27.3 C
Jakarta
30 April 2024, 6:58 AM WIB

Inez Persembahkan Puisi untuk Putrinya yang Terjangkit Covid-19

DENPASAR – Salah satu penyair dari Bali, Dra. Nazrina Zuryani, MA., PhD yang karyanya dibukukan dalam judul Seri Buku Puisi Esai Mini Love and Life in The Era of Corona bersama

63 penyair dari Aceh Hingga Papua memberikan sumbangan Alat Pelindung Diri (APD) berupa baju hazmat 10 set lengkap kepada tenaga medis yang bekerja keras menyembuhkan pasien Covid-19.

Dari 10 baju hazmat tersebut, delapan diantaranya disumbangkan ke RS PTN Universitas Udayana Senin hari ini (15/6) dan dua set lagi akan dikirimkan ke Jogjakarta.

Wanita yang juga Wakil Dekan III di Fakutas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Udayana ini menunjukkan rasa kepeduliannya.  

Penyerahan APD ini diterima oleh Direktur RS PTN Unud Prof. Dr. dr Putu Gede Purwa Sumatra, Sp.S(K).

Nazrina mengatakan, puisi yang berjudul Tarung Nyawaku Di Perancis itu dia persembahkan untuk putrinya, Melati (nama bukan sebenarnya)

yang terinfeksi Covid-19 di Montpellier setelah putrinya selesai menempuh pendidikan S1 di Sorbonne University atas beasiswa pemerintah Perancis.

“Saat dia terkena Covid-19 dia pindah studi S2 di Montpellier, 400 kilometer barat Kota Paris,” ucap wanita yang akrab disapa Inez ini.

Hati Inez hancur mengetahui anaknya terjangkit virus yang belum ada vaksinnya itu. Selain itu, dia tak bisa mendampingi sang buah hati.

Lebih lanjut dikatakan, sumbangan dari para penyair seluruh Indonesia dan manca negara ini menyumbangkan 63 APD ke Wisma Atlet, Jakarta yang merupakan rumah sakit darurat Covid-19.  

“Sebetulnya setiap penulis puisi esai mendapatkan satu APD saja. Namun, karena panitia hanya menominasikan rumah sakit darurat Covid-19 yaitu Wisma Atlet di Jakarta,

maka saya disetujui sponsor memberikan ke RS PTN Unud di Bukit Jimbaran sebagai rumah sakit penerima sebanyak 8 set Hazmat.

Jadi ada dua rumah sakit penerima donasi,” ujar lulusan Master Arts dari The ANU dan Philosophy Doktor dari Newcastle University, Australia ini.

 APD yang disumbangkan ini sudah memenuhi standar dan bersertifikat. Nah, dua APD akan ditujukan kepada seorang Co-ASS yang praktik di RS berbeda di Jogjakarta.

Selain itu, Inez juga merupakan anggota Satgas Universitas Udayana melawan Covid-19. Seizin Ketua Satgas Unud Melawan Covid-19; Prof Dr. Ida Bagus Wyasa Putra, SH, M.Hum dan

kerjasama yang baik dengan Direktur RS PTN Unud Prof Dr, dr Dewa Putu Gede Purwa Samatra, Sp.S (K) menggalang  donasi menjadi bagian dari tugas Satgas.

Ia sangat memiliki kepedulian besar terhadap tenaga kesehatan yang telah berjibaku dengan nyawa sendiri untuk menolong pasien yang terjangkit virus corona tersebut.

“Saya yakin cahaya kasih ini akan memberi semangat dan peningkatan tanggung jawab kita semua untuk menjaga diri melawan virus korona. Apa lagi transmisi lokal di Bali sudah meningkat kasusnya” jelas Inez.

Nazrina Zuryani mengucapkan terima kasih kepada Pimpinan Kelompok Studi Proklamasi, Denny Januar Ali, PhD yang tiada henti mengajak

kreativitas menulis puisi esai digaungkan. Sebab, Denny JA adalan penyandang dana tunggal bagi lomba menulis puisi esai ini. 

DENPASAR – Salah satu penyair dari Bali, Dra. Nazrina Zuryani, MA., PhD yang karyanya dibukukan dalam judul Seri Buku Puisi Esai Mini Love and Life in The Era of Corona bersama

63 penyair dari Aceh Hingga Papua memberikan sumbangan Alat Pelindung Diri (APD) berupa baju hazmat 10 set lengkap kepada tenaga medis yang bekerja keras menyembuhkan pasien Covid-19.

Dari 10 baju hazmat tersebut, delapan diantaranya disumbangkan ke RS PTN Universitas Udayana Senin hari ini (15/6) dan dua set lagi akan dikirimkan ke Jogjakarta.

Wanita yang juga Wakil Dekan III di Fakutas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Udayana ini menunjukkan rasa kepeduliannya.  

Penyerahan APD ini diterima oleh Direktur RS PTN Unud Prof. Dr. dr Putu Gede Purwa Sumatra, Sp.S(K).

Nazrina mengatakan, puisi yang berjudul Tarung Nyawaku Di Perancis itu dia persembahkan untuk putrinya, Melati (nama bukan sebenarnya)

yang terinfeksi Covid-19 di Montpellier setelah putrinya selesai menempuh pendidikan S1 di Sorbonne University atas beasiswa pemerintah Perancis.

“Saat dia terkena Covid-19 dia pindah studi S2 di Montpellier, 400 kilometer barat Kota Paris,” ucap wanita yang akrab disapa Inez ini.

Hati Inez hancur mengetahui anaknya terjangkit virus yang belum ada vaksinnya itu. Selain itu, dia tak bisa mendampingi sang buah hati.

Lebih lanjut dikatakan, sumbangan dari para penyair seluruh Indonesia dan manca negara ini menyumbangkan 63 APD ke Wisma Atlet, Jakarta yang merupakan rumah sakit darurat Covid-19.  

“Sebetulnya setiap penulis puisi esai mendapatkan satu APD saja. Namun, karena panitia hanya menominasikan rumah sakit darurat Covid-19 yaitu Wisma Atlet di Jakarta,

maka saya disetujui sponsor memberikan ke RS PTN Unud di Bukit Jimbaran sebagai rumah sakit penerima sebanyak 8 set Hazmat.

Jadi ada dua rumah sakit penerima donasi,” ujar lulusan Master Arts dari The ANU dan Philosophy Doktor dari Newcastle University, Australia ini.

 APD yang disumbangkan ini sudah memenuhi standar dan bersertifikat. Nah, dua APD akan ditujukan kepada seorang Co-ASS yang praktik di RS berbeda di Jogjakarta.

Selain itu, Inez juga merupakan anggota Satgas Universitas Udayana melawan Covid-19. Seizin Ketua Satgas Unud Melawan Covid-19; Prof Dr. Ida Bagus Wyasa Putra, SH, M.Hum dan

kerjasama yang baik dengan Direktur RS PTN Unud Prof Dr, dr Dewa Putu Gede Purwa Samatra, Sp.S (K) menggalang  donasi menjadi bagian dari tugas Satgas.

Ia sangat memiliki kepedulian besar terhadap tenaga kesehatan yang telah berjibaku dengan nyawa sendiri untuk menolong pasien yang terjangkit virus corona tersebut.

“Saya yakin cahaya kasih ini akan memberi semangat dan peningkatan tanggung jawab kita semua untuk menjaga diri melawan virus korona. Apa lagi transmisi lokal di Bali sudah meningkat kasusnya” jelas Inez.

Nazrina Zuryani mengucapkan terima kasih kepada Pimpinan Kelompok Studi Proklamasi, Denny Januar Ali, PhD yang tiada henti mengajak

kreativitas menulis puisi esai digaungkan. Sebab, Denny JA adalan penyandang dana tunggal bagi lomba menulis puisi esai ini. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/