25.2 C
Jakarta
22 November 2024, 7:08 AM WIB

Sukses IGCSE Examination, Dua Siswa Diarak

RadarBali.com – Kurikulum Cambridge yang sudah diterapkan di sekitar 192 sekolah di Indonesia, mulai dari dasar sampai menengah, dipilih sebagai kurikulum yang diterapkan di SD dan SMP Cendekia Harapan. 

Salah satu keunggulan dari kurikulum ini, yakni melatih siswa berpikir kritis, analisis, termasuk kemampuan presentasi hingga menyelesaikan masalah.

Di luar Indonesia, sistem pendidikan ini dipakai oleh lebih dari 10 ribu sekolah di 160 negara.

Untuk mencapai hasil terbaik dalam ujian berskala internasional ini bukanlah hal yang mudah. Dua orang siswa CH, dari 3 persen peserta ujian IGCSE Examination di seluruh dunia mampu mencapai nilai terbaik A*.

Mereka yakni Sheena Abigail untuk mata pelajaran Global Perspective dan Rei Ito pada pelajaran Foreign Language Japanese.

Pihak sekolah mengapresiasinya dengan menggelar Kirab Cambridge. Yakni kedua siswa diarak berkeliling kompleks perumahan sekitar sekolah.

Menariknya, kursi yang digunakan untuk duduk merupakan kursi pertama mereka sejak menginjakkan kaki di CH School.

Sebelum melakukan pengarakan, seluruh siswa peserta IGCSE Examination periode Oktober-November 2017 menjalani prosesi Mundut, yakni pembasuhan kaki.

Prosesi ini diawali dengan pembasuhan kaki siswa oleh guru, yang merupakan simbol penghargaan atas kerja keras siswa yang telah berjuang dalam IGCSE Examination.

Setelah itu, prosesi dilanjutkan dengan pembasuhan kaki guru oleh siswa. Selanjutnya, untuk merayakan suka cita, seluruh guru SMP dan SMA Cendekia Harapan menampilkan tarian-tarian yang dipersembahkan kepada seluruh siswa.

Kemudian acara ditutup dengan memakan makanan tradisional bersama, dengan menu jagung, ubi, kentang, kacang, dan dan pisang rebus.

RadarBali.com – Kurikulum Cambridge yang sudah diterapkan di sekitar 192 sekolah di Indonesia, mulai dari dasar sampai menengah, dipilih sebagai kurikulum yang diterapkan di SD dan SMP Cendekia Harapan. 

Salah satu keunggulan dari kurikulum ini, yakni melatih siswa berpikir kritis, analisis, termasuk kemampuan presentasi hingga menyelesaikan masalah.

Di luar Indonesia, sistem pendidikan ini dipakai oleh lebih dari 10 ribu sekolah di 160 negara.

Untuk mencapai hasil terbaik dalam ujian berskala internasional ini bukanlah hal yang mudah. Dua orang siswa CH, dari 3 persen peserta ujian IGCSE Examination di seluruh dunia mampu mencapai nilai terbaik A*.

Mereka yakni Sheena Abigail untuk mata pelajaran Global Perspective dan Rei Ito pada pelajaran Foreign Language Japanese.

Pihak sekolah mengapresiasinya dengan menggelar Kirab Cambridge. Yakni kedua siswa diarak berkeliling kompleks perumahan sekitar sekolah.

Menariknya, kursi yang digunakan untuk duduk merupakan kursi pertama mereka sejak menginjakkan kaki di CH School.

Sebelum melakukan pengarakan, seluruh siswa peserta IGCSE Examination periode Oktober-November 2017 menjalani prosesi Mundut, yakni pembasuhan kaki.

Prosesi ini diawali dengan pembasuhan kaki siswa oleh guru, yang merupakan simbol penghargaan atas kerja keras siswa yang telah berjuang dalam IGCSE Examination.

Setelah itu, prosesi dilanjutkan dengan pembasuhan kaki guru oleh siswa. Selanjutnya, untuk merayakan suka cita, seluruh guru SMP dan SMA Cendekia Harapan menampilkan tarian-tarian yang dipersembahkan kepada seluruh siswa.

Kemudian acara ditutup dengan memakan makanan tradisional bersama, dengan menu jagung, ubi, kentang, kacang, dan dan pisang rebus.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/