DENPASAR – Umat Hindu percaya bahwa semua yang ada di alam ini terdiri dari dua sisi yang saling bertolak belakang, yang disebut dengan Rwa Bhineda. Demikian halnya manusia.
Diyakini setiap manusia memiliki sisi positif maupun negative. Oleh sebab itu, hal – hal yang bersifat negative seperti sakit atau sifat buruk dalam diri seseorang harus dibersihkan dan dibuang.
Salah satunya dengan melaksanakan penglukatan ( melukat).
Melukat merupakan bagian dari pelaksaan upacara Manusa Yadnya, yang bertujuan menghilangkan dan membuang sahananing mala dalam diri manusia.
Secara kasat mata, melukat adalah prosesi pembersihan diri, tubuh atau badan kasar dengan air.
Namun, lebih dari itu, melukat adalah usaha untuk membersihkan dan menyucikan diri lahir batin, membebaskan diri dari segala penyakit sehingga menjadi pribadi yang sehat, kuat dan positif.
Pembersihan diri ini juga sering dilakukan untuk mempersiapkan seseorang memulai kehidupan baru yang lebih baik di masa selanjutnya.
Banyak tempat – tempat suci yang menjadi lokasi untuk melaksanakan ritual melukat. Salah satunya adalah pengelukatan Tirta Suara Metu,
yang berlokasi di banjar Yeh Mekecir Desa Dangin Tukadaya Jembrana (jurusan Denpasar – Gilimanuk, Jalan Singosari 3 KM Sebual ke utara).
Memang tempat ini belum begitu dikenal, khususnya oleh masyarakat yang berasal dari luar Jembrana.
Namun, saat ini sudah mulai banyak masyarakat yang datang untuk melakukan pengelukatan, terutama saat rerainan maupun pada hari libur.
Tirta Suara Metu memiliki mata air yang jernih, yang diyakini mampu menyembuhkan berbagi macam penyakit, baik penyakit skala maupun niskala.
Hanya dengan ngaturang canang dan bersembahyang, kemudian diperciki air Tirta Suara Metu, astungkara penyakit yang diderita akan segera berangsur membaik dan sembuh.
Untuk informasi lebih lanjut bisa menghubungi Jro Mangku Tirta Suara Metu, Ida Bagus Gunawan (Kakiang Gu) di nomor telepon 087863014572. (rba)