SWISS– Program Corporate Social Responsibility (CSR) Telkomsel “Baktiku Negeriku” berhasil meraih gelar juara di kompetisi bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) The World Summit on the Information Society (WSIS) Prizes 2018
yang diselenggarakan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada tanggal 19 sampai dengan 23 Maret 2018 di Jenewa, Swiss.
“Baktiku Negeriku” berhasil mengharumkan Indonesia di ajang bertaraf internasional ini setelah bersaing dengan dari total 685 karya yang masuk dari seluruh dunia dan diseleksi secara ketat oleh International Telecommunication Union (ITU).
General Manager Corporate Social Responsibility Telkomsel Tubagus Husniyullah mengatakan, sebagai operator telekomunikasi digital yang berkomitmen membangun Indonesia melalui teknologi,
penghargaan ini merupakan bukti nyata bahwa apa yang Telkomsel lakukan telah sejalan dengan perkembangan dan fokus komunitas TIK dunia.
Penghargaan ini diberikan kepada karya-karya berbasis TIK yang dinilai mampu memberikan dampak besar terhadap masyarakat serta lingkungan melalui kegiatan-kegiatan yang dilakukannya.
“Pengakuan ini juga sekaligus memotivasi kami untuk bekerja lebih baik dan terus berbuat lebih banyak lagi untuk melayani Indonesia dan menghadirkan berbagai manfaar teknologi sehingga dapat memberikan dampak positif di bidang, ekonomi, sosial, dan budaya untuk masyarakat,” ungkap Tubagus.
“Baktiku Negeriku” merupakan program CSR dalam bentuk kontribusi dan kolaborasi Serikat Pekerja Telkomsel yang menitik beratkan pada peningkatan kualitas kehidupan masyarakat di berbagai daerah pelosok di Indonesia melalui teknologi, pemberdayaan masyarakat, serta pendidikan.
Dalam program ini, Telkomsel juga menyediakan sebuah platform digital/aplikasi berbasis Android bernama “Baktiku Negeriku” yang dapat digunakan oleh masyarakat desa
yang memiliki layanan komunikasi antar pengguna, pertukaran informasi seputar pengelolaan potensi desa, informasi cuaca, harga produk pertanian, serta layanan jual beli.
“Kami harap hubungan yang erat dengan masyarakat sekitar tidak sebatas dalam pemanfaatan layanan telekomunikasi, namun juga dengan membangun kepercayaan dan kepedulian yang kuat untuk mengembangkan potensi desa dan masyarakat di wilayah tersebut,” imbuh Tubagus.
Program yang menyasar pertumbuhan berkelanjutan ini juga meliputi pembangunan dan renovasi fasilitas umum, seperti rumah baca, pusat media dan edukasi warga, fasilitas sanitasi dan air bersih, serta tempat ibadah.
Hal ini dilakukan melalui kolaborasi dengan pemerintah daerah setempat, TNI, dan pemangku kepentingan lainnya.
Selain itu, akan dibangun juga pusat digital yang dilengkapi perangkat komputer dan telepon seluler dengan akses Wi-Fi.
Pada pusat digital ini, para warga bisa belajar lebih banyak mengenai pemanfaatan teknologi digital dengan didampingi oleh agen perubahan setempat yang telah mendapatkan pelatihan dari Telkomsel.
Hal ini diharapkan mampu menginspirasi anak muda tersebut untuk kembali membangun desanya dengan segenap potensi dan kearifan lokal yang dimilikinya.