27.1 C
Jakarta
23 November 2024, 15:44 PM WIB

Partisipasi Industri Pariwisata NTB Saat Ramadhan

MATARAM– Selama Ramadan para pelaku usaha wisata yang tergabung dalam PHRI NTB, ASITA NTB, INCCA NTB, dan perusahaan-perusahaan BUMN maupun BUMD, termasuk perbankan, secara bergiliran setiap hari membagikan 1000 takjil dan 500 paket berbuka puasa di Masjid Hubbul Wathan Islamic Center, Pulau Lombok,  Nusa Tenggara Barat (NTB).

Kepala Dinas Pariwisata NTB, Lalu Mohhamad Faozal mengatakan, kegiatan bagi gratis ini merupakan bentuk partisipasi para pelaku industri pariwisata NTB dalam memeriahkan even Pesona Khazanah Ramadhan (PKR) 2018 yang digelar Dinas Pariwisata (Dispar) NTB dan Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekretariat Daerah (Setda) NTB.

“Perinciannya, untuk sepuluh hari pertama bulan puasa, yang membagikan takjil dan paket berbuka puasa adalah pelaku usaha wisata perhotelan (PHRI).

Disusul tujuh hari berikutnya giliran para travel agent (ASITA), dua hari kemudian para even organizer (INCCA), dan selebihnya adalah pengusaha swasta baik BUMN maupun BUMD, termasuk perbankan,” katanya, di komplek Islamic Center, NTB,  Kamis (24/5).

Faozal menyatakan, pembagian takjil dan paket makanan buka puasa dari para donatur ini akan dilakukan selama 27 hari. Dimulai pada hari pertama Ramadhan, hingga hari ke-27 Ramadan. 

“Tiga hari terakhir Ramadan kita tidak membagikan takjil dan makanan berbuka puasa, karena masyarakat otomatis sudah sibuk masing-masing persiapan lebaran,” ucapnya.

Dia manambahkan, untuk ragam menu takjil atau paket makanan berbuka puasa, diserahkan kepada kebijakan masing-masing donatur.

“Namun yang jelas, kegiatan ini bukan kali ini saja dilakukan oleh para pelaku usaha wisata di NTB. PKR tahun sebelumnya (2017) hal serupa juga pernah dilaksanakan,” tuturnya.

Kegiatan bagi Takjil ini, lanjut Faozal, sekaligus menunjukkan kekompakan para pelaku usaha wisata di NTB bersama para pengusaha, BUMN dan BUMD, dengan Pemerintah Provinsi NTB (Dispar NTB dan Biro Kesra Setda NTB), dalam mendukung kepariwisataan NTB, yang sejak beberapa tahun terakhir ini mengusung tagline wisata halal.

“Kegiatan Pesona Khazanah Ramadan (PKR) 2018 yang sudah dua kali terselenggara di kompleks Islamic Center NTB ini selain untuk memeriahkan dan menyambut tibanya bulan suci Ramadan, sekaligus diharapkan menjadi daya tarik bagi  wisatawan untuk berkunjung ke NTB,” kata Faozal.

Senada, Ketua PHRI NTB, yang juga Wakil Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) NTB, Lalu Abdul Hadi Faisal, menyampaikan bahwa berangkat dari pengalaman tahun sebelumnya, kegiatan PKR ternyata dapat mendongkrak angka kunjungan wisatawan ke NTB.

“Hal ini terbukti dengan meningkatnya okupansi kamar-kamar di perhotelan. Padahal lazimnya kalau bulan puasa itu perhotelan akan low seassion (sepi tamu). Tapi sejak ada kegiatan PKR, tingkat hunian kamar hotel bisa stabil di angka 50 hingga 60 persen,” jelasnya.

Terkait dukungan anggota PHRI untuk penyediaan takjil dan paket makanan berbuka puasa? Kembali Abdul Hadi menyatakan, bahwa sebagai pelaku usaha wisata, tentu pihaknya akan mendukung apapun program kepariwisataan yang sedang dijalankan oleh Pemprov NTB, dalam hal ini Dispar NTB.

“Apalagi kegiatan PKR ini juga sangat dirasakan manfaatnya oleh para pelaku perhotelan. Tentu kami dengan senang hati akan membantu menyediakan takjil dan paket berbuka puasa di IC NTB. Ibaratnya selain berusaha, sekaligus juga sebagai ibadah di bulan yang penuh barokah ini (Ramadan, Red),” papar Hadi. (dan)

MATARAM– Selama Ramadan para pelaku usaha wisata yang tergabung dalam PHRI NTB, ASITA NTB, INCCA NTB, dan perusahaan-perusahaan BUMN maupun BUMD, termasuk perbankan, secara bergiliran setiap hari membagikan 1000 takjil dan 500 paket berbuka puasa di Masjid Hubbul Wathan Islamic Center, Pulau Lombok,  Nusa Tenggara Barat (NTB).

Kepala Dinas Pariwisata NTB, Lalu Mohhamad Faozal mengatakan, kegiatan bagi gratis ini merupakan bentuk partisipasi para pelaku industri pariwisata NTB dalam memeriahkan even Pesona Khazanah Ramadhan (PKR) 2018 yang digelar Dinas Pariwisata (Dispar) NTB dan Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekretariat Daerah (Setda) NTB.

“Perinciannya, untuk sepuluh hari pertama bulan puasa, yang membagikan takjil dan paket berbuka puasa adalah pelaku usaha wisata perhotelan (PHRI).

Disusul tujuh hari berikutnya giliran para travel agent (ASITA), dua hari kemudian para even organizer (INCCA), dan selebihnya adalah pengusaha swasta baik BUMN maupun BUMD, termasuk perbankan,” katanya, di komplek Islamic Center, NTB,  Kamis (24/5).

Faozal menyatakan, pembagian takjil dan paket makanan buka puasa dari para donatur ini akan dilakukan selama 27 hari. Dimulai pada hari pertama Ramadhan, hingga hari ke-27 Ramadan. 

“Tiga hari terakhir Ramadan kita tidak membagikan takjil dan makanan berbuka puasa, karena masyarakat otomatis sudah sibuk masing-masing persiapan lebaran,” ucapnya.

Dia manambahkan, untuk ragam menu takjil atau paket makanan berbuka puasa, diserahkan kepada kebijakan masing-masing donatur.

“Namun yang jelas, kegiatan ini bukan kali ini saja dilakukan oleh para pelaku usaha wisata di NTB. PKR tahun sebelumnya (2017) hal serupa juga pernah dilaksanakan,” tuturnya.

Kegiatan bagi Takjil ini, lanjut Faozal, sekaligus menunjukkan kekompakan para pelaku usaha wisata di NTB bersama para pengusaha, BUMN dan BUMD, dengan Pemerintah Provinsi NTB (Dispar NTB dan Biro Kesra Setda NTB), dalam mendukung kepariwisataan NTB, yang sejak beberapa tahun terakhir ini mengusung tagline wisata halal.

“Kegiatan Pesona Khazanah Ramadan (PKR) 2018 yang sudah dua kali terselenggara di kompleks Islamic Center NTB ini selain untuk memeriahkan dan menyambut tibanya bulan suci Ramadan, sekaligus diharapkan menjadi daya tarik bagi  wisatawan untuk berkunjung ke NTB,” kata Faozal.

Senada, Ketua PHRI NTB, yang juga Wakil Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) NTB, Lalu Abdul Hadi Faisal, menyampaikan bahwa berangkat dari pengalaman tahun sebelumnya, kegiatan PKR ternyata dapat mendongkrak angka kunjungan wisatawan ke NTB.

“Hal ini terbukti dengan meningkatnya okupansi kamar-kamar di perhotelan. Padahal lazimnya kalau bulan puasa itu perhotelan akan low seassion (sepi tamu). Tapi sejak ada kegiatan PKR, tingkat hunian kamar hotel bisa stabil di angka 50 hingga 60 persen,” jelasnya.

Terkait dukungan anggota PHRI untuk penyediaan takjil dan paket makanan berbuka puasa? Kembali Abdul Hadi menyatakan, bahwa sebagai pelaku usaha wisata, tentu pihaknya akan mendukung apapun program kepariwisataan yang sedang dijalankan oleh Pemprov NTB, dalam hal ini Dispar NTB.

“Apalagi kegiatan PKR ini juga sangat dirasakan manfaatnya oleh para pelaku perhotelan. Tentu kami dengan senang hati akan membantu menyediakan takjil dan paket berbuka puasa di IC NTB. Ibaratnya selain berusaha, sekaligus juga sebagai ibadah di bulan yang penuh barokah ini (Ramadan, Red),” papar Hadi. (dan)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/