AMLAPURA – Musim kemarau yang baru berlalu membuat harga bunga di Karangasem meningkat jatam. Hal ini tentu berkah bagi petani.
Karena sebagian petani juga kelimpungan karena susahnya bercocok tanam saat musim kemarau. Kondisi ini membuat petani bunga menuai untung karena harga bunga naik.
Pantauan Jawa Pos Radar Bali di Pasar Karangasem, harga bunga Pacah (Pacar Air, Red) mencapai Rp 16 ribu per kilogram.
Sementara harga bunga Gumitir juga naik menjadi Rp 30 ribu. Naiknya harga bunga membuat harga canang juga mengalami kenaikan.
“Bunga Pacah sekarang naik jadi Rp 16 ribu perkilo,” sebut Ni Ketut Manis, pedagang bunga asal Bebandem, Karangasem.
Salah seorang petani Bunga, Ketut Narka, mengatakan mahalnya bunga karena penghasilan dari petani juga sedikit.
Cuaca panas membuat petani bunga sulit menanam bunga. Bahkan, tanaman bunga juga enggan berbunga.
Kadis Pertanian Karangasem I Wayan Supandi mengakui, kalau Pacah dan Gumitir memang favorit petani di Karangasem.
Kedua, jenis bunga ini cepat laku dan permintaan cukup tinggi. Terlebih, belakangan ini juga banyak kegiatan odalan atau rahinan (upacara agama, Red) yang membutuhkan bunga.
Bahkan, jelang Hari Raya Galungan dan Kuningan diprediksi harga bunga akan terus merangkak naik.
Sementara itu petani menanam bunga juga dilakukan disela sela tanaman dengan sistem tumpang sari.
Di antaranya di Kwcamatan Sidemen, Rendang dan Bebandem. Pedagang Bunga lainnya, Made Budiasih, 41, mengakui kenaikan harga bunga terjadi di petani.
Katanya, Gumitir ukuran tanggung sekarang ini langka. Harganya bahkan mencapai Rp 80 ribu per kresek besar dengan isi 4 kilogram. Sementara untuk Gumitir besar seharga Rp 110 ribu per kresek.