DENPASAR – Umat Katolik se-dekenat Bali Timur mengikuti sarasehan politik yang bertema Menjaga Pilkada Damai Dalam Mewujudkan Sila Ketiga Persatuan Indonesia. Sarasehan digelar Minggu (20/5) kemarin di Hotel Amaris, Denpasar dan menghadirkan langsung Romo Benny Susetyo. Pr dari Unit Kerja Presiden – Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP) sebagai pembicara.
Dalam kesempatan tersebut Romo Benny menekankan sangat penting mengerti tentang politik, dimulai dari lingkungan keluarga, gereja, dan masyarakat.
“Masalahnya kebanyakan dari kita gagap menentukan pilihan politik, tak tahu arah tujuan. Gagap menghadapi digitalisasi. Disinilah peran dari kerasulan awan di dalam gereja contohnya mengedukasi umat gereja untuk kesadaran berpolitik, memahami persoalan politik. Hidup dalam lingkaran keterpedulian, bukan keterpengaruhan,” paparnya.
Ia juga menegaskan politik bersifat rasional, tidak idealis. Sementara berhadapan dengan permasalahan susah menentukan pilihan dalam politik, perlu ditingkatkan ilmu pengetahuan, keingintahuan, merubah pola pikir dan juga cermat dalam menghadapi digitalisasi.
“Ancaman kita itu radikalisme agama dan radikalisme pasar itu, artinya bahwa agama tidak bisa lepas sendiri dari satu persoalan besar. Masalah kita, kita terjebak dengan ketidakmampuan kita membangun narasi dan cerdas dalam memilah pemberitaan, dan upaya yang harus lakukan yakni umat lebih selektif misalnya dalam menerima berita,” tegasnya.
Dan pentingnya menerapkan sila ketiga pada bulir Pancasila dalam politik, dimana pada sila tersebut menyatakan Persatuan Republik Indonesia dan tentunya diharapkan pemeran politik dan masyarakat tetap menjaga keutuhan nilai-nilai persatuan kesatuan bangsa dalam pelaksanaan pilkada.
“Kita harus memiliki prinsip, kepentingan bersama lebih penting dari pada kepentingan pribadi,” pungkasnya.