DENPASAR– Selain sebagai Direktur Rumah Sakit Puri Raharja, Denpasar, Dokter Gede Bagus Darmayasa juga dikenal sebagai seorang pelukis. Kali ini, bersama enam orang seniman lainnya, dr. Bagus saat ini sedang pameran di Imperial Klub Golf Lippo Karawaci, Jakarta.
Pameran bertajuk VartCINE 1 itu berlangsung mulai tanggal 23 Oktober hingga tanggal 6 November 2022 mendatang. Dijelaskannya bahwa kegiatan ini bagian dari aktivitas seni yang meningkatkan kesehatan mental.
Dijelaskan, sebelumnya penyebaran Covid-19 telah mengubah kehidupan manusia dari berbagai macam aspek. Situasi saat ini membuat manusia harus lebih banyak menghabiskan waktu di rumah saja.
Hal tersebut berarti banyak aktivitas di luar rumah yang dibatasi, seperti tidak bisa bekerja atau sekolah seperti biasa, berkumpul bersama teman-teman, dan pergi berekreasi.Kemudian, kondisi ini diperparah lagi dengan tidak adanya kejelasan kapan situasi ini akan berakhir, sehingga berpengaruh bagi kesehatan mental seseorang.
Untuk menjaga kesehatan mental, banyak orang mencoba cara-cara kreatif agar mereka mengisi waktu. Aktivitas seni bukanlah hanya kegiatan untuk mengisi waktu luang, melainkan juga memiliki dampak secara psikologis bagi yang melakukannya.
“Kegiatan seni yang dilakukan, oleh kebanyakan orang, biasanya ditujukan sebagai wadah ekspresi diri. Namun, ketertarikan kita dalam melakukan kegiatan tersebut digerakkan oleh dorongan-dorongan bawah sadar kita yang membuat dorongan tersebut tersalurkan dengan tepat dan membuat diri lebih nyaman lagi,” jelasnya, tentang aktivitas berkarya seni.
“Berdasarkan riset-riset ilmiah, seni merupakan salah satu solusi untuk meningkatkan kesehatan mental seseorang. Oleh karena itu, seni sering juga digunakan sebagai media untuk melakukan terapi psikologis yang lebih sering dikenal sebagai art therapy,” katanya Senin (24/10/2022).
Dijelaskan, bahwa art therapy merupakan kombinasi antara teknik-teknik terapi psikologis dan proses kreatif untuk meningkatkan kesehatan mental dan kesejahteraan seseorang. Tujuan dari art therapy adalah untuk memanfaatkan proses kreatif untuk membantu seseorang mengeksplorasi diri, sehingga nantinya akan membantu orang tersebut dalam menghadapi permasalahan.
“Jadi, kita tidak perlu memiliki bakat atau kemampuan seni untuk terlibat dalam terapi ini, serta ini bisa dilakukan oleh segala usia. Teknik-teknik yang biasa digunakan biasanya seperti menggambar, melukis, mewarnai, memahat, membuat kolase, atau menari. Selagi mengerjakan suatu karya seni, kita menganalisis apa yang telah dikerjakan dan bagaimana perasaan kita terhadap pekerjaan tersebut. Melalui seni, kita dapat melihat konflik dalam diri yang dialami sehingga mempengaruhi pikiran, emosi dan perilaku,” tandasnya.
Dalam pameran itu, beberapa seniman asal Bali juga terlibat. Seperti Nyoman Sujana, Made “Dolar” Astawa, Wayan Suastama, Ketut Suasana, Ni Wayan Sutariani. Selain itu ada juga seniman Raissa Alyaa Rizqi. “Masing-masing seniman pamerkan 10 lukisan. Total semua ada 70 lukisan,” tandasnya. (marsellus nabunome pampur)