MANGUPURA – Universitas Mahasaraswati (Unmas) Denpasar Angkatan 43 periode I melakuan kegiatan sosialisasi mengenai bahaya dari HIV bagi remaja.
Sosialisasi ini dilakukan di ruang laboratorium IPA, SMP Negeri 3 Mengwi, Jumat (7/2) lalu. Kegiatan ini merupakan salah bagian dari program pengabdian masyarakat Universitas Mahasaraswati.
Dalam kegiatan sosial ini mereka mengundang Ni Made Artha Rini A. Md. Kep dari Komisi Penanggulangan AIDS Kabupaten Badung untuk memberikan penyuluhan.
Dalam sosialisasinya, Ni Made Artha Rini menjelaskan HIV atau yang lebih dikenal dengan nama Human Immunodeficiency Virus merupakan salah satu virus pembunuh paling berbahaya.
Virus ini akan menyebabkan penderitanya mengidap AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) jika tidak bisa ditangani lebih cepat dan serius.
Dalam pemaparan tersebut, Rini menjelaskan bagaimana proses penularan HIV. Seperti menular melalui pemakaian jarum suntik secara bergantian dengan orang yang terkontaminasi HIV,
menggunakan alat tato (termasuk tinta) dan tindik (body piercing) yang tidak disterilkan dan pernah dipakai oleh orang dengan kondisi ini.
“Selain itu juga melalui seks bebas dengan orang yang terkontaminasi HIV serta melalui ASI (Air Susu Ibu) yang dikeluarkan oleh ibu-ibu yang terkontaminasi HIV.
Tetapi HIV sama sekali tidak menular melalui berjabat tangan, berpelukan, bergandengan dan lainnya,” terangnya di hadapan siswa siswi yang mengikuti kegiatan dengan antusias.
Maka, kata Rini, kepada para siswa untuk menghindari penularan, harus menghindari hal -hal yang telah disebutkan itu.
Dimana selama ini juga banyak masyarakat yang tidak paham bagaimana proses penularan HIV. Masih banyak orang yang menganggap bahwa HIV mudah menular bahkan
hanya dengan melakukan jabatan tangan serta banyak dari orang disekitar kita bila bertemu dengan orang yang telah positif terkontaminasi HIV pasti akan diajuhi dan diasingkan dari lingkungan sekitar.
Sementara itu, Kepala SMP Negeri 3 Mengwi, I Wayan Trisna S.Pd menegaskan bahwa pelaksanaan kegiatan seperti ini sangat baik dilakukan dan bukan hanya di SMP Negeri 3 Mengwi, Badung, saja.
Tetapi juga dapat dilaksanakan di sekolah-sekolah lainnya. “Sebaiknya kegiatan penyuluhan menganai HIV-AIDS dapat dilakukan setiap tahunnya dengan lebih baik dan lebih luas lagi,” tegasnya.