26.6 C
Jakarta
19 September 2024, 1:34 AM WIB

Begini Kronologis Lima Tahanan Polsek Denbar Kabur Versi Polisi, Miris

DENPASAR – Kaburnya lima tahanan Polsek Denpasar Barat alias Denbar kemarin (4/6) dini hari mendapat perhatian serius jajaran petinggi Polda Bali.

Kapolda Bali Irjen Petrus Golose bahkan langsung memerintahkan Wakapolda Brigjen I Wayan Sunartha mengecek langsung sel tahanan Polsek Denbar.

Brigjen I Wayan Sunartha datang ditemani Kapolresta Denpasar Kombes Hadi Purnomo. Setelah mengecek kondisi sel, Brigjen Sunartha menggelar pertemuan tertutup dengan Kombes Hadi.

Kurang lebih 20 menit usai melakukan pertemuan itu, Wakapolda memerintahkan Kapolresta Denpasar memberi statemen kepada awak media.

Kombes Hadi Purnomo menjelaskan, kaburnya lima tahanan masing-masing Muhammad Rifai alias Kaka, 19; Muhammad Zubair, 35;

Muhammad Arfan, 24; Wylson Kennedy, 22, dan Muhammad Panzuri Akbar, 20, diketahui saat pergantian shift jaga tahanan.

Saat itu, petugas menghitung jumlah tahanan dan diketahui kurang lima tahanan. Petugas lalu melakukan pemeriksaan.

Ternyata dalam ruang tahanan, plafon kamar mandi telah diketahui telah jebol, bahkan atap pun bolong diduga karena ulah para tahanan. Kejadian itu diketahui sekitar pukul 03.58, Senin (4/6) dini hari.

“Di ruangan tahanan terdapat tiga sel,” ujar Kombes Hadi Purnomo. Sebagai catatan, Muhammad Panzuri Akbar dan Muhammad Arfan diketahui tersangkut kasus pencurian dengan pemberatan.

Muhammad Zubair kasus penggelapan, Muhammad Rifai pencurian biasa dan Wylson Kennedy kasus pencurian pemberatan.

“Diduga mereka menjebol plafon menggunakan paku lalu dilepas dan dipasang lagi potongan plafon tersebut menggunakan pasta gigi. Setelah itu naik ke plafon lalu menjebol genteng,” katanya.

Ganteng yang dibobol itu pada sisi timur berdekatan dengan gedung tinggi dan tertutup pohon sehingga tidak ada yang melihat dan mengetahui aksi para tahanan ini.

Lanjutnya, penyidik sementara menggali keterangan 8 orang petugas piket dan dan 10 orang tahanan termasuk istri dari Zubair bernama Sherly Criste Suyandi, 40. 

Untuk mempersempit pergerakan para tahanan yang melarikan diri, pihaknya sudah berkoordinasi dengan petugas jaga di akses keluar dari Bali baik darat dan udara.

“Mohon segera menyerahkan diri. Kami tidak segan melakukan tembak di tempat kalau tidak juga menyerah,” papar Kombes Hadi

DENPASAR – Kaburnya lima tahanan Polsek Denpasar Barat alias Denbar kemarin (4/6) dini hari mendapat perhatian serius jajaran petinggi Polda Bali.

Kapolda Bali Irjen Petrus Golose bahkan langsung memerintahkan Wakapolda Brigjen I Wayan Sunartha mengecek langsung sel tahanan Polsek Denbar.

Brigjen I Wayan Sunartha datang ditemani Kapolresta Denpasar Kombes Hadi Purnomo. Setelah mengecek kondisi sel, Brigjen Sunartha menggelar pertemuan tertutup dengan Kombes Hadi.

Kurang lebih 20 menit usai melakukan pertemuan itu, Wakapolda memerintahkan Kapolresta Denpasar memberi statemen kepada awak media.

Kombes Hadi Purnomo menjelaskan, kaburnya lima tahanan masing-masing Muhammad Rifai alias Kaka, 19; Muhammad Zubair, 35;

Muhammad Arfan, 24; Wylson Kennedy, 22, dan Muhammad Panzuri Akbar, 20, diketahui saat pergantian shift jaga tahanan.

Saat itu, petugas menghitung jumlah tahanan dan diketahui kurang lima tahanan. Petugas lalu melakukan pemeriksaan.

Ternyata dalam ruang tahanan, plafon kamar mandi telah diketahui telah jebol, bahkan atap pun bolong diduga karena ulah para tahanan. Kejadian itu diketahui sekitar pukul 03.58, Senin (4/6) dini hari.

“Di ruangan tahanan terdapat tiga sel,” ujar Kombes Hadi Purnomo. Sebagai catatan, Muhammad Panzuri Akbar dan Muhammad Arfan diketahui tersangkut kasus pencurian dengan pemberatan.

Muhammad Zubair kasus penggelapan, Muhammad Rifai pencurian biasa dan Wylson Kennedy kasus pencurian pemberatan.

“Diduga mereka menjebol plafon menggunakan paku lalu dilepas dan dipasang lagi potongan plafon tersebut menggunakan pasta gigi. Setelah itu naik ke plafon lalu menjebol genteng,” katanya.

Ganteng yang dibobol itu pada sisi timur berdekatan dengan gedung tinggi dan tertutup pohon sehingga tidak ada yang melihat dan mengetahui aksi para tahanan ini.

Lanjutnya, penyidik sementara menggali keterangan 8 orang petugas piket dan dan 10 orang tahanan termasuk istri dari Zubair bernama Sherly Criste Suyandi, 40. 

Untuk mempersempit pergerakan para tahanan yang melarikan diri, pihaknya sudah berkoordinasi dengan petugas jaga di akses keluar dari Bali baik darat dan udara.

“Mohon segera menyerahkan diri. Kami tidak segan melakukan tembak di tempat kalau tidak juga menyerah,” papar Kombes Hadi

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/