32.2 C
Jakarta
11 Desember 2024, 17:04 PM WIB

PAD Bali Rp 3 Triliun Lebih, Pajak Kendaraan Penyumbang Tertinggi

DENPASAR –Pendapatan Asli Daerah (PAD) Provinsi Bali di Tahun 2017 mencapai Rp 3,39 triliun. Pendapatan lebih besar dihasilkan dari pajak kendaraan bermotor.

Di Tahun 2018 sendiri, untuk target pendapatan induk mencapai Rp 3,3 triliun. sementara untuk target anggaran secara keseluruhan di Tahun 2018 baru akan dibahas bulan Juni mendatang.

Hal itu disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Pendapatan Provinsi Bali I Made Santha. Santha mengungkapkan, sektor PAD disumbang dari beberapa sektor.

Mulai dari pajak daerah dan kendaraan. Capaian pendapatan di Bali penghasilan pajak dari kendaraan bermotor menyumbang hingga 70 persen.

Tahun 2017 sendiri, target pajak kendaraan mencapai Rp 1,185 triliun dengan realisasi mencapai Rp 1,287 triliun.

“Kalau untuk pajak kendaraan bermotor melampaui target,” tutur Santha. Hanya saja untuk capaian bea balik nama di tahun 2017 lalu tidak memenuhi target.

Dari target yang dipasang mencapai Rp 1,162 triliun hanya terealisasi Rp 981 miliar saja. Hal ini lantaran menurunnya daya beli masyarakat terhadap kendaraan baru.

Data yang didapat dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo)untuk nasional, jumlah penurunannya mencapai 30 persen.

Sementara untuk Bali sendiri penurunan penjualan kendaraan baru sebanyak 20 persen. “Meski penurunannya lebih rendah dari nasional, tapi cukup drastis,” terangnya.

Saat ini, volume kendaraan di Bali mencapai 3,5 juta unit. Dan jumlah ini menurun ketimbang dua tiga tahun lalu yang mencapai 5 juta unit.

Dari 3,5 juta kendaraan yang ada, 60 persen memiliki usia di atas lima tahun sehingga dari aspek transportasi serta sisi fisik kendaraan cukup nyaman.

Penurunan jumlah kendaraan di Bali karena beberapa faktor. Seperti kendaraan yang pindah domisili, rusak berat, dan hilang.

“Meski menurun, kenapa bisa macet. Ini karena sekitar 2 juta kendaraan ada di Bali Selatan,” jelas Santha.

Penurunan jumlah kendaraan di Bali juga dipengaruhi rendahnya mutasi kendaraan yang masuk ke Bali tiap tahunnya.

Pada tahun 2016 sendiri, Dispenda mencatat ada 135 unit motor yang masuk ke Bali, kemudian di tahun 2017 turun menjadi 32 unit.

DENPASAR –Pendapatan Asli Daerah (PAD) Provinsi Bali di Tahun 2017 mencapai Rp 3,39 triliun. Pendapatan lebih besar dihasilkan dari pajak kendaraan bermotor.

Di Tahun 2018 sendiri, untuk target pendapatan induk mencapai Rp 3,3 triliun. sementara untuk target anggaran secara keseluruhan di Tahun 2018 baru akan dibahas bulan Juni mendatang.

Hal itu disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Pendapatan Provinsi Bali I Made Santha. Santha mengungkapkan, sektor PAD disumbang dari beberapa sektor.

Mulai dari pajak daerah dan kendaraan. Capaian pendapatan di Bali penghasilan pajak dari kendaraan bermotor menyumbang hingga 70 persen.

Tahun 2017 sendiri, target pajak kendaraan mencapai Rp 1,185 triliun dengan realisasi mencapai Rp 1,287 triliun.

“Kalau untuk pajak kendaraan bermotor melampaui target,” tutur Santha. Hanya saja untuk capaian bea balik nama di tahun 2017 lalu tidak memenuhi target.

Dari target yang dipasang mencapai Rp 1,162 triliun hanya terealisasi Rp 981 miliar saja. Hal ini lantaran menurunnya daya beli masyarakat terhadap kendaraan baru.

Data yang didapat dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo)untuk nasional, jumlah penurunannya mencapai 30 persen.

Sementara untuk Bali sendiri penurunan penjualan kendaraan baru sebanyak 20 persen. “Meski penurunannya lebih rendah dari nasional, tapi cukup drastis,” terangnya.

Saat ini, volume kendaraan di Bali mencapai 3,5 juta unit. Dan jumlah ini menurun ketimbang dua tiga tahun lalu yang mencapai 5 juta unit.

Dari 3,5 juta kendaraan yang ada, 60 persen memiliki usia di atas lima tahun sehingga dari aspek transportasi serta sisi fisik kendaraan cukup nyaman.

Penurunan jumlah kendaraan di Bali karena beberapa faktor. Seperti kendaraan yang pindah domisili, rusak berat, dan hilang.

“Meski menurun, kenapa bisa macet. Ini karena sekitar 2 juta kendaraan ada di Bali Selatan,” jelas Santha.

Penurunan jumlah kendaraan di Bali juga dipengaruhi rendahnya mutasi kendaraan yang masuk ke Bali tiap tahunnya.

Pada tahun 2016 sendiri, Dispenda mencatat ada 135 unit motor yang masuk ke Bali, kemudian di tahun 2017 turun menjadi 32 unit.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/