27.3 C
Jakarta
30 April 2024, 7:03 AM WIB

Bupati Agus Kenalkan Istilah “Sobean”, Jadi “Branding” Produk Buleleng

SINGARAJA – Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana mengenalkan istilah sobean. Istilah ini akan dijadikan sebagi branding terhadap produk-produk unggulan yang ada di Buleleng.

Bupati Agus mengungkapkan, istilah sobean itu ia dapat dari mendiang ibunya, Nyoman Ayu Setiawati. Agus menyebut sobean merupakan istilah lokal di Desa Banyuatis, kampung halamannya.

“Dulu waktu kecil saya ditawari mangga. Saya tolak, karena saya pikir rasanya masam. Tapi ibu saya bilang kalau itu sobean sing mungkin masem.

Bisa dibilang sobean itu artinya yang terbaik, yang paling top. Dari sana saya punya keinginan menggunakan kata sobean ini sebagai branding,” katanya.

Nantinya produk-produk lokal yang ada di Buleleng akan diseleksi secara ketat. Produk-produk yang dinilai unggul, akan dimasukkan dalam kelompok sobean.

Sehingga itu menjadi semacam jaminan kualitas dan mutu terhadap produk. Bahkan, dapat diperluas menjadi jaminan terhadap kualitas pelayanan.

“Hasil UKM bisa masuk, hasil pertanian bisa. Nanti juga destinasi wisata dan hotel-hotel juga bisa masuk. Destinasi misalnya, bukan hanya dinilai dari view saja.

Tapi keindahan dan pelayanannya. Termasuk juga keramahan warga sekitar yang mendukung keberadaan tempat wisata itu,” kata Bupati Agus.

Khusus di bidang produk UKM dan pertanian, Bupati Agus menyatakan penilaian akan dilakukan secara bertahap. Untuk tahap awal produk pertanian seperti durian dan anggur, akan di­-branding dengan istilah sobean itu.

Setelah mendapat branding itu, maka Perusahaan Daerah (PD) Swatantra wajib membantu proses pemasaran dan promosi terhadap produk-produk tersebut.

Sehingga ada perbedaan nilai dan harga yang didapatkan para petani maupun pengusaha UMKM. 

SINGARAJA – Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana mengenalkan istilah sobean. Istilah ini akan dijadikan sebagi branding terhadap produk-produk unggulan yang ada di Buleleng.

Bupati Agus mengungkapkan, istilah sobean itu ia dapat dari mendiang ibunya, Nyoman Ayu Setiawati. Agus menyebut sobean merupakan istilah lokal di Desa Banyuatis, kampung halamannya.

“Dulu waktu kecil saya ditawari mangga. Saya tolak, karena saya pikir rasanya masam. Tapi ibu saya bilang kalau itu sobean sing mungkin masem.

Bisa dibilang sobean itu artinya yang terbaik, yang paling top. Dari sana saya punya keinginan menggunakan kata sobean ini sebagai branding,” katanya.

Nantinya produk-produk lokal yang ada di Buleleng akan diseleksi secara ketat. Produk-produk yang dinilai unggul, akan dimasukkan dalam kelompok sobean.

Sehingga itu menjadi semacam jaminan kualitas dan mutu terhadap produk. Bahkan, dapat diperluas menjadi jaminan terhadap kualitas pelayanan.

“Hasil UKM bisa masuk, hasil pertanian bisa. Nanti juga destinasi wisata dan hotel-hotel juga bisa masuk. Destinasi misalnya, bukan hanya dinilai dari view saja.

Tapi keindahan dan pelayanannya. Termasuk juga keramahan warga sekitar yang mendukung keberadaan tempat wisata itu,” kata Bupati Agus.

Khusus di bidang produk UKM dan pertanian, Bupati Agus menyatakan penilaian akan dilakukan secara bertahap. Untuk tahap awal produk pertanian seperti durian dan anggur, akan di­-branding dengan istilah sobean itu.

Setelah mendapat branding itu, maka Perusahaan Daerah (PD) Swatantra wajib membantu proses pemasaran dan promosi terhadap produk-produk tersebut.

Sehingga ada perbedaan nilai dan harga yang didapatkan para petani maupun pengusaha UMKM. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/