanen.
Perempuan yang arab disapa Men Lala itu menyebut kenaikan harga bunga saat Kuningan ini tidak sama dengan saat Galungan. Ketika Galungan harga bunga lebih murah, berkisar Rp 25 ribu sampai Rp 30 ribu perkilogramnya.

Namun, kebahagiaan yang dirasakan Murdani ini tidak lama. Sebab, usai Kuningan harga bunga dipastikan akan mengalami penurunan. Bahkan, hal itu sudah menjadi fenomena lumrah setiap hari raya.

“Biasanya setelah Kuningan harga bunga pasti menurun. Bahkan bisa mencapai Rp 15 ribu perkilonya,” tukasnya.

MANGUPURA — Momen Hari Raya Galungan dan Kuningan selalu membuat petani bunga pacar tersenyum lebar. Maklum, harga bunga melonjak. Seperti Kuningan ini harga bunga pacar mencapai Rp 40 ribu/ kg dari harga normal Rp 25 ribu/ kg.

Kebahagiaan itu diungkapkan Ni Made Murdani, 40, petani bunga asal Banjar Bantas, Desa Sibang Gede, Abiansemal, Badung. Dikatakan Murdani, sebelum Kuningan ini harga bunga pacar perkilonya Rp 35 ribu.

“Bunga yang saya petik ini saya jual langsung ke Pasar Mengwi dan Pasar Sibang Gede,” tutur Murdani sembari memetik bunga, Jumat (25/9).

Murdani mengaku mempunyai lahan seluas 3 are yang ditanami bunga. Luas lahan tersebut menurutnya bisa menghasilkan 15 kg bunga per hari. Bunga yang ia tanam bunga pacar dengan warna merah, ungu dan putih.
Perempuan yang akrab disapa Men Lala itu mengakui di tengah pandemi Covid-19 ini, di wilayah Desa Sibang Gede banyak masyarakat yang menanam bunga pacar. Banyak manfaat yang bisa didapatkan. Bunga selain bisa dipetik setiap hari untuk kebutuhan sendiri, juga bisa dijual sehingga bisa menjadi pemasukan.

Dulu, terang Murdani, sebelum Covid-10 hanya beberapa yang menanam bunga pacar. Dengan adanya pandemik, banyak lahan pertanian di tanami bunga pacar, karena bisa panen setiap hari.

“Tiga bulan dari menanam sudah bisa panen langsung,” jelasnya.

Pihaknya sendiri juga mengakui, banyak petani bunga termasuk dirinya berhitung terkait hari raya di Bali. Petani bunga akan menanam bunga tiga bulan sebelum jatuhnya hari raya besar di Bali. Seperti Galungan dan Kuningan kali ini.

Tiga bulan sebelumnya ia dan warga lain sudah menanan bunga pacar. Ketika hari raya tiba sudah bisa dipanen.
Perempuan yang arab disapa Men Lala itu menyebut kenaikan harga bunga saat Kuningan ini tidak sama dengan saat Galungan. Ketika Galungan harga bunga lebih murah, berkisar Rp 25 ribu sampai Rp 30 ribu perkilogramnya.

Namun, kebahagiaan yang dirasakan Murdani ini tidak lama. Sebab, usai Kuningan harga bunga dipastikan akan mengalami penurunan. Bahkan, hal itu sudah menjadi fenomena lumrah setiap hari raya.

“Biasanya setelah Kuningan harga bunga pasti menurun. Bahkan bisa mencapai Rp 15 ribu perkilonya,” tukasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/