GIANYAR, radarbali.id – Senyum Raissa Alya Rizqi terpancar saat berhadapan dengan kanvas berukuran 2 x 1,45 meter, Rabu, 2 November 2022 sore.
Senyum itu semakin merekah ketika gadis kelahiran Jakarta, 9 Maret 1999 itu disodorkan kuas dan warna oleh Duo Jegeg, Ni Wayan Sutariyani dan Ni Nyoman Sani.
Tak sendiri, Raissa Alya Rizqi bergembira bersama puluhan anak beranugerah khusus dalam acara bertajuk The Art of Super Human: Emphaty, Love, and Brighter Future yang digelar di Bumi Linggah Villas, Jalan Pasekan, Banjar Tubuh, Batubulan, Sukawati, Gianyar, Bali.
Mengusung konsep Art, Earth, and Religion, Bumi Linggah Villas menggelar pra event art collaboration Duo Jegeg dan Raissa Alyaa Riqzi.
Keceriaan luar biasa tampak saat Caca- sapaan akrab Raissa Alyaa Riqzi- yang menamatkan pendidikan di SMA Sun Home Schooling, Jakarta (2019) keroyokan bersama anak-anak Yayasan Sehati Denpasar di dua bidang kanvas yang disiapkan khusus di halaman villa.
Caca yang melanglang buana di 7 pameran, yakni The Sun Never Set, Hadiprana Art Studio, Jakarta (November 2021); Retrospeksi 1 Abad Taman Siswa, Museum Kebangkitan Nasional Jakarta (Mei-Juni 2022); Ousider Art Jakarta 2022, Taman Ismail Marzuki (Juni 2022).
Kemudian Through Our Windows Neurodiversity Artist, Bundaran MRT Station- Asean MRT Station (Juni-Juli 2022); Jakarta Street eXperience Huruf J, Jalan Cikini Raya, Jakarta Pusat (September 2022); Music & Art @america, Pasific Place, Jakarta Selatan (7 Oktober 2022); dan VartCINE, Imperial Klub Golf Karawaci (Oktober 2022) melukis sosok Rosa dan Jouju terinspirasi dari film animasi Secret Jouju yang ditayangkan salah satu stasiun televisi nasional.
Rekan-rekannya dari Yayasan Sehati Denpasar lebih antusias lagi. Puas mewarnai kanvas berukuran 1×1 meter hingga tak ada space sisa, mereka beralih satu kanvas dengan Caca.
Saking bahagianya, beberapa anak tampak berlarian ke sana ke mari sebelum akhirnya kembali suntuk dengan kanvas dan warna-warna cerah yang tersaji dalam loyang khusus.
Duo Jegeg, Ni Wayan Sutariyani dan Ni Nyoman Sani mengaku bahagia dengan capaian Caca. Keduanya sepakat art therapy akan melahirkan Caca-Caca lain yang mampu mewarnai khasanah seni lukis tanah air.
Ni Wayan Sutariyani menyebut art therapy merupakan suatu metode untuk anak-anak berkebutuhan khusus. Mereka yang mengalami hambatan dalam perkembangan fisik, emosi, kondisi mental, dan perilaku akan sangat terbantu jika dikenalkan pada metode ini.
“Art therapy, khususnya lewat lukisan dapat membantu mereka dalam mengekspresikan perasaan, meningkatkan keterampilan perilaku, dan membantu menyelesaikan masalah komunikasi.
Anak akan mengalami pengalaman yang berkaitan dengan bentuk, warna, tekstur untuk mempertajam indra visual dan perabanya; mengenalkan anak pada aktivitas yang tepat, menenangkan jiwa, dan bermakna,” ungkap seniman asal Desa Payangan, Gianyar yang satu panggung bersama Caca di pameran VartCINE Oktober 2022 lalu.
Ni Wayan Sutariyani menekankan peran penting orang tua, guru, dan orang-orang lain di sekitar anak sebagai penopang kesuksesan metode art therapy ini.
Dengan kolaborasi, kesabaran, dan kesiapan mental semua pihak menghadapi anak-anak beranugerah ini, ungkapnya loncatan-loncatan progresif akan dialami sang anak.
“Kami Duo Jegeg, mengajak mereka untuk sukses dan membimbing mereka untuk menciptakan karya dan kreasi, menggali talenta melalui guratan lukisan. Hal ini memiliki nilai luhur sangat tinggi.
Di sisi lain, dapat memberikan edukasi kepada orang tua yang memiliki anak yang beranugerah khusus agar dapat memberikan wadah untuk menciptakan kreativitas.
Selain memecahkan stigma masyarakat terhadap anak-anak yang beranugerah khusus, metode ini membuka pandangan masyarakat bahwa pada dasarnya semua anak itu sama bisa berkarya dan berprestasi,” imbuh Ni Nyoman Sani.
Sementara itu, Mirah Hartika mewakili pimpinan Bumi Linggah Villas Batubulan Bali mengaku bangga bisa memfasilitasi pra event bertajuk The Art of Super Human: Emphaty, Love, and Brighter Future.
“Bumi Linggah Villas Bali menghadirkan sebuah rangkaian event seni yang merupakan kepedulian serta dukungan kami terhadap anak-anak yang berkebutuhan khusus (kids with special gift) dengan memberikan ruang berkarya serta membantu menghapus stigma negatif dari masyarakat kepada kids with special gift, bahwa ternyata mereka juga mampu memiliki prestasi dalam talentanya masing-masing,” ucap Mirah Hartika.
Terkait event melukis bersama, Mirah Hartika mengatakan kolaborasi tersebut menunjukkan keberanian dan kebebasan berekspresi.
“Kami berharap bisa memberikan perhatian lebih, bergerak membantu, dan membuka ruang bermakna bagi teman-teman special gift. Semoga kita semua bisa terus bergerak mendukung dan membantu mereka berdaya,” ungkapnya sembari dengan santun mengundang khalayak untuk berkenan menghadiri pemeran lukisan tunggal Raissa Alyaa Rizqi yang sebagian hasil penjualannya akan di-charity-kan Caca bagi teman-temannya di Bali.
Pameran tunggal ini dibuka pada Kamis, 3 November 2022 pukul 17.00 Wita di Indus Restauran & Gallery Ubud, Bali. (ken)