25.2 C
Jakarta
22 November 2024, 8:34 AM WIB

“Bali Mengaji Peduli” Tebar 2.500 Bibit Bakau

DENPASAR – Cadangan air bersih yang menipis, ancaman abrasi, dan sampah plastik menjadi perhatian Komunitas Bali Mengaji Peduli. 

Minggu pagi (21/7), agenda “Aksi Tanam Bibit Bakau” menyasar hutan mangrove atau bakau Taman Hutan Raya (Tahura) Serangan, Denpasar Selatan. 

Setidaknya, 600-an peserta ambil bagian dalam acara ini. 

“Kami berupaya mengerahkan seluruh kaum muslimin untuk peduli lingkungan, sekaligus mengedukasi anak-anak melalui aksi tanam bibit bakau ini. 

Seperti diketahui, saat ini Bali menghadapi krisis air,” ujar Humas Bali Mengaji Peduli, Sigit Sambodo.

Para peserta yang terdiri atas anak-anak hingga dewasa nampak sangat antusias. Mereka sudah standby di lokasi mulai pukul 06.00. 

Meski harus bertarung dengan lumpur, para peserta bersemangat menebar sekitar 2.500 benih bakau. 

Bahkan, anak-anak juga ikut nyemplung hingga tubuhnya penuh lumpur. 

Tak cuma menanam bakau. Sebagian peserta dari kaum perempuan juga bertugas membersihkan lingkungan sekitar hutan bakau dan Pantai Serangan, hingga pinggir jalan. 

Berkarung-karung sampah, terutama sampah plastik yang mencemari lingkungan berhasil dikumpulkan.

 “Kami juga berupaya mendukung program pemerintah dalam memerangi sampah plastik,” kata Sigit.

 Lanjut dia, selain aksi peduli lingkungan, sederet lomba juga mewarnai acara. Antara lain lomba menggambar dan mewarnai untuk anak-anak dan lomba “Rangking 1” untuk ummahat (perempuan) yang berisi tanya jawab.

 “Acara ini juga sebagai media mempererat ukhuwah Islamiyah sekaligus menunjukkan Islam yang rahmatan lil alamin. Jadi umat Islam tidak eksklusif, harus peduli dengan lingkungan sekitarnya,” urai lelaki berkacamata ini. 
Bahkan, umat nonmuslim juga bisa

berpartisipasi. Misalnya dalam lomba menggambar dan mewarnai. 

Menariknya, peserta berumur 10 tahun bernama Ni Kadek Lidya Anggraeningsih itu berhasil menjadi juara 1.

Bali Mengaji Peduli merupakan bagian dari komunitas dakwah Bali Mengaji. 

Selain rutin mengadakan kajian Islam sesuai Alquran dan Sunnah, Bali Mengaji juga tanggap atas aksi-aksi sosial dan kebencanaan. 

Misalnya menyalurkan donasi dan menerjunkan relawan saat bencana di Lombok, Palu, Banten, Lampung, Sentani, hingga terakhir di Konawe, Sulawesi Tenggara.

Untuk diketahui, aksi tanam bakau ini merupakan kali kedua.

Pada 2017 lalu, Bali Mengaji Peduli juga menggelar kegiatan serupa.

Kegiatan “Aksi Tanam Bibit Bakau” sendiri digelar bekerjasama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Taman Hutan Raya (Tahura) Ngurah Rai, serta Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung.

Didukung pula oleh Broadcast Dakwah Islam. Sebuah komunitas anak muda yang memiliki kepedulian terhadap agama dan sosial lingkungan kemasyarakatan.

DENPASAR – Cadangan air bersih yang menipis, ancaman abrasi, dan sampah plastik menjadi perhatian Komunitas Bali Mengaji Peduli. 

Minggu pagi (21/7), agenda “Aksi Tanam Bibit Bakau” menyasar hutan mangrove atau bakau Taman Hutan Raya (Tahura) Serangan, Denpasar Selatan. 

Setidaknya, 600-an peserta ambil bagian dalam acara ini. 

“Kami berupaya mengerahkan seluruh kaum muslimin untuk peduli lingkungan, sekaligus mengedukasi anak-anak melalui aksi tanam bibit bakau ini. 

Seperti diketahui, saat ini Bali menghadapi krisis air,” ujar Humas Bali Mengaji Peduli, Sigit Sambodo.

Para peserta yang terdiri atas anak-anak hingga dewasa nampak sangat antusias. Mereka sudah standby di lokasi mulai pukul 06.00. 

Meski harus bertarung dengan lumpur, para peserta bersemangat menebar sekitar 2.500 benih bakau. 

Bahkan, anak-anak juga ikut nyemplung hingga tubuhnya penuh lumpur. 

Tak cuma menanam bakau. Sebagian peserta dari kaum perempuan juga bertugas membersihkan lingkungan sekitar hutan bakau dan Pantai Serangan, hingga pinggir jalan. 

Berkarung-karung sampah, terutama sampah plastik yang mencemari lingkungan berhasil dikumpulkan.

 “Kami juga berupaya mendukung program pemerintah dalam memerangi sampah plastik,” kata Sigit.

 Lanjut dia, selain aksi peduli lingkungan, sederet lomba juga mewarnai acara. Antara lain lomba menggambar dan mewarnai untuk anak-anak dan lomba “Rangking 1” untuk ummahat (perempuan) yang berisi tanya jawab.

 “Acara ini juga sebagai media mempererat ukhuwah Islamiyah sekaligus menunjukkan Islam yang rahmatan lil alamin. Jadi umat Islam tidak eksklusif, harus peduli dengan lingkungan sekitarnya,” urai lelaki berkacamata ini. 
Bahkan, umat nonmuslim juga bisa

berpartisipasi. Misalnya dalam lomba menggambar dan mewarnai. 

Menariknya, peserta berumur 10 tahun bernama Ni Kadek Lidya Anggraeningsih itu berhasil menjadi juara 1.

Bali Mengaji Peduli merupakan bagian dari komunitas dakwah Bali Mengaji. 

Selain rutin mengadakan kajian Islam sesuai Alquran dan Sunnah, Bali Mengaji juga tanggap atas aksi-aksi sosial dan kebencanaan. 

Misalnya menyalurkan donasi dan menerjunkan relawan saat bencana di Lombok, Palu, Banten, Lampung, Sentani, hingga terakhir di Konawe, Sulawesi Tenggara.

Untuk diketahui, aksi tanam bakau ini merupakan kali kedua.

Pada 2017 lalu, Bali Mengaji Peduli juga menggelar kegiatan serupa.

Kegiatan “Aksi Tanam Bibit Bakau” sendiri digelar bekerjasama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Taman Hutan Raya (Tahura) Ngurah Rai, serta Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung.

Didukung pula oleh Broadcast Dakwah Islam. Sebuah komunitas anak muda yang memiliki kepedulian terhadap agama dan sosial lingkungan kemasyarakatan.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/