27.6 C
Jakarta
10 Desember 2024, 12:47 PM WIB

Asyik Ngobrol Bareng Suami, Tembok Penyengker Ambrol, Istri Tewas

AMLAPURA – Akibat cuaca buruk, hujan lebat, berujung musibah yang memakan korban. Kemarin (3/2) tembok penyengker ambrol dan menimpa dua orang warga pasangan suami istri (pasutri)  pukul 12.30.

Akibat kejadian tersebut seorang warga meninggal karena tertimpa reruntuhan tembok penyengker.

Nahas menimpa Ni Nyoman Puda Arini, 35, warga asal Dusun Banjar Dinas Gulinten, Desa Bunutan, Abang.

Arini langsung meninggal di lokasi kejadian. Korban lainnya adalah suami korban I Ketut Mendra, 38,  dalam kondisi luka – luka dan masih dirawat di RS Karangasem.

Musibah ini terjadi di Banjar Lebah, Desa Purwakerthi, Abang, tepatnya di homestay bambu  milik Ni Nyoman Sudiasih.

Tembok beratap terpal, setinggi 230 centimeter ini tiba- tiba ambrol sekitar pukul 12.30. Saat itu, korban bersama lima orang buruh lain sedang istirahat siang.

Arini sedang mengobrol dengan suaminya Mindra dan juga rekan- rekan buruh lain. Tiba – tiba,  tembok tinggi yang terbuat dari batako tersebut roboh dan ambrol.

Saat itu, sempat terjadi angin kencang dan kemudian terdengar bunyi gemuruh. Reruntuhan tembok juga sempat mengenai  kepala dan badan korban Arini.

Hal yang sama juga terjadi sama Mendra sehingga mengalami luka berat. Waktu  itu,  saksi kejadian, Ketut Warta,  sempat melompat untuk menghindar.  

Rekan -rekan korban juga melihat Arini dan seluruh badannya tertimpa reruntuhan tembok ambrol. Waktu itu sempat  terlihat dan sempat meronta-ronta kesakitan karena tertimpa batako.

Warga yang melihat kejadian tersebut langsung memberi pertolongan kepada Mindra dan juga Arini. Warga juga berdatangan karena mendengar ada teriakan warga yang minta tolong dan panik.

Saat itu beberapa warga melihat Arini sudah berlumuran darah dan juga tidak bergerak lagi.

 “Saya sempat mendengar angin kencang lalu suara gemuruh,” ujar Ketut Warta, 30. Semula korban dan lima pekerja lain  sedang  beristirahat setelah bekerja di proyek home stay milik I Gede Wetan, di bawah tenda yang beratap terpal.

Saat itu hujan turun cukup deras disertai angin kencang. Tiba- tiba tembok vila jebol karena disebabkan tidak kuat menahan air yang masuk kea tap terpal.

“Robohnya tembok disebabkan karena atap terpal tidak kuat menahan air hujan,” ujar Kapolsek Abang, AKP Nyoman Sugitayasa.

Kedua korban juga sempat mendapat penanganan medis dari dr. IB Ananta dari Puskesmas Abang II. 

AMLAPURA – Akibat cuaca buruk, hujan lebat, berujung musibah yang memakan korban. Kemarin (3/2) tembok penyengker ambrol dan menimpa dua orang warga pasangan suami istri (pasutri)  pukul 12.30.

Akibat kejadian tersebut seorang warga meninggal karena tertimpa reruntuhan tembok penyengker.

Nahas menimpa Ni Nyoman Puda Arini, 35, warga asal Dusun Banjar Dinas Gulinten, Desa Bunutan, Abang.

Arini langsung meninggal di lokasi kejadian. Korban lainnya adalah suami korban I Ketut Mendra, 38,  dalam kondisi luka – luka dan masih dirawat di RS Karangasem.

Musibah ini terjadi di Banjar Lebah, Desa Purwakerthi, Abang, tepatnya di homestay bambu  milik Ni Nyoman Sudiasih.

Tembok beratap terpal, setinggi 230 centimeter ini tiba- tiba ambrol sekitar pukul 12.30. Saat itu, korban bersama lima orang buruh lain sedang istirahat siang.

Arini sedang mengobrol dengan suaminya Mindra dan juga rekan- rekan buruh lain. Tiba – tiba,  tembok tinggi yang terbuat dari batako tersebut roboh dan ambrol.

Saat itu, sempat terjadi angin kencang dan kemudian terdengar bunyi gemuruh. Reruntuhan tembok juga sempat mengenai  kepala dan badan korban Arini.

Hal yang sama juga terjadi sama Mendra sehingga mengalami luka berat. Waktu  itu,  saksi kejadian, Ketut Warta,  sempat melompat untuk menghindar.  

Rekan -rekan korban juga melihat Arini dan seluruh badannya tertimpa reruntuhan tembok ambrol. Waktu itu sempat  terlihat dan sempat meronta-ronta kesakitan karena tertimpa batako.

Warga yang melihat kejadian tersebut langsung memberi pertolongan kepada Mindra dan juga Arini. Warga juga berdatangan karena mendengar ada teriakan warga yang minta tolong dan panik.

Saat itu beberapa warga melihat Arini sudah berlumuran darah dan juga tidak bergerak lagi.

 “Saya sempat mendengar angin kencang lalu suara gemuruh,” ujar Ketut Warta, 30. Semula korban dan lima pekerja lain  sedang  beristirahat setelah bekerja di proyek home stay milik I Gede Wetan, di bawah tenda yang beratap terpal.

Saat itu hujan turun cukup deras disertai angin kencang. Tiba- tiba tembok vila jebol karena disebabkan tidak kuat menahan air yang masuk kea tap terpal.

“Robohnya tembok disebabkan karena atap terpal tidak kuat menahan air hujan,” ujar Kapolsek Abang, AKP Nyoman Sugitayasa.

Kedua korban juga sempat mendapat penanganan medis dari dr. IB Ananta dari Puskesmas Abang II. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/