25.2 C
Jakarta
22 November 2024, 6:39 AM WIB

Taman Prakerti Bhuana Baru Dibuka, 30 Pengantin Langsung Daftar

GIANYAR – Sempat tutup selama pandemi Covid, akhirnya tempat upacara agama dan wedding, Taman Prakerti Bhuana (TPB) diizinkan buka oleh pemerintah Gianyar.

Baru saja dibuka, ada 30 pasangan pengantin mendaftarkan diri untuk menikah di lokasi yang berada di Kelurahan Beng, Kecamatan Gianyar.

Pemilik Taman Prakerti Bhuana, Ida Bagus Adi Supartha, menyatakan tempat upacara dan wedding yang dikelola resmi memperoleh sertifikat protokol tatanan kehidupan era baru, Kamis (9/7) lalu.

Sertifikat itu diberikan langsung oleh Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Gianyar. “Baru sepekan ini, sudah ada sekitar 30 pasang calon pengantin yang ingin melaksanakan pawiwahan (nikah, red) di TPB,” ujarnya.

Meski banyak yang hendak menikah di tempatnya, dalam situasi sekarang pihaknya tetap menerapkan protokol kesehatan Covid-19.

Justru, dengan dibukanya tempat upacara itu, memperketat pelaksanaan upakara kategori Manusa Yadnya tersebut.

“Kami sudah bersiap sejak Maret. Dengan menempatkan wastafel di beberapa titik. Penyemprotan disinfektan rutin setiap 4 jam,” jelasnya.

Bahkan, apabila menemukan pengunjung yang bersuhu tubuh di atas 37 derajat celcius, akan dipulangkan. “Kami terapkan hal-hal yang berkaitan dengan protokol kesehatan,” terangnya.

Ada beberapa jenis upacara yang bisa dilakukan selama masa new normal ini, Pertama pernikahan, mebayuh oton, telubulanan dalam skala kecil.

“Untuk upacara massal kami masih tunda. Mudah-mudahan Desember sudah benar-benar normal. Sehingga akan kami buka upacara massal. Karena peminatnya sudah sangat banyak,” jelasnya.

Ditambahkan, sertifikat jaminan penerapan protokol kesehatan memang diajukan ke Dinas Pariwisata Kabupaten Gianyar.

Karena banyak warga negara asing (WNA) menikah di TPB dengan warga lokal Bali. “Memang di TPB, sering ada wedding bule dengan lokal Bali,” jelasnya.

Selain pengunjung, protokol kesehatan yang ketat juga berlaku untuk seluruh pegawai TPB. “Semua pegawai dan tamu mengikuti protokol kesehatan. Jumlah kita batasi, hanya 25 orang yang masuk sekali sesi,” terangnya.

Selain itu, pada rahinan Purnama, yang jatuh 5 Juli lalu pihaknya juga menggelar uapcara Homa Pengenduh Jagat.

“Api Homa masih menyala sampai tanggal 16 Agustus 2020 nanti. Dengan harapan, semakin banyak pasien Covid-19 yang sembuh, masyarakat sadar tidak mengabaikan protokol kesehatan,” pungkasnya. 

GIANYAR – Sempat tutup selama pandemi Covid, akhirnya tempat upacara agama dan wedding, Taman Prakerti Bhuana (TPB) diizinkan buka oleh pemerintah Gianyar.

Baru saja dibuka, ada 30 pasangan pengantin mendaftarkan diri untuk menikah di lokasi yang berada di Kelurahan Beng, Kecamatan Gianyar.

Pemilik Taman Prakerti Bhuana, Ida Bagus Adi Supartha, menyatakan tempat upacara dan wedding yang dikelola resmi memperoleh sertifikat protokol tatanan kehidupan era baru, Kamis (9/7) lalu.

Sertifikat itu diberikan langsung oleh Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Gianyar. “Baru sepekan ini, sudah ada sekitar 30 pasang calon pengantin yang ingin melaksanakan pawiwahan (nikah, red) di TPB,” ujarnya.

Meski banyak yang hendak menikah di tempatnya, dalam situasi sekarang pihaknya tetap menerapkan protokol kesehatan Covid-19.

Justru, dengan dibukanya tempat upacara itu, memperketat pelaksanaan upakara kategori Manusa Yadnya tersebut.

“Kami sudah bersiap sejak Maret. Dengan menempatkan wastafel di beberapa titik. Penyemprotan disinfektan rutin setiap 4 jam,” jelasnya.

Bahkan, apabila menemukan pengunjung yang bersuhu tubuh di atas 37 derajat celcius, akan dipulangkan. “Kami terapkan hal-hal yang berkaitan dengan protokol kesehatan,” terangnya.

Ada beberapa jenis upacara yang bisa dilakukan selama masa new normal ini, Pertama pernikahan, mebayuh oton, telubulanan dalam skala kecil.

“Untuk upacara massal kami masih tunda. Mudah-mudahan Desember sudah benar-benar normal. Sehingga akan kami buka upacara massal. Karena peminatnya sudah sangat banyak,” jelasnya.

Ditambahkan, sertifikat jaminan penerapan protokol kesehatan memang diajukan ke Dinas Pariwisata Kabupaten Gianyar.

Karena banyak warga negara asing (WNA) menikah di TPB dengan warga lokal Bali. “Memang di TPB, sering ada wedding bule dengan lokal Bali,” jelasnya.

Selain pengunjung, protokol kesehatan yang ketat juga berlaku untuk seluruh pegawai TPB. “Semua pegawai dan tamu mengikuti protokol kesehatan. Jumlah kita batasi, hanya 25 orang yang masuk sekali sesi,” terangnya.

Selain itu, pada rahinan Purnama, yang jatuh 5 Juli lalu pihaknya juga menggelar uapcara Homa Pengenduh Jagat.

“Api Homa masih menyala sampai tanggal 16 Agustus 2020 nanti. Dengan harapan, semakin banyak pasien Covid-19 yang sembuh, masyarakat sadar tidak mengabaikan protokol kesehatan,” pungkasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/