27.3 C
Jakarta
21 November 2024, 21:19 PM WIB

Kuantitas Cukup, Giliran Tahun Depan Pacu Kualitas

RadarBali.com – Setelah sepekan penuh 3rd Minikino Film Week (MFW) berlangsung, akhirnya festival film pendek internasional terbesar di Bali ini menutup perjalanannya Sabtu (14/10) malam lalu.

Sebagai meeting point utama untuk berkumpulnya seluruh elemen penting dalam festival ini, maka Danes Art Veranda kembali di daulat menjadi venue closing event.

Tepat pukul 18.00 Wita, Danes Art Veranda mulai ramai dihadiri para tamu undangan closing event 3rd MFW.

Namun, pada hari tersebut tampaknya para tamu harus disambut dengan suasana yang berbeda. Tak dinyana, hujan turun dengan lebat saat opening gate.

Para tamu yang sudah datang harus bergeser ke dalam ruangan untuk menanti keberlangsungan acara. Meski keadaannya demikian, semarak festival ini masih belum padam.

Para tamu yang terdiri atas komite festival, advisory board, filmmaker dan para festival supporters tetap berbaur santai sambil menikmati hidangan yang tersaji.

Tidak lama, hujan mulai berhenti dan langit kembali tenang. Let the show begins! Langsung saja acara berlanjut ke awarding.

Terdapat 9 kategori, termasuk pemenang Begadang Filmmaking Competition, yang diumumkan pada malam itu.

Penghargaan ini pun skalanya tidak main-main. Sebagian besar dari penerima penghargaan 3rd MFW Awards adalah film-film pendek internasional.

Usai penyerahan penghargaan, para komite 3rd MFW pun menutup festival ini dengan recap pencapaian 3rd MFW selama sepekan terakhir serta ungkapan terimakasih kepada para festival supporters.

“Terimakasih kepada tim Pop-Up Cinema yang sangat luar biasa. Kalian rela pergi jauh-jauh bongkar-pasang layar, proyektor, dan genset sampai malam-malam, terus nggak perhatian kalau lampu merahnya sudah lama jadi hijau,” canda Made Suarbawa, Executive Director 3rd MFW yang diikuti gelak tawa para hadirin.

“Ya, memang situasinya banyak yang berubah karena beberapa desa yang kami rencanakan jadi Pop-Up Cinema sudah clear diungsikan.

Akhirnya kami pun bergeser mencari titik-titik pengungsian terdekat dari sana untuk membangun Pop-Up Cinema.

Oh iya, meski tidak direncanakan, tapi kami juga membuat film pendek dari perjalanan kami tersebut. Kapan tayang? Kita tunggu saja nanti,” imbuh Suarbawa yang akrab disapa Birus ini.

Closing event malam itu pun dengan persembahan musik dari DJ Spin Sugar. Party time! Tidak hanya para tamu undangan yang menikmati malam itu, namun para komite dan volunteer festival turut berbaur dalam suka cita.

Edo Wulia, sang Festival Director 3rd MFW, mengungkapkan kepuasannya terhadap festival tahun ini dan proyeksi 4th MFW mendatang.

“Tahun ini, secara statistik, jumlah penontonnya meningkat. Selain itu, publikasi di media massa tentang acara ini juga semakin banyak.

Jadi, aku rasa secara kuantitas, festival tahun ini sudah cukup sukses,” ungkapnya saat ditemui disela-sela closing party.

“Untuk tahun depan, kami akan matangkan secara kualitas. MFW sudah punya konten yang pas dan bagus untuk dipertahankan. Jadi, tugas kami selanjutnya adalah memperbaiki kualitasnya.

Baik dari kualitas komitenya, sampai kualitas penonton juga. Tapi bukan berarti membatasi strata penonton ya. Justru kami ingin mendengar feedback dari masyarakat di pedesaan  mengenai festival ini,” imbuh Edo.

Ia juga mengungkapkan rencana menambah titik-titik Pop-Up Cinema untuk semakin menjangkau masyarakat Bali.

Karena bagaimana pun juga, Pop-Up Cinema adalah salah satu rangkaian acara MFW yang membuatnya istimewa jika dibandingkan dengan festival film lainnya. So, let’s look forward to the 4th Minikino Film Week!

RadarBali.com – Setelah sepekan penuh 3rd Minikino Film Week (MFW) berlangsung, akhirnya festival film pendek internasional terbesar di Bali ini menutup perjalanannya Sabtu (14/10) malam lalu.

Sebagai meeting point utama untuk berkumpulnya seluruh elemen penting dalam festival ini, maka Danes Art Veranda kembali di daulat menjadi venue closing event.

Tepat pukul 18.00 Wita, Danes Art Veranda mulai ramai dihadiri para tamu undangan closing event 3rd MFW.

Namun, pada hari tersebut tampaknya para tamu harus disambut dengan suasana yang berbeda. Tak dinyana, hujan turun dengan lebat saat opening gate.

Para tamu yang sudah datang harus bergeser ke dalam ruangan untuk menanti keberlangsungan acara. Meski keadaannya demikian, semarak festival ini masih belum padam.

Para tamu yang terdiri atas komite festival, advisory board, filmmaker dan para festival supporters tetap berbaur santai sambil menikmati hidangan yang tersaji.

Tidak lama, hujan mulai berhenti dan langit kembali tenang. Let the show begins! Langsung saja acara berlanjut ke awarding.

Terdapat 9 kategori, termasuk pemenang Begadang Filmmaking Competition, yang diumumkan pada malam itu.

Penghargaan ini pun skalanya tidak main-main. Sebagian besar dari penerima penghargaan 3rd MFW Awards adalah film-film pendek internasional.

Usai penyerahan penghargaan, para komite 3rd MFW pun menutup festival ini dengan recap pencapaian 3rd MFW selama sepekan terakhir serta ungkapan terimakasih kepada para festival supporters.

“Terimakasih kepada tim Pop-Up Cinema yang sangat luar biasa. Kalian rela pergi jauh-jauh bongkar-pasang layar, proyektor, dan genset sampai malam-malam, terus nggak perhatian kalau lampu merahnya sudah lama jadi hijau,” canda Made Suarbawa, Executive Director 3rd MFW yang diikuti gelak tawa para hadirin.

“Ya, memang situasinya banyak yang berubah karena beberapa desa yang kami rencanakan jadi Pop-Up Cinema sudah clear diungsikan.

Akhirnya kami pun bergeser mencari titik-titik pengungsian terdekat dari sana untuk membangun Pop-Up Cinema.

Oh iya, meski tidak direncanakan, tapi kami juga membuat film pendek dari perjalanan kami tersebut. Kapan tayang? Kita tunggu saja nanti,” imbuh Suarbawa yang akrab disapa Birus ini.

Closing event malam itu pun dengan persembahan musik dari DJ Spin Sugar. Party time! Tidak hanya para tamu undangan yang menikmati malam itu, namun para komite dan volunteer festival turut berbaur dalam suka cita.

Edo Wulia, sang Festival Director 3rd MFW, mengungkapkan kepuasannya terhadap festival tahun ini dan proyeksi 4th MFW mendatang.

“Tahun ini, secara statistik, jumlah penontonnya meningkat. Selain itu, publikasi di media massa tentang acara ini juga semakin banyak.

Jadi, aku rasa secara kuantitas, festival tahun ini sudah cukup sukses,” ungkapnya saat ditemui disela-sela closing party.

“Untuk tahun depan, kami akan matangkan secara kualitas. MFW sudah punya konten yang pas dan bagus untuk dipertahankan. Jadi, tugas kami selanjutnya adalah memperbaiki kualitasnya.

Baik dari kualitas komitenya, sampai kualitas penonton juga. Tapi bukan berarti membatasi strata penonton ya. Justru kami ingin mendengar feedback dari masyarakat di pedesaan  mengenai festival ini,” imbuh Edo.

Ia juga mengungkapkan rencana menambah titik-titik Pop-Up Cinema untuk semakin menjangkau masyarakat Bali.

Karena bagaimana pun juga, Pop-Up Cinema adalah salah satu rangkaian acara MFW yang membuatnya istimewa jika dibandingkan dengan festival film lainnya. So, let’s look forward to the 4th Minikino Film Week!

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/