SINGARAJA – Kampus Indonesia Tourism School (ITS) berkolaborasi dengan Komunitas Singaraja Ekonomi Creative (Secret) kembali menggelar Wine Education Expo.
Kegiatan ini diadakan selama dua hari pada Kamis (20/6) hingga Jumat (21/6) lalu. Tujuan acara ini adalah untuk memberikan edukasi dan pengetahuan tentang wine kepada siswa SMA/SMK di Buleleng.
Kegiatan ini melibatkan Dinas Pariwisata Buleleng dan Dinas Tenaga Kerja Buleleng. Sebanyak 30 siswa SMA/SMK di Kabupaten Buleleng
diberangkatkan secara gratis ke kebun anggur milik Ida Bagus Rai Budarsa oleh ITS Singaraja di daerah di Desa Sanggalangit, Gerokgak.
Edukasi yang didapat siswa mulai cara pengolahan anggur hingga menjadi wine, termasuk bertemu langsung dengan pihak Hatten Wine yang memproduksi wine.
Kemudian di hari akhir ITS Singaraja menggelar testing wine yang ditujukan untuk masyarakat umum di Alcovina Wine Store, Anturan-Lovina.
Founder and Director Kampus Indonesia Tourism School ITS Singaraja Komang Rusma Ari Santhi didampingi EO Belakang Layar dari Komunitas Singaraja Ekonomi Creative (Secret)
Agus Wiriawan menjelaskan, Wine Education Expo sejatinya digagas ITS Singaraja bersama EO Belakang Layar dari Komunitas Singaraja Ekonomi Creative (Secret).
Karena ini juga sebagai salah satu kegiatan untuk mempromosikan Kampus ITS Singaraja yang berdiri kurang lebih tiga bulan.
“Dalam kunjungan mereka (siswa) ke kebun anggur bukan saja untuk mengetahui cara penanaman serta budidaya anggur tersebut.
Namun, juga agar mereka mengetahui bahwa anggur-anggur yang ditanam itu merupakan bahan utama pembuatan wine
yang diproduksi oleh Hatten Wines sejak tahun 1994 dan telah mendunia,” beber Ari Santhi yang ditemui belum lama ini.
Sebenarnya pariwisata berbasis perkebunan wine di Buleleng berkembang pesat. Karena itu, pengenalan wine oleh Kampus ITS Singaraja sangat bagus untuk para pelajar.
Jadi sebelum berkutat dalam program bar, edukasi pengenalan proses pengolahan wine itu juga penting diberikan kepada calon mahasiswa atau pun masyarakat umum.
“Di kampus ITS ada program Service Restaurant and Bar, jadi fokus pada program pengembangan bar. Mereka sedikit tidaknya telah belajar tentang bagaimana pengolahan produk wine.
Bukan berarti kita mengajarkan anak dari dini untuk belajar alkohol namun sebenarnya banyak sekali manfaat wine kalau Anda tahu,” ungkapnya.
Ari Santhi menambahkan harapan ITS Singaraja melalui kegiatan ini masyarakat Buleleng lebih mengetahui keberadaan kampus ITS dari sisi kualitas dan fokus pada pengembangan kegiatan pendidikan yang diberikan.
Karena di Buleleng sudah berdiri 42 lembaga pelatihan dan kursus. Namun, ITS ingin berbeda dengan yang lainnya.
Karena tidak melihat peluang bisnis, tetapi ingin memberikan kemanfaatan dari masyarakat Buleleng.
“Kehadiran kampus ITS diharapkan bisa memberikan dampak yang positif melalui program-program yang kami selenggarakan.
Untuk Wine Education Expo bahwa inilah salah satu pengembangan pendidikan pariwisata di Buleleng. Khususnya pelaku pariwisata,
lembaga pendidikan dan masyarakat petani di perkebunan anggur yang selalu bersinergi memberikan edukasi kepada masyarakat Buleleng,” pungkasnya. (rba)