25.7 C
Jakarta
19 April 2024, 8:17 AM WIB

Siswa SMA Dipukul Orang Tak Dikenal di Simpang DPRD Gianyar, Bali

GIANYAR- Seorang siswa SMA di Gianyar berinisial Kadek A, 17, menjadi korban pemukulan orang tak dikenal di tengah jalan. Kejadiannya berlangsung di simpang DPRD Gianyar, Jalan Ngurah Rai pada Selasa (4/1/2022).

Menurut orang tua korban, Komang Astana, putranya saat itu hendak berangkat ke sekolah. Saat kejadian pelaku sedang membonceng seorang wanita. Diduga terjadi salah paham di jalan hingga terjadi pemukulan.

Dalam rekaman CCTV, tampak kedua pemotor sempat berhenti di tengah jalan. Hingga akhirnya maju ke depan zebra cross.

Pelaku pria ringan tangan itu diduga emosi dan melakukan penganiayaan terhadap Kadek saat berhenti di lampu merah. Belum puas memukul Kadek, pelaku terus membuntuti motor korban.

“Pria itu mencak-mencak. Kata anak saya dia marah tidak jelas. Anak saya sudah minta maaf tapi malah dipukul,” keluh orang tua siswa itu.

Kemudian, saat lampu hijau pelajar itu terus melaju ke arah timur menuju sekolahnya. Namun, pelaku tidak terima. Pelaku terus membuntuti dari belakang. Beruntung pukulan yang mengarah ke kepalanya tidak sampai membuat korban luka dan terjatuh. “Karena anak saya pakai helm. Tidak luka,” ujarnya.

Astana yang juga pengacara asal Desa Peliatan, Kecamatan Ubud itu menyesali sikap pemotor yang melakukan kekerasan terhadap anaknya di jalan. “Tidak sampai tabrakan, tidak ada kecelakaan, malah main pukul. Ini menyalahi aturan menurut saya,” ungkapnya.

Pihaknya juga langsung menuju Kantor Dinas Perhubungan Gianyar untuk meminta rekaman CCTV. Dia juga mengaku sudah mengantongi rekamannya. “Saya hanya ingin melihat gambaran kronologisnya. Kalau anak saya salah, kami tentu akan meminta maaf kepada bapak ini. Tapi sangat saya sayangkan pria ini sampai melakukan pemukulan. Ini tindak pidana namanya,” tegasnya.

Mengenai langkah yang akan diambil, Astana menyebutkan masih mempertimbangkannya. Sejauh ini pihaknya berharap pria ringan tangan ini memberikan klarifikasinya sembari menyelesaikan secara kekeluargaan. Mengenai identitas pria ini diyakini tidak sulit mengidentifikasi.

“Pria ini mengendarai motor Honda Scoopy warna putih dengan plat DK 2366 ACE. Namun jika tidak ada itikad baiknya, tidak menutup kemungkinan kita akan adukan ke aparat hukum. Toh, saksi dan rekaman sudah kami kantongi,” ujarnya.

Di bagian lain, Komisioner Komisi Penyelenggara Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Bali, Kadek Ariasa menyayangkan kejadian yang menimpa pelajar di jalan raya. “Sangat disayangkan kekerasan terhadap anak terjadi di ruang publik dan menjadi perseden buruk bagi anak-anak lainnya,” ujar Komisioner asal Desa Mas, Kecamatan Ubud itu.

Ariasa mengaku perlu lebih banyak lagi edukasi dan sosialisasi penguatan karakter untuk menjaga norma dan etika berada di ruang publik. “Termasuk berlalu lintas dan peningkatan kewaspadaan terhadap situasi dan kondisi lingkungan saat berkendaraan maupun kegiatan lainnya,” pungkasnya. 

 

GIANYAR- Seorang siswa SMA di Gianyar berinisial Kadek A, 17, menjadi korban pemukulan orang tak dikenal di tengah jalan. Kejadiannya berlangsung di simpang DPRD Gianyar, Jalan Ngurah Rai pada Selasa (4/1/2022).

Menurut orang tua korban, Komang Astana, putranya saat itu hendak berangkat ke sekolah. Saat kejadian pelaku sedang membonceng seorang wanita. Diduga terjadi salah paham di jalan hingga terjadi pemukulan.

Dalam rekaman CCTV, tampak kedua pemotor sempat berhenti di tengah jalan. Hingga akhirnya maju ke depan zebra cross.

Pelaku pria ringan tangan itu diduga emosi dan melakukan penganiayaan terhadap Kadek saat berhenti di lampu merah. Belum puas memukul Kadek, pelaku terus membuntuti motor korban.

“Pria itu mencak-mencak. Kata anak saya dia marah tidak jelas. Anak saya sudah minta maaf tapi malah dipukul,” keluh orang tua siswa itu.

Kemudian, saat lampu hijau pelajar itu terus melaju ke arah timur menuju sekolahnya. Namun, pelaku tidak terima. Pelaku terus membuntuti dari belakang. Beruntung pukulan yang mengarah ke kepalanya tidak sampai membuat korban luka dan terjatuh. “Karena anak saya pakai helm. Tidak luka,” ujarnya.

Astana yang juga pengacara asal Desa Peliatan, Kecamatan Ubud itu menyesali sikap pemotor yang melakukan kekerasan terhadap anaknya di jalan. “Tidak sampai tabrakan, tidak ada kecelakaan, malah main pukul. Ini menyalahi aturan menurut saya,” ungkapnya.

Pihaknya juga langsung menuju Kantor Dinas Perhubungan Gianyar untuk meminta rekaman CCTV. Dia juga mengaku sudah mengantongi rekamannya. “Saya hanya ingin melihat gambaran kronologisnya. Kalau anak saya salah, kami tentu akan meminta maaf kepada bapak ini. Tapi sangat saya sayangkan pria ini sampai melakukan pemukulan. Ini tindak pidana namanya,” tegasnya.

Mengenai langkah yang akan diambil, Astana menyebutkan masih mempertimbangkannya. Sejauh ini pihaknya berharap pria ringan tangan ini memberikan klarifikasinya sembari menyelesaikan secara kekeluargaan. Mengenai identitas pria ini diyakini tidak sulit mengidentifikasi.

“Pria ini mengendarai motor Honda Scoopy warna putih dengan plat DK 2366 ACE. Namun jika tidak ada itikad baiknya, tidak menutup kemungkinan kita akan adukan ke aparat hukum. Toh, saksi dan rekaman sudah kami kantongi,” ujarnya.

Di bagian lain, Komisioner Komisi Penyelenggara Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Bali, Kadek Ariasa menyayangkan kejadian yang menimpa pelajar di jalan raya. “Sangat disayangkan kekerasan terhadap anak terjadi di ruang publik dan menjadi perseden buruk bagi anak-anak lainnya,” ujar Komisioner asal Desa Mas, Kecamatan Ubud itu.

Ariasa mengaku perlu lebih banyak lagi edukasi dan sosialisasi penguatan karakter untuk menjaga norma dan etika berada di ruang publik. “Termasuk berlalu lintas dan peningkatan kewaspadaan terhadap situasi dan kondisi lingkungan saat berkendaraan maupun kegiatan lainnya,” pungkasnya. 

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/