TABANAN – Mendung duka perlahan menyelimuti keluarga korban kecelakaan maut di Jalan Raya Bypass Denpasar – Gilimanuk, tepatnya Banjar Jelijih Tegeh, Desa Megati, Kecamatan Selemadeg Timur, Jumat lalu (23/2).
Setelah bayi kembar, Hasan dan Husein yang baru berumur lima bulan lebih dulu meninggal beberapa jam setelah kecelakaan.
Kini giliran sang ayah, Purwanto yang menyusul kedua anaknya tercinta. Purwanto, 46, sejak kecelakaan koma menghembuskan napas terakhirnya di RSUD Tabanan, Rabu malam (28/2).
Kamis pagi (1/3) pukul 07.15. jenazah Purwanto dipulangkan Dusun Blok Agung, Karangdoro, Tegalsari, Banyuwangi, menggunakan ambulans Ikawangi (Ikatan Keluarga Banyuwangi).
Meninggalnya Purwanto tentu menjadi pukulan keras bagi istrinya, Rohana, 37. Rohana yang juga baru sembuh dari luka-luka mendapat kabar anak kembarnya meninggal sangat berharap suaminya sembuh.
“Mungkin saya hanya diberi amanah mengajak anak kembar saya Hasan dan Husein, selama lima bulan. Saya berharap suami saya (Purwanto) sembuh,” ujar Rohana.
Namun, harapan itu pupus. Luka parah yang di bagian perut Purwanto terlalu parah. Beban yang diderita Rohana semakin berlipat karena salah satu anaknya, Adam yang kini dirawat di RS Sanglah juga masih kritis.
Adam yang menderita luka penggumpalan darah di kepala masih koma. Kabarnya, tengkorak Adam harus dikeluarkan dan ditanam di perut. Namun, kabar terakhir kepala Adam semakin membengkak.
Sementara, anak perempuannya yang kini dirawat di RSUD Tabanan juga masih belum pulih. Biaya yang harus dibayar Rohana untuk keduanya cukup besar.
Biaya yang dihabiskan Adam sudah Rp 65 juta. Itu belum termasuk biaya mendiang suaminya dan kedua anaknya. Rohana pun sangat membutuhkan uluran tangan untuk menanggung segala biaya.