32.7 C
Jakarta
22 November 2024, 14:59 PM WIB

Hut Dinkes Bali ke – 65, Jenguk Ahli Serangga Satu-satunya di Bali

MANGUPURA – Serangkaian hari ulang tahun (HUT) Dinas Kesehatan (Dinkes) Bali ke- 67, Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Provinsi Bali dr. Ketut Suarjaya mengunjungi I Wayan Nurja, ahli nyamuk satu-satunya yang dimiliki Bali. 

Yakni, ke Banjar Pengembungan Sari, Bongkasa, Abiansemal, Badung, kemarin (24/1). Rombongan disambut Ni Ketut Suti Arnati (istri Nurja) dan dua dari tiga buah hati Nurja; I Gede Sujana Indra Prabawa dan Ni Nyoman Sri Yati Nopita Dewi.

’’Bapak Nurja adalah salah satu orang yang berjasa bagi Bali. Beliau adalah seorang ahli entomologi (ilmu yang mempelajari serangga, Red).

Ahli nyamuk. Satu-satunya dimiliki Bali. Berkat Beliau tahun 2014 seluruh kabupaten/ kota di Bali dinyatakan 100 persen eliminasi malaria,’’ ucap Suarjaya. 

Sambil duduk di kursi roda akibat stroke sejak 2014 silam, Nurja tetap fasih mengingat data, khususnya soal nyamuk.

’’Tinggal sering- sering ke lapangan. Kalau nyamuk jarang dilihat, akan lupa,’’ ucap Nurja kepada mantan rekan- rekan kerjanya. 

Nurja tampak ikut tertawa, saat beberapa rekannya nyeletuk dari suara saja, dia bisa membedakan nyamuk jantan dan betina.

Diskusi seputar 48 spesies nyamuk di Bali dan 139 kasus demam berdarah dengue (DBD) hingga minggu ketiga di Januari 2019 ini, juga dia simak dengan cermat sembari memberi sejumlah masukan.

Suarjaya menambahkan, untuk 2019, kabupaten/ kota di Bali akan kembali di- assessment. Bila memenuhi nilai standar, Bali akan menjadi provinsi pertama di Indonesia yang 100 persen eliminasi malaria.

’’Pada setiap peringatan ulang tahun, Dinkes Bali memiliki budaya mengingat orang-orang yang berjasa di bidang kesehatan,’’ tandasnya memaparkan kunjungan tersebut. 

Kepada Jawa Pos Radar Bali, istri Nurja, Ni Ketut Suti Arnati, mengucapkan banyak terima kasih atas sumbangan dan rasa persaudaraan yang ditunjukkan Dinkes Bali.

’’Suksma banget tiang. Tidak bisa saya balas budi. Kalau ada teman Bapak (Nurja, Red) lewat, mereka singgah. Meski kejadian lama, tetap dikunjungi teman-temannya,’’ ucap Suti Arnati. 

Sejak pensiun pada 2016 pasca terserang stroke 2014 silam, kata sang istri, rutinitas Nurja berjemur di pagi hari dan menonton televisi. (rba/djo)

MANGUPURA – Serangkaian hari ulang tahun (HUT) Dinas Kesehatan (Dinkes) Bali ke- 67, Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Provinsi Bali dr. Ketut Suarjaya mengunjungi I Wayan Nurja, ahli nyamuk satu-satunya yang dimiliki Bali. 

Yakni, ke Banjar Pengembungan Sari, Bongkasa, Abiansemal, Badung, kemarin (24/1). Rombongan disambut Ni Ketut Suti Arnati (istri Nurja) dan dua dari tiga buah hati Nurja; I Gede Sujana Indra Prabawa dan Ni Nyoman Sri Yati Nopita Dewi.

’’Bapak Nurja adalah salah satu orang yang berjasa bagi Bali. Beliau adalah seorang ahli entomologi (ilmu yang mempelajari serangga, Red).

Ahli nyamuk. Satu-satunya dimiliki Bali. Berkat Beliau tahun 2014 seluruh kabupaten/ kota di Bali dinyatakan 100 persen eliminasi malaria,’’ ucap Suarjaya. 

Sambil duduk di kursi roda akibat stroke sejak 2014 silam, Nurja tetap fasih mengingat data, khususnya soal nyamuk.

’’Tinggal sering- sering ke lapangan. Kalau nyamuk jarang dilihat, akan lupa,’’ ucap Nurja kepada mantan rekan- rekan kerjanya. 

Nurja tampak ikut tertawa, saat beberapa rekannya nyeletuk dari suara saja, dia bisa membedakan nyamuk jantan dan betina.

Diskusi seputar 48 spesies nyamuk di Bali dan 139 kasus demam berdarah dengue (DBD) hingga minggu ketiga di Januari 2019 ini, juga dia simak dengan cermat sembari memberi sejumlah masukan.

Suarjaya menambahkan, untuk 2019, kabupaten/ kota di Bali akan kembali di- assessment. Bila memenuhi nilai standar, Bali akan menjadi provinsi pertama di Indonesia yang 100 persen eliminasi malaria.

’’Pada setiap peringatan ulang tahun, Dinkes Bali memiliki budaya mengingat orang-orang yang berjasa di bidang kesehatan,’’ tandasnya memaparkan kunjungan tersebut. 

Kepada Jawa Pos Radar Bali, istri Nurja, Ni Ketut Suti Arnati, mengucapkan banyak terima kasih atas sumbangan dan rasa persaudaraan yang ditunjukkan Dinkes Bali.

’’Suksma banget tiang. Tidak bisa saya balas budi. Kalau ada teman Bapak (Nurja, Red) lewat, mereka singgah. Meski kejadian lama, tetap dikunjungi teman-temannya,’’ ucap Suti Arnati. 

Sejak pensiun pada 2016 pasca terserang stroke 2014 silam, kata sang istri, rutinitas Nurja berjemur di pagi hari dan menonton televisi. (rba/djo)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/