DENPASAR – Warga Benoa, Kuta Selatan, Badung, digegerkan dengan penemuan jasad turis Australia, Stainer Lion Petter, 58, yang ditemukan tewas
mengenaskan di rumah kontrakannya di Perum Kampial Resident III, Nomor 6, dengan cara gantung diri, Senin (2/7) pukul 08.30.
Yang menggerikan, di tubuh bule berpaspor 6067527 ditemukan sejumlah luka sayatan. Belum diketahui penyebab pasti kematian pria ini.
Namun, dugaan awal korban melakukan aksi bunuh diri lantaran tidak memiliki uang untuk bayar uang kontrakan.
Kanitreskrim Polsek Kuta Selatan Iptu Muhamad Nurul Yaqin mengungkapkan, pertama kali jasad korban ditemukan pemilik kontrakan Wayan Wela, 55.
Saat itu, pemilik kontrakan bersama ketua perumahan I Wayan Guntur, 46, berencana menagih sekaligus mengecek kondisi rumah yang dikontrak seharga Rp 15 juta per tahun oleh korban.
Sebab, masa kontrakan sudah habis dan ada tunggakan pembayaran. Namun sampai saat ini bule tersebut masih berada di dalam rumah.
“Satu hari sebelum ditemukan tewas, pemilik rumah sempat mengecek namun tidak digubris korban,” tutur Iptu Andi Yaqin.
Setibanya di halaman rumah, sang pemilik dan juga kepala perumahan berusaha memanggil wisatawan yang konon tinggal bersama istrinya asal Bandung, Jawa Barat bernama Tati.
Berkali-kali dipanggil, pria kelahiran Darwin, Australia 22 Februari 1960 tersebut tidak merespons. Sehingga, kedua saksi memeriksa kondisi rumah dari pintu belakang.
“Pintu belakang terbuka, setelah diperhatikan dari luar, ternyata bule tersebut terlihat gantung diri di pintu kamar mandi,” tuturnya.
Kedua saksi yang melihat hal itu langsung terkejut dan menghubungi pecalang lalu dilaporkan pada kepolisian.
Setelah mendapat laporan dari warga, petugas dari Reskrim Polsek Kuta Selatan mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan olah TKP.
Pihak Inafis Polresta Denpasar dilibatkan mencari bukti atau jejak lain yang ada dalam rumah serta pada mayat korban.
Korban tergantung pada pintu kamar mandi dengan tali plastic merah ketinggian kurang lebih 2 meter. Bule ini menggunakan baju kaos hijau celana pendek motif kotak-kotak.
Di lantai tepat di bawah korban, ditemukan cucuran darah serta ditemukan sebilah pisau yang diduga digunakan untuk menyayat pergelangan tangan.
Sementara itu, dari gantungan ke leher jaraknya sekitar 70 cm. Sedangkan dari gantungan sampai lantai 3.03 cm. Saat ditemukan, kondisi kaki memang masih menyentuh lantai.
“Dari olah TKP tidak ditemukan tanda-tanda mencurigakan baik jejak diduga korban dibunuh, atau kekerasan yang mengakibatkan korban tewas.
Sebab ditemukan luka pada pergelangan tangan kiri sebanyak 6 sayatan dan pergelangan tangan kanan 3 sayatan,” bebernya.
Usai melakukan identifikasi, korban langsung dievakuasi ke RUSP Sanglah untuk divisum.