26.7 C
Jakarta
27 April 2024, 8:34 AM WIB

Mengharukan, WN Jepang Tewas Membusuk Ditunggui Dua Anjing Penjaga

GIANYAR – Warga Jepang Tsuyosi Maeyama, 50, yang tinggal di Perumahan Jadi Pesona Residence No. 11, Banjar Gumicik, Desa Ketewel, Kecamatan Sukawati, ditemukan membusuk Selasa (1/5) kemarin.

Polisi menyebut kematian korban akibat sakit. Jasad korban langsung dibawa ke RS Sanglah Denpasar untuk kepentingan pemeriksaan luar.

Perbekel Ketewel Wayan Gde Wijaya, yang hadir di lokasi kejadian menyatakan, korban awalnya ditemukan oleh pembantunya bernama Ni Kadek Indrawati.

“Pembantunya ini kalau ditelpon baru datang bersih-bersih. Beberapa hari terakhir tumben tidak menelpon,” ujar Gde Wijaya.

Akhirnya, Kadek Indra berinisiatif menghubungi Yosi. Namun tidak pernah mendapat jawaban. “Akhirnya pembantunya datang menengok, ternyata sudah meninggal,” katanya.

Akhirnya, pembantunya menghubungi para tetangga kemudian menghubungi kepala lingkungan. Dari kepala lingkungan selanjutnya mengubungi perbekel dan aparat berwajib.

“Saat ditemukan bau mayat korban menyengat sekali.  Saya lihat wajahnya sudah berubah,” jelasnya. Jasad Yosi ini ditemukan di kursi panjang di teras rumah bagian barat.

Teras rumahnya itu menghadap ladang atau persawahan. Yang membuat haru, saat Yosi meninggal ada dua anjing peliharaannya terus menunggui jasad korban.

Anjing itu seperti tidak rela sang tuan menghadapi sakaratul maut sendiri. Yang bikin haru, dua anjing itu terdiam selama menunggui jasad tuannya. Serasa merasakan kesedihan.

Sementara itu, Kapolsek Sukawati, Kompol Pande Sugiharta, menyatakan kepolisian bersama petugas medis sudah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Bahkan, jasad korban juga sudah dicek. “Tidak ditemukan tanda kekerasan, termasuk gigitan anjing tidak ada. Korban sakit,” jelasnya.

Diperkirakan korban meninggal tiga hari yang lalu. Untuk sementara, jasad korban dititipkan di ruang jenazah RS Sanglah Denpasar. 

GIANYAR – Warga Jepang Tsuyosi Maeyama, 50, yang tinggal di Perumahan Jadi Pesona Residence No. 11, Banjar Gumicik, Desa Ketewel, Kecamatan Sukawati, ditemukan membusuk Selasa (1/5) kemarin.

Polisi menyebut kematian korban akibat sakit. Jasad korban langsung dibawa ke RS Sanglah Denpasar untuk kepentingan pemeriksaan luar.

Perbekel Ketewel Wayan Gde Wijaya, yang hadir di lokasi kejadian menyatakan, korban awalnya ditemukan oleh pembantunya bernama Ni Kadek Indrawati.

“Pembantunya ini kalau ditelpon baru datang bersih-bersih. Beberapa hari terakhir tumben tidak menelpon,” ujar Gde Wijaya.

Akhirnya, Kadek Indra berinisiatif menghubungi Yosi. Namun tidak pernah mendapat jawaban. “Akhirnya pembantunya datang menengok, ternyata sudah meninggal,” katanya.

Akhirnya, pembantunya menghubungi para tetangga kemudian menghubungi kepala lingkungan. Dari kepala lingkungan selanjutnya mengubungi perbekel dan aparat berwajib.

“Saat ditemukan bau mayat korban menyengat sekali.  Saya lihat wajahnya sudah berubah,” jelasnya. Jasad Yosi ini ditemukan di kursi panjang di teras rumah bagian barat.

Teras rumahnya itu menghadap ladang atau persawahan. Yang membuat haru, saat Yosi meninggal ada dua anjing peliharaannya terus menunggui jasad korban.

Anjing itu seperti tidak rela sang tuan menghadapi sakaratul maut sendiri. Yang bikin haru, dua anjing itu terdiam selama menunggui jasad tuannya. Serasa merasakan kesedihan.

Sementara itu, Kapolsek Sukawati, Kompol Pande Sugiharta, menyatakan kepolisian bersama petugas medis sudah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Bahkan, jasad korban juga sudah dicek. “Tidak ditemukan tanda kekerasan, termasuk gigitan anjing tidak ada. Korban sakit,” jelasnya.

Diperkirakan korban meninggal tiga hari yang lalu. Untuk sementara, jasad korban dititipkan di ruang jenazah RS Sanglah Denpasar. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/